"Haruto" Gue menoleh saat Haruto yang tengah duduk manis di kursi kemudi itu menyerukan namanya sembari menatap gue. Gue mengernyit membuat kekehan keluar tanpa di perintah dari bibir Haruto
"Haruto itu siapa?" tanyanya. Gue tertawa sembari memukul bahunya cukup kencang yang hanya di balas dengan tawa renyah dari Haruto
"Haruto itu pacarnya Seyeon" jawab gue lalu tertawa tanpa berani menatap matanya yang tengah menyorot teduh ke arah gue. Cowok itu kembali terkekeh lalu menyandarkan dirinya di headrest kursi yang ia duduki
"Kalo Haruto pacarnya Seyeon. Berarti Seyeon mau dong nurutin permintaannya Haruto?" gue mengangguk asal karna Haruto yang tengah bersandar itu menoleh ke arah gue tanpa mengubah posisi tubuhnya, membuatnya terlihat sedikit lebih menggemaskan dari biasanya
"Emangnya kamu mau apa?" tanya gue lalu bergerak merapikan poni Haruto. Cowok itu meraih tangan gue, menggenggamnya lembut lalu di taruh di dadanya
"Mau apa ya? Menurut kamu aku lebih baik minta apa sama kamu?" tanyanya, gue yang tengah tidak fokus karena tangan gue kini berada di dadanya dan dapat merasakan debaran jantungnya yang tidak bisa di bilang normal-tapi senada dengan debaran jantung gue saat ini- pun hanya mengerjap berkali kali
"Kok enggak jawab?" tanyanya sok bingung. Padahal gue berani bertaruh kalau Haruto benar benar paham dan tahu mengapa gue bisa seperti ini sekarang
"Ck, mana aku tau. Kan kamu yang mau minta" gue tarik tangan gue dari genggamannya lalu mengedarkan pandangan dan menatap ke arah depan. Di mana beberapa orang tengah berlalu lalang di parkiran kampus. Iya, kampus sudah berakhir sekitar satu jam lalu namun kami malah tetap di sini untuk membicarakan hal hal yang tidak terlalu penting namun menyenangakan
Gue bisa mendengar Haruto tengah tertawa pelan. Memangnya apa yang lucu? Apa dia fikir gue yang tengah di buat gugup ini lucu? Ck, dasar!
"Kamu inget enggak sih mama aku pernah bilang mau nemuin kamu sama nenek?" tanya Haruto, kali ini dengan nada serius. Gue mengangguk pelan namun tetap sok sibuk menatap ke luar
"Inget, cuman kan nenek kamu tinggalnya di luar kota, ru" jawab gue. Haruto mengangguk angguk pelan lalu membenarkan posisinya jadi duduk dengan tegap dan menyisir rambutnya yang berantakan ke belakang. Membuat gue menjerit di dalam hati, kenapa dia bisa jadi setampan ini sih? Mama haruto, tolong kasih tau Seyeon gimana caranya bisa punya anak seganteng ini
"Kemaren nenek ke sini. Di ajak papa tinggal di sini aja. Dari pada di sana kan sendirian walaupun di urus sama bibi, mending di sini ada mama sama tante aku" ucap Haruto. Gue mengangguk mengiyakan, ya gimanapun juga walaupun ada yang ngerawat kalo bukan anak ya rasanya juga kayaknya lebih enak di rawat sama anak sendiri
"Gimana, nenek kamu sehat kan?" tanya gue setelah menoleh ke arah Haruto sebentar sebelum setelahnya bergerak merapikan tas gue yang isinya ada beberapa di luar
"Sehat" Haruto mengangguk
"Syukur deh" jawab gue sembari tersenyum kecil. Haruto tiba tiba mengusap puncak kepala gue membuat gue mengernyit bingung
"Karna nenek udah ada di sini. Jadi bisa enggak besok malam kamu ketemu sama nenek? Nanti sorenya aku jemput deh" ucap Haruto yang lagi lagi menyorot gue serius. Gue terdiam, berfikir sejenak. Bukannya apa apa, Haruto itu dari keluarga konglomerat dan gue takut neneknya enggak bisa menerima gue layaknya kedua orang tua Haruto. Kalian tau sendiri kan latar belakang gue yang seperti apa
"Gimana ya ru, aku~"
"Kalo enggak bisa besok. Besoknya juga enggak apa apa, please ya yeon nenek penasaran banget sama kamu" pinta Haruto memelas. Gue jadi enggak tega buat nolak
"Yaudah, tapi lusa aja ya. Aku kerja soalnya besok" final gue yang memebuat Haruto tersenyum lebar
"Makasih" ungkapnya singkat. Gue mengangguk lalu mengangkat lengan kiri gue untuk mengecek jam. Tiga puluh menit lagi gue harus masuk kerja
"Ru" Haruto berdehem pelan lalu ikut melihat jam tangannya. Cowok itu mengangguk tanpa gue ucapkam permintaan, seakan mengerti dengan apa yang gue maksudkan
"Pasang seatbeltnya dulu. Baru kita berangkat" cowok itu bergerak memasang seatbeltnya sendiri dengan gue yang juga ikut memasang seatbelt gue agar dapat segera berangkat. Haruto menoleh sebentar, memastikan gue sudah siap atau tidak. Setelahnya, mobil melaju. Meninggalkan area kampus untuk menuju ke tempat gue bekerja
Perfect
Gue duduk di ranjang gue di kosan, setelah membalas pesan Yiren teman sekamar gue yang bilang kalau dia sudah pulang ke rumahnya. Cewek itu memang selalu pulang setiap hari Jumat dan akan kembali ke kosan saat hari Senin
Belum sempat gue menaruh benda persegi panjang itu di nakas, tiba tiba ponsel gue berdering. Menandakan Haruto yang tengah memanggil gue lewat sambungan telefon
"Hmmm" gumam gue sembari menempelkan ponsel ke telinga kanan. Yang di sambut dengan suara berat Haruto yang sepertinya tengah mengantuk
"Aku udah selesai" gue terkekeh saat mendengar suara malas Haruto dari seberang sana
"Yaudah tidur gih, ngantuk tuh kayanya" ucap gue sembari membenarkan posisi gue di ranjang. Sembari mendengarkan suaea grasak grusuk dari seberang sana, sepertinya Haruto juga tengah naik ke kasurnya
"Iya ini lagi mau siap siap tidur" gue mengangguk paham walaupun sadar kalau Haruto tak akan dapat melihat walupun gue tengah jungkir balik sekalipun
"Tadi gimana ceritanya sih sampe lupa sama tugas sendiri. Aneh aneh aja, untung bisa cepet selesainya" omel gue kesal, Haruto menggumam
"Mau gimana lagi, yeon. Untung aja itu tugasnya udh aku oernah kerjain setengah, mana besok pula di kumpulnya. Terpaksa ngerjain sampe jam segini" keluhnya. Gue tertawa. Lebih tepatnya menertawakan cara bicara Haruto yang sangat kentara kalau cowok itu tengah mengantuk berat. Bisa gue dengar juga cowok itu tengah menguap di akhir kalimat
"Hmm, tidur gih" titah gue pada Haruto
"Kamu juga, udah jam dua belas kok belum tidur" tegurnya. Tentu saja gue belum tidur, gue baru sampai jam setengah sebelas karena harus menunggu Kak Hyunjin yang katanya mau menjemput gue. Setelahnya gue mandi dan gak bisa tidur sampai jam dua belas malam
"Iya ini juga mau otw tidur. Ku matiin dulu ya" gue sudah bergerak hendak mematikan sambungan telefon sebelum akhirnya Haruto menyela
"Good night dear. Dreaming about me, hmm?" gue terkekeh dan berdehem pelan. Mengiyakan permintaan Haruto yang menyuruh gue untuk memimpikannya
"You too, ru. Jangan lupa sama tugas lagi ya lain kali"
Perfect
End of writing: 23:06 20-06-2020
Author Note
Teume, hari ini TREASURE bakalan debut. Yang kita udah tunggu tunggu dari lama. Ayo dukung mereka terus, sampai mereka sukses. Semangat Streamingnya tum❤
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] PERFECT || Watanabe Haruto ✅
Fanfiction"Aku enggak pantas buat kamu, Haru"Seyeon "Jangan dengerin omongan sampah mereka, yeon"Haruto Tanggal publiskasi: 01 Juli, 2020- 20 Agustus, 2020 TREASURE series (3) Attantion please⚠ Semua book yang ada di series ini enggak satu universe. Yang arti...