Bonchap + Next Book

1.3K 109 9
                                    

Gue terdiam memperhatikan sekitar dengan tangan gue yang menggenggam erat baju Haruto dari belakang. Bisa gue rasakan kalau cowok itu tengah risih sekarang

"Rame banget" gumam Haruto kesal, gue yang tengah menyamakan irama langkah dengan Haruto hanya mengangguk angguk membenarkan

"Namanya pantai ya rame" jawab gue seadanya. Sebenarnya pantai yang tengah kami berdua kunjungi ini enggak ramai ramai banget, cuman ada puluhan orang yang ada, mungkin faktor ini bukan hari libur dan udah sore. Cuman pengunjungnya malah menumpuk di tengah tengah bagian pantai ini, membuatnya jadi terkesan ramai

"Pingin cari tempat yang enggak serame ini, di ujung sana mungkin ya" tunjuk Haruto ke depan dimana ada bagian tepi pantai yang nampak lengang

"Udahlah ru, kita di sini aja. Baru juga nyampe,  istirahat bentaran" rengek gue, Haruto menoleh ke belakang di mana gue tengah berdiri lalu menggeleng heran

"Ngapain kamu megangin baju aku gitu? Udah kaya anak sama bapak aja" gue menyengir lebar lalu melepaskan genggaman gue pada bajunya

"Hehe"

"Udah yuk kesana aja" ajak Haruto, gue menggeleng melas lalu menatap Haruto dengan wajah memelas

"Capee"

"Yaudah aku gendong" gue menatap Haruto heran lalu setelahnya menggeleng kuat. Ya kali ini lagi rame

"Enggak ah, malu"

"Kok malu?" Cowok itu mengernyit bingung. Gue mendecak kesal lalu menatap ke arah sekitar, seakan menyuruh Haruto juga melihat sekeliling

"Banyak orang, haru"

"Ck, gak usah mikirin orang ah" cowok itu berbalik lalu sedikit membungkuk agar gue bisa mencapai pundaknya

"Tap~ HARUTO!" gue menjerit kaget karena tiba tiba cowok itu menarik kedua tangan gue untuk di kalungkan di lehernya lalu menggendong gue di punggung

"Kalo kamu lepas, kamu jatoh" ucap Haruto sembari tertawa puas saat gue bergerak hendak memberontak. Gue mendengus kesal dan dengan terpaksa-tapi suka sih-mengeratkan tangan gue di lehernya

"Kenapa sih?" Tanya Haruto sembari terkekeh saat gue menyembunyikan wajah gue di ceruk lehernya

"Maluu"

"Ngapain malu, orang orang aja enggak ada yang liatin kita" ucap Haruto sembari membenarkan posisi gue di gendongannya

"Tapi tetep malu"

"Udah lah, palingan orang ngira kita kaya pengantin baru" cowok itu tertawa tanpa tau kalau wajah gue kini tengah merona merah. Bisa bisanya mulut cowok itu

"Yang ada kamu di kira kaya pedo" ucap gue asal dengan wajah yang masih tenggelam di ceruk lehernya

"Kamunya aja kekecilan badannya" Gue mendengus kesal lalu mempererat tangan gue di lehernya sampai cowok itu jadi agak tercekik

"Yaampun Seyeon, kamu mau bunuh aku?" Ucap cowok itu sembari terbatuk setelah gue mengendurkan tangan gue lagi seperti semula

"Kamu nyebelin"

"Kalo aku sampe mati gimana? Mau kamu enggak ada jodohnya?" Ucap cowok itu, gue mencebikan bibir gue untuk mencibir ucapan Haruto

"Yaudah, cari pacar lagi"

"Enak aja. Nanti pacar kamu aku gentayangin, nanti aku bilang kalo jangan mau sama kamu soalnya kamu suka bikin aku jatoh" gue tertawa kecil saat mendengar ucapan cowok itu yang terdengar menggemaskan

"Loh? Kapan aku bikin kamu ja~"

"Jatoh cintaaaa" gue kembali tertawa lalu mengangkat kepala gue untuk bertumpu di bahunya

[3] PERFECT || Watanabe Haruto ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang