Chapter 08

22.6K 2.9K 185
                                    

Jeno menatap berkas keuangannya dengan tatapan serius. Sesekali dia meneguk teh yang dibuat sekretarisnya. Jeno melonggarkan dasi yang mencekik lehernya dan melepas satu kancing teratas.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk!"

Tak lama pintu terbuka menampilkan seorang pemuda tampan yang dibalut jas formal. Dari aura nya dia seorang CEO.

Jeno menoleh siapa yang masuk keruangannya. Dan seketika itu juga Jeno melebarkan matanya terkejut melihat sosok yang berdiri dihadapannya. Sosok itu tak kalah terkejut melihat Jeno.

"Bang Mark?!"

"J-jeno?!"

Jeno menatap sosok yang dirindukannya itu dengan sendu. "Abang kemana aja? Nono kangen."

Wajah Mark yang tadinya terkejut berubah menjadi sendu. Adiknya, Jeno. Gak pernah berubah. "Maaf." Hanya itu yang bisa diucapkan dari mulutnya.

Greb!

Mark hampir menjatuhkan air matanya ketika sang adik menubruk tubuhnya. Mark mengelus rambutnya lembut. Mark hanya menggumam ribuan kata maaf.

Ceklek!

"Jeno, mami mu nitip oleh-oleh buat Ji—"

Jaehyun, papi nya Jeno sekaligus Mark. Masuk keruangan Jeno dan mata yang sedikit keriput itu membulat terkejut.

"Mark, kemana aja kamu?" Nada Jaehyun terdengar dingin tapi ada sorot khawatir dimatanya.

❀♡❀

Saat ini bapak dan dua anak itu sedang berada di cafe dekat kantor Jeno.

Jaehyun menatap Mark dengan tatapan menuntut. "Kamu kemana selama ini? Gak peduli lagi sama mami mu yang gak bisa tidur karena mikirin kamu yang ngilang gatau kemana?"

Beda dengan Jeno yang nempel dengan abangnya dan menatapnya kangen.

Mark menundukan kepalanya. Setua-tuanya bapaknya, dia tetap menakutkan. "Maaf, pi. Aku bawa Haechan dan anak ku ke Kanada."

"Ngapain abang ke Kanada?" Tanya Jeno.

Mark diam. Bingung mau jawab apa.

"Abang gak sayang Nono lagi? Makanya abang ninggalin Nono pergi ke Kanada." Jeno mencebikan bibirnya kaya anak kecil yang permennya diambil. Ye si bapak gak inget umur.

"Gak gitu, No." Ucap Mark.

"Terus?" Tanya Jeno.

"Masalah Haechan?" Tebak Jaehyun.

Mark menghela napas kemudian mengangguk. "Papi tau sesayang apa aku sama Haechan. Aku gak mau dia diculik lagi. Beberapa hari kemaren aja dia hampir diculik lagi."

"Ya kan kamu bisa ngomong dulu ke kita bukan main ngilang gitu aja. Dikata kami gak khawatir gitu?" Jaehyun melunakan air muka nya kembali.

"Maaf, pi. Nanti aku mampir nengok mami." Ucap Mark.

Jeno memeluk Mark dan menelusupkan kepalanya di perutnya. "Mampir ke rumah Nono dulu gamau tau."

Jaehyun geleng-geleng menatap anaknya. Udah tua udah pakai jas kerja masing-masing masih aja manja.

"Udah sukses kamu? Kok bisa?" Tanya Jaehyun.

"Aku ngelola perusahaan papi yang terbengkalai di Kanada. Daripada gak ada yang ngelola mending aku urus. Terus ada juga temenku yang ngebantu aku ngurus perusahaan papi." Jelas Mark panjang lebar.

"Oh jadi itu alasan abang minta kerja sama dengan perusahaan Nono?" Tanya Jeno.

Mark tertawa renyah. "Iya, saham perusahaan abang nurun. Jadi abang minta Nono buat menginvestasi saham perusahaan Nono ke perusahaan abang di Kanada."

Dan pembicaraan berlanjut dengan membahas tentang bisnis.

❀♡❀

"NANA! NONO PULANG!"

Jaemin yang lagi-lagi minum kopi hitamnya menatap suaminya itu heran.

"Kenapa muka kamu berseri-seri gitu? Abis selingkuh ya?" Jaemin memicingkan matanya menatap Jeno yang sekarang melempar jas nya sembarangan.

Jeno menyentil dahi Jaemin dan memeluk perutnya. "So'uzon mulu kamu, Na."

"Sana ah kamu mandi dulu! Kamu bau azab." Jaemin mendorong Jeno yang memeluk erat perutnya.

"Nanti aja, aku lagi seneng ini." Mata Jeno menyipit sangking senangnya.

"Seneng kenapa, No?" Tanya Jaemin sambil mengelus rambut Jeno lembut.

"Setelah sekian lama aku ketemu bang Mark, Na. Kangen banget tau gak? Dia jahat main ngilang gitu aja." Ucap Jeno.

"Oh." Respon Jaemin.

"Kok oh doang? Kamu gak kaget gitu?" Jeno mendongak menatap Jaemin heran.

"Gak, wong aku udah tau."

"Tau darimana kamu?"

"Beberapa hari lalu waktu ke indomaret aku ketemu Haechan yang ditarek-tarek ama orang gak kenal."

Jeno menatap Jaemin cemberut. "Kok kamu gak bilang-bilang aku? Jahat kamu, Na!"

"Hehehe gak inget." Jaemin nyengir.

"Untung sayang aku, Na. Kalo gak—"

"Kalo gak apa?!"

"Eh engga hehe."

TiBiCi♡

A/N : Kaget gak? Kaget dong •ᴗ•

A/N : Kaget gak? Kaget dong •ᴗ•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Triple J Fams | Nomin ft. Chenji ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang