Jisung memarkirkan motor hitam kesayangannya di depan toko perhiasan. Jisung bertekad membeli cincin untuk melamar Chenle nanti malam. Walaupun mereka memang akan dinikahkan tanpa Jisung melamar Chenle sekalipun. Tetapi Jisung akan sangat bahagia bila ia melamar Chenle dengan gayanya sendiri.
Dengan tersenyum lebar Jisung memasuki toko perhiasan itu. Matanya menangkap seorang wanita muda yang menjaga toko ini.
"Ada yang bisa saya bantu, mas?" Tanya mba karyawan tokonya.
"Saya mencari cincin untuk melamar seseorang, mba. Bisa tunjukan cincinnya?" Tanya Jisung.
"Tunggu sebentar, mas." Si mba berbalik untuk mengambil beberapa macam cincin.
"Ini, mas. Silahkan dipilih. Mau yang emas atau apa, mas?" Tanya si mba sambil menunjukkan cincin yang pastinya harganya mahal.
Jisung tertarik dengan cincin silver mengkilat dengan ukiran love dan ada hiasan berlian dipinggir ukiran love nya. "Saya beli yang ini aja, mba."
"Oke, mas." Si mba mengambil cincin yang dipilih Jisung dan memasukannya kedalam kotak kecil dengan bulu beludru warna merah.
Jisung merogoh saku celana jeans nya untuk mengambil dompet. Dia mengeluarkan kartu kreditnya. Jisung beli cincin bukan pakai uang Jeno tapi pakai uangnya sendiri. Jisung menabung hanya untuk membeli cincin buat melamar pujaan hatinya.
"Makasih, mba." Setelah membayar, Jisung mengambil kotak kecil berisi cincin itu dan berjalan keluar dari toko perhiasan.
Jisung tersenyum menatap kotak kecil yang ada digenggamannya kemudian memasukannya kedalam saku jaketnya.
Kemudian Jisung naik keatas motornya. Ia tersenyum lebar tak sabar untuk melamar Chenle nanti malam. Jisung pun melajukan motornya membelah jalanan kota Seoul.
Sepanjang perjalanan, Jisung masih tidak melunturkan senyum bahagianya. Bahkan Jisung sampai melamun membayangkan bagaimana reaksi Chenle saat ia melamarnya nanti. Pasti sangat menggemaskan. Jisung semakin tak sabar melamar Chenle dan berciuman di bawah sinar rembulan.
Karena asik melamun, Jisung tidak sadar ada truk yang melaju diatas rata-rata berlawanan arah.
TINN! TINN!
Jisung melebarkan matanya melihat truk yang melaju dihadapannya. Dengan segara Jisung membelokan stang motornya ke kiri namun na'as.
BRAAAAKKKKKK!!!
Terlambat. Jisung ditabrak oleh truk hingga ia terpental sampai beberapa meter dari motornya yang sudah hancur tak terbentuk.
Banyak darah yang keluar dari kepala Jisung membanjiri jalanan ber-aspal. Orang-orang disekitar berlari mendekat melihat kejadian kecelakaan.
Di sisa kesadarannya, dengan tangan yang bergetar dan berlumuran darah segar, Jisung merogoh saku jaketnya mengeluarkan kotak kecil beludru merah. Jisung menatapnya sendu dan menggengamnya erat disisa kesadarannya. Susah payah mulutnya bergerak mengucapkan beberapa kalimat,
"I love you, my little dolphin."
Kesadaran Jisung hilang bersamaan dengan suara nyaring dari sirine ambulan. Jisung tergeletak mengenaskan di jalanan penuh darah dengan kotak kecil digenggamannya.
❀♡❀
PRAANGGG!!!
Jaemin yang sedang membersihkan rumahnya pun terkejut dan melotot ketika ia tidak sengaja menjatuhkan foto Jisung yang berpose tersenyum lebar hingga pecahan kacanya berserakan di lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triple J Fams | Nomin ft. Chenji ✔︎
Fanfiction[BxB] Tentang keluarga cemara yang adem ayem tapi gatau deh kalo di masa lalu. Rumit mungkin? ❝Icung, umumumu gemesin banget sih anak Bunda.❞ ❝Bunda, aku bukan anak kecil lagi! Lepasin, Bun!❞ ❝Berantem lagi kamu, Jisung? Mau jadi sok jagoan kamu?❞ ❝...