[BxB] Tentang keluarga cemara yang adem ayem tapi gatau deh kalo di masa lalu. Rumit mungkin?
❝Icung, umumumu gemesin banget sih anak Bunda.❞
❝Bunda, aku bukan anak kecil lagi! Lepasin, Bun!❞
❝Berantem lagi kamu, Jisung? Mau jadi sok jagoan kamu?❞
❝...
Oknum yang di khawatirin sekarang sedang memeluk perut Jisung dan menyandarkan kepalanya di punggung tegap Jisung yang tengah melajukan motornya di jalanan.
Chenle mengaitkan lengannya di lengan Jisung dan mereka berdua masuk kedalam rumah milik keluarga kecil bapa Jeno.
Setelah sampai di dalam, terlihat Jaemin yang terkejut melihat kedatangan Chenle. "Ya ampun Chenle! Kamu dicariin daddy sama mommymu loh. Ternyata kamu lagi sama Jisung."
Chenle mengeratkan pegangannya pada lengan Jisung. "Maaf." Cicitnya.
"Heh Ji! Kamu bawa kabur anak orang?!" Tuding Jaemin.
"Apaan sih, bun? Chenle sendiri yang minta jemput." Kesal Jisung.
"Oalah kamu kenapa gak ngomong ama mommy dan daddymu, sayang? Mommy kamu sampe hampir pingsan loh." Jaemin mengelus surai Chenle lembut.
"Chenle lagi marah sama daddy, tante." Lirih Chenle.
"Eits! Jangan panggil tante! Panggil bunda aja." Jaemin mendudukan Chenle di sofa ruang tengah.
Jisung ikut duduk disamping Jeno yang sedang membaca berkas pekerjaannya.
"Chenle nginep boleh, bun?" Tanya Chenle.
Jaemin mengangguk antusias. "Boleh dong! Kapanpun kamu mau, rumah ini terbuka lebar untuk Chenle."
Jisung memutar bola matanya malas melihat kelakuan bundanya.
"Nanti bunda telfon daddymu kalo kamu nginep sini, sayang." Ucap Jaemin.
"Makasih, tan—eh bunda." Ucap Chenle.
Jaemin mengusak surai Chenle sayang. "Nanti Chenle tidurnya sama bunda ya?"
Seketika Jeno menoleh menatap Jaemin tak percaya. "Terus aku tidur dimana, Na?"
"Tuh Na! Jisung gamau. Udah ya, biar Chenle tidur sama Jisung. Jisung gak bakal macam-macam kok. Yakan, Sung?" Jeno menyikut lengan anak bujangnya.
Jisung mengangguk mantap. "Iya, bun. Papa bener."
Jaemin memutar bola matanya. "Dasar dua lelaki modus! Like father like son!"
Chenle terkikik melihat kelakuan keluarga absurd ini.
❀♡❀
Chenle keluar dari kamar mandi Jisung setelah menggosok gigi menggunakan sikat gigi baru pastinya. Gak mungkin pake sikat gigi Jisung.
Chenle melihat Jisung duduk bersandar di kasurnya sambil memainkan game di iphone miliknya. Chenle naik keatas kasur milik Jisung dan menyamankan diri tidur di kasurnya. Chenle memiringkan tubuhnya menghadap Jisung.
"Ji.." Panggil Chenle.
Melihat itu, Jisung meletakan hp nya di nakas dan ikut merebahkan diri lalu memiringkan tubuhnya menghadap Chenle. "Hm?"
Chenle memejamkan matanya merasakan usapan lembut dari Jisung di rambutnya.
"Ji, lo setuju sama pernikahan kita?"
Jisung terdiam. Kemudian Jisung mengelus pipi merona alami Chenle dengan ibu jarinya. "Gue gak tau."
"Ji, gue boleh meluk lo gak?"
Tanpa ragu, Jisung menarik Chenle kedalam pelukannya. Jisung meletakan dagunya di pucuk kepala Chenle dan mengelus rambutnya.
Chenle membalas memeluk Jisung dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang Jisung.
"Le.."
"Hum?"
"Pacaran yuk."
Hah?!
Chenle semakin menenggelamkan dirinya kedalam pelukan hangat Jisung. "A-apaan?! Gak romantis amat! Lo ngajak pacaran kayak ngajak nongkrong!"
Jisung terkekeh. "Gue gak pandai nembak orang. Pacaran aja gak pernah."
Chenle mendongak menatap Jisung. "Masa?"
Jisung tertawa kecil melihat pipi merah Chenle. "Iya, kalo gak percaya tanya aja dua temen bego gue."
"Jadi gimana? Mau gak?"
Chenle kembali menenggelamkan wajahnya di dada Jisung. Kemudian dia mengangguk malu-malu.
Jisung tersenyum senang dan mengecup pucuk kepala Chenle yang sekarang resmi menjadi pacarnya.
TiBiCi♡
A/N : Anjay ape ni?😂
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
