Bisa gue dengar Mama Haruto yang menyuruhnya mengejar gue juga ucapan Nenek Haruto yang terdengar marah pada menantunya
Mengabaikam itu semua, gue terus berlari sampai akhirnya dapat keluar dari kawasan rumah itu setelah keluar dari pagarnya. Membiarkan Haruto yang terus mengejar gue sembari menyerukan nama gue dari belakang
"Seyeon, stop"
"Seyeon!"
"Cha Seyeon!!" bentakan Haruto membuat gue berhenti berlari lalu berbalik menatap cowok yang tengah mengatur nafasnya
"Dengerin ak~"
"Ru, kita putus aja ya"
Mata Haruto membola kaget. Menatap gue dengan sorot tak percayanya saat kalimat itu terlontar dari mulut gue
"Kamu apa apaan sih!?" ucapnya kesal dan berusaha meraih gue yang tengah berdiri tegap di depannya. Gue memghindar saat tangannya hendak menarik tangan gue agar mendekat membuat cowok itu semakin manatap gue terkejut
"Ru Tante Yora bener. Aku enggak pantas buat kamu" ucap gue usai menghapus air mata yang kini jatuh tanpa dapat gue tahan lagi. Ucapan Tante Yora memukul telak perasan gue. Bahkan saat kalimat hinaan yang sering gue dengar dari siswa semasa SMA gue itu jauh lebih menyakitkam saat itu keluar dari mulut salah satu bagian dari keluarga Haruto
Selama ini gue tengah belajar untuk masa bodoh pada ucapan ucapan oramg lain terhada gue dan hubungan gue. Gue selalu menanamkan kalimat 'Toh mereka bukan siapa siapa gue atau Haruto, buat apa di gubris ucapannya' selama ini. Tapi nyatanya, gue memang harus berkaca karna kini salah satu bagian dari keluarga Haruto telah menyadarkan betapa tak pantasnya gue ada di posisi ini sekarang
"Aku udah bilangkan kalau~"
"Kamu enggak paham sama aku, ru" potong gue lagi pada kalimatnya. Cowok itu kali ini menatap gue kesal lalu tanpa aba aba menarik gue untuk mendekat lalu menatap gue kian lekat
"Kamu fikir kamu paham sama aku, ha? Enggak!" bentakannya membuat gue tersentak, cowok itu melepaskan genggamannya pada pergelangan tamnan gue. Mengusap kasar wajahnya setelah menghembuskan afasnya
"Kamu capek aku juga, Seyeon. Aku capek dengerin ucapan orang yang enggak bener sama sekali tentang kita. Aku enggak suka setiap kali kalimat buruk terlontar buat kamu, dari siapa pun itu" gue diam, terisak sembari mendengarkan ucapan panjang lebar milik Haruto
"Karna apa? Karna kamu cewek baik. Karna kamu cewek yang bener bener sayang aku apa adanya. Gak kayak cewek cewek yang lain, suka aku karna kelebihan yang aku punya" jelasnya sembari mencengkram lembut kedua bahu gue, juga menatap gue tepat di manik legam mata gue
"Aku juga sama, yeon. Capek tiap kali kamu keliatan gak percaya diriu. Aku juga capek setiap kali kamu bilang kamu enggak pantas buat aku, padahal kamu undah terlampau pantas buat aku" ucapnya pelan sembari menarik nafasnya dalam, untuk menetralkan emosinya yang kini hampir tak terkontrol. Gue diam, balas menatapnya sendu sembari masih setia terisak
"Please jangan gini" lirihnya lalu menunduk dalam. Membuat gue tak dapat melihat ekspresi wajahnya kali ini
"Please, Seyeon" lagi lagi suaranya yang terdengar lirih membuat gue semakin terisak di tempat. Ikut menunduk dalam seperti yang cowok itu lakukan
"Aku sayang kamu, Seyeon. Gak perduli apa kata orang"
"Haru, maafin aku" gue peluk tubuhnya. Menumpahkan air mata gue di dadanya, tak peduli pada baju Haruto yang kini basah karena gue. Ucapan maaf terus gue gumamkan untuk Haruto
"Maaf karna enggak paham sama kamu"
Bisa gue rasakan Haruto juga balas merengkuh tubuh gue, meletakan dagunya di puncak kepala gue saat kalimat itu gue selesaikan
"Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing masing. Kaya aku dan kamu. Enggak ada manusia yang sempurna Seyeon" ucapnya sembari merengkuh gue semakin erat. Tangannya bergerak megelus rambut gue dengan lembut
"Kamu tau? Di balik semua ucapan sampah mereka itu ke kamu, mereka itu sebenarnya iri sama kamu. Kamu yang kuat, kamu yang mandiri, kamu yang tulus. Mereka mana bisa begitu" gue lepaskan tangan gue dari tubuhnya, membiarkan kali ini Haruto melonggarkan rengkuhannya. Gue tersenyum lalu menangkup kedua pipinya setelah menghapus jejak air mata gue sebelumnya
"Jangan berlebihan gitu" ucap gue. Cowok itu menggeleng pelan, matanya masih menyorot gue dengan lekat. Menatap gue tepat di manik mata
"Aku enggak berlebihan karna kamu emang benar benar begitu di mata aku" sanggahnya cepat
"Sekalipun orang bilang kamu sampah atau yang lainnya kamu bakalan tetap jadi permata di mata aku dan di mata semua orang yang benar benar kenal kamu dengan baik" ucapnya lagi dengan serius. Gue diam dan mulai menyimak setiap kata dan kalimat yang terucap dari bibirnya
"Ibu, Joo, Kak Hyunjin, Hara, Yiren, mama sama papa, aku juga, semuanya peduli sama kamu. Kamu liat kan nenek aku gimana tadi responnya ke kamu? Jaera? Kamu ingetkan dia juga peduli sama kamu. Jadi jangan bikin semua orang yang ada di dekat kamu jadi sedih karna kamu yang enggak percaya diri. Aku bakalan siap kok jadi tameng setiap kali kalo ada orang yang begitu lagi ke kamu" hiburnya pada gue sembari menyelipkan rambut gue ke belakang telinga juga menyorot teduh gue dengan manik legamnya. Gue mengangguk paham
"Cintai diri kamu sendiri, Seyeon. Percaya sama diri kamu"sambung Haruto
Haruto benar, enggak seharusnya gue gak percaya diri begini. Gue harus belajar dengan giat biar bisa membungkam semua orang dengan prestasi juga membanggakan yang selalu ada di belakang gue selama ini
"Ru, maksih karna selalu ada. Makasih karna selalu sabar buat aku. Terimakasih karna kamu selalu jadi tameng buat aku, tapi aku mohon jangan sampai ngelukain diri kamu sendiri lagi kaya kemaren ya" ungkap gue dengan di akhiri sebuah peringatan. Tak ingin lagi rasanya melihat Haruto terkulai lemas seperti saat itu
"Kalo itu aku enggak janji sih, tapi aku janji bakalan jadi lebih kuat buat mama, nenek sama kamu" ucapnya lalu kembali menarik gue kedalam rengkuhannya. Gue tersenyum di balik dada bidangnya juga membalas pelukannya dengan erat
"Haruto maaf karna pernah ninggalin dan mau ninggalin kamu lagi" ucap gue menambahkan kalimat gue yang sebelumnya. Bisa gue rasakan kecupan mendarat lembut di puncak kepala gue juga sisiran lembut pada surai gue dari jemari Haruto
"Jangan gitu lagi ya" ingatnya pada gue. Gue mengangguk samar dengan pipi yang masih menempel di dada bidangnya. Rasanya terlalu nyaman sampai sampai gue belum berniat untuk berganti posisi. Rengkuhannya terasa hangat di tubuh gue yang kini kedinginan karna udara malam
"I love you Watanabe Haruto"
End....
PERFECT
End of writing: 23:22 24-06-2020
Author notekalian liat sendirikan gimana capeknya mereka? Ayo kencengin streamingnya, kasih mereka 1st Win💙
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] PERFECT || Watanabe Haruto ✅
Fanfiction"Aku enggak pantas buat kamu, Haru"Seyeon "Jangan dengerin omongan sampah mereka, yeon"Haruto Tanggal publiskasi: 01 Juli, 2020- 20 Agustus, 2020 TREASURE series (3) Attantion please⚠ Semua book yang ada di series ini enggak satu universe. Yang arti...