"Kamu emangnya enggak ada kelas habis ini?" tanya gue pada Haruto yang tengah asik pada ponselnya. Cowok itu melirik gue sebentar lalu menggeleng pelan
"Nanti jam dua siang baru ada" ucapnya yang kembali asik pada ponsel. Gue mengangguk angguk paham lalu ikut memperhatikan game yang tengah cowok itu mainkan
"Aku kira kamu main game online ru" ucap gue sembari terkekeh saat mendapati game yang tengah dia mainkan adalah 'sweet fruit candy'
"Udah bosen. Lagian ini juga mengasah otakku loh" belanya walau tetap fokus pada ponselnya
Gue tertawa lalu mengangguk, "Itu ru, yang itu" tunjuk gue ke layar ponselnya saat mendapati buah stroberry yang berjajar dua dengan satu buah stroberry lagi di dekatnya. Intinya kalau buah stroberry yang sendirian di geser bisa bikin tiga tiganya hilang. Pahamkan?
"Ih bukan gitu. Ini tuh harus ngehilangin esnya. Kalo yang itu di pindahin enggak ada gunanya" sahut Haruto. Gue mengernyit sembari menggeleng geleng
"Pro banget kayanya kamu main ini, ru"cowok itu menatap gue dengan wajah congkaknya, membuat gue tertawa lalu menampar pipinya pelan
"Songong banget" ucap gue. Cowok itu ikut tertawa lalu lagi lagi fokus pada ponselnya
Sudah satu bulan ini gue dan Haruto kaya dulu lagi, bahkan sekarang bisa di bilang hubungan gue dan Haruto tengah dalam fase 'New normal'. Karna gue yang sekarang agak lebih cuek pada kata kata orang yang ada di sekitar gue, lagi pun mereka bukan siapa siapa Haruto. Lagi pula apa yang mereka lakukan tidak separah Seokrin saat itu
Sekarang kalau gue cuman dapat sekali kelas pagi dan dia yang enggak ada kelas di jam sepuluh-satu siang, dia pasti rela datang ke fakultas gue untuk mengajak gue jalan. Dan itu juga alasannya kenapa gue dan dia ada di taman kota sekarang
"Ru yang itu bisa tuh"
"Itu loh ru yang itu"
"Jangann yang itu kan yang ini ada"
"Ihh Haru itu kesempatannya tinggal sepuluh, nanti kalah"gue terus saja menunjuk layar ponsel Haruto untuk memberi tahu cowok itu buah mana yang harus di geser. sampai sampai Haruto di buat pusing dengan tingkah gue yang tengah merecoki acara main gamenya siang ini
"Iyaa Seyeon, sabar ini bentar lagi juga menang. Kamu tenang ya tenang" ucapnya sembari tetap menggeser geser buah yang ada di dalam game yang ada di ponselnya. Tak lupa kekehan gelinya karna gue yang jadi heboh sendiri
"Itu jeruknya, ru" tunjuk gue. setelahnya permainan berakhir karna semua rulesnya sudah selesai. Gue bertepuk tangan senang, membuat haruto yang ada di samping gue mengusak rambut gue gemas
"Ru, kok itu beruangnya makan burger?" tanya gue sembari tertawa saat layar ponsel Haruto menampilkan seekor beruang yang tengah memakan sebuah hamburger
"Soalnya dia suka junk food" cowok itu tertawa lalu menyimpan ponsel itu di sakunya. Gue mengernyit bingung
"Kok stop mainnya? Kan aku mau liat" tanya gue bingung. Haruto menggeleng heran
"Kamu tuh bukannya marah aku hapean mulu malah di suruh main lagi" protesnya. Gue tertawa sembari memukul bahunya
"Ya kamu aneh, di mana mana cowok malah senemg kalo enggak di larang main game. Lagian aku suka gamenya" ucap gue sembari menggeleng heran. Bingung, tidak cuman sekali cowok itu bertingkah seperti ini supaya gue marah. Sayangnya gue memang enggak semudah itu marah sama dia
"Kan pengen juga gitu liat kamu cemberut gara gara aku bertingkah enggak sesuai keinginan kamu. Kamu marah cuman kalo aku ngeyel jemput kamu pulang kerja. Selalu marah buat aku, gak pernah buat kamu. Ayo dong protes kek dikit akunya" ucapnya serius. Gue tersenyum sembari menangkup kedua pipi Haruto dengan tangan gue. Haruto yang begini yang selalu bikin gue bersyukur karna punya dia. Dia yang selalu minta gue buat jangan terlalu cinta dia apa adanya
"Haru, listen to me. aku begitu karna aku udah bersyukur banget ada kamu. Kamu mau sama aku aja udah seneng banget, ru. Aku sayang kamu ya karna kamu Haruto bukan yang lain. Jadi gimana pun kamu ya aku suka terus" Haruto mendengus, lalu kembali tersenyum sembari menggenggam kedua tangan gue yang ada di pipinya
"Bucin" ejeknya sembari tersenyum jahil. Gue mendecak lalu menarik tangan gue dari genggamannya dan meninju pelan perut cowok itu membuat Haruto mengaduh walaupun sambil tertawa
"Kamu tuh ya aku serius malah di becandain. Nyebelin banget"ucap gue kesal
"Iya iya maaf" ucapnya masih dengan sisa tawanya. Gue mendengus kesal sembari memukul bahunya
"Yaampun kan aku udah minta maaf Cha Seyeon" ucap Haruto dengan penu penekanan di setiap katanya. Gue terkekeh saat melihat wajah kesalnya saat ini. Lucu
"Iya, mukanya biasa aja dong. Bikin gemes aja" ucap gue masih dengan kekehan yang belum hilang
"Yaudah kalo gemes peluk dong" ucapnya sembari merentangkan tangan dan menatap gue dengan senyum lebar yang terlukis di wajah tampannya
"Modusnya pinter banget ya" ucap gue sembari tertawa, tak lupa jari telunjuk gue yang tergerak guna menunjuk cowok itu
Bukannya mengelak kalau dia tidak tengah modus, cowok itu malah tanpa aba aba menarik gue kedalam pelukannya. Membuat tubuh kecil gue tenggelam dalam rengkuhannya
"Haru ih" protes gue sembari tertawa, namun tetap membalas pelukannya dengan melingkarkan tangan gue di tubuh cowok itu. Juga menenggelamkan wajah gue di balik dada bidangnya
Haruto ikut tertawa sembari mengusap lembut kepala gue. Setelahnya hening, kami sama sama terdiam dengan masih pada posisi yang sama. Gue bahkan semakin menenggelamkam wajah di dada Haruto
"Ru, maaf ya udah nyusahin kamu terus. Makasih juga karna tetap sayang aku walaupun aku begini"ucap gue yang masih dalam dekapan Haruto. Bisa gue dengar helaan nafas berat dari cowok itu
"Kamu bahkan lebih sering bilang 'Maaf' dan 'Makasih' ke aku dari pada 'Sayang' atau 'Aku cinta kamu' " kali ini cowok itu kembali protes. Membuat gue terkekeh gemas. Yaampun cowok ini, kenapa sekarang dia jadi jauh lebih manja dari pada dahulu
Masih dengan terkekeh gue melonggarkan pelukan gue dan Haruto. Menatap cowok itu sembari agak mendongak
"Pulang yuk, aku mau kepanti dulu sebelum pergi ke cafe. Lagian ini udah setengan dua, kamu ada kelas kan jam duanya?" ajak gue pada Haruto. Cowok itu mengangguk lalu benar benar melepaskan pelukan kami
"Yaudah ayo, pulang. Ku anter sampe panti aja ya" tawar Haruto. Gue menggeleng
"Gak usah, anter ke kos aja lebih deket. Nanti aku di jemput Kak Hyunjin. Lagian bentar lagi kelas kamu mulaikan?"
"Yaudah, terserah kamu aja" ucapnya lalu mencubit hidung gue pelan
PERFECT
End of writing: 22:55 16-06-2020
Author note
Jadi di sini aku mau meluruskan maksud Haruto yang enggak pernah protes
Jadi maksudnya itu seyeon enggak pernah protes dalam artian hal yang serius. Kaya misalnya dia cemburu, enggak bilang dan keliatan biasa aja. Haruto nyemburuin dia, dianya langsung minta maaf. Atau pas Haruto main game apa pun itu waktu bareng dia, cewek itu enggak ganggu dan lebih milih liatin. Enggak pernah ngambek sama Haruto walaupun kadang kelakuan Haruto ada yang enggak srek di dianya
Jadi gitu, ibaratnya tuh kalo hal kecil buat becandaan dia sering protes. Atau Haruto yang ngelakuin sesuatu yang ngerugiin cowok itu Seyeon pasti marah
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] PERFECT || Watanabe Haruto ✅
Fanfiction"Aku enggak pantas buat kamu, Haru"Seyeon "Jangan dengerin omongan sampah mereka, yeon"Haruto Tanggal publiskasi: 01 Juli, 2020- 20 Agustus, 2020 TREASURE series (3) Attantion please⚠ Semua book yang ada di series ini enggak satu universe. Yang arti...