26. Keputusan

936 46 34
                                    

Baca dulu ya?

Kalau kalian punya ig, follow ig ku juga?

Ig : @silvidwid

Nanti aku follback, nambah followers gitu mwehehehe. Kalian dm aja biar aku tau. Oke?

Oh iya, jangan lupa mampir di lapak temenku Rahmafiana03 dia juga punya cerita yang seru loh! Kuy lah.

Terimakasih.

Happy reading ♥♥
.
.
.
.

•ICP•

----------------------------------------------------------------------

Setelah Ali sudah tidak memakai apapun, Anya tersenyum puas lalu ia keluar kamar dan mengambil cairan berupa darah. Saat Anya kembali, ia mendengar suara deringan ponsel. Ternyata ponsel milik Ali yang berdering.

Anya melihat siapa yang nenelpon Ali dan disana tertera nama Aisyah. Ia membiarkan panggilan tersebut setelah itu terdengar panggilan lagi. Akhirnya Anya menolak panggilan tersebut dan mematikan ponsel Ali.

"Mengganggu saja!"

Kemudian Anya melepaskan pakaiannya sendiri sampai ia telanjang. Anya melemparkan bajunya dan baju Ali ke sembarang arah. Setelah itu ia membuka selimut dan menuangkan cairan berupa darah tadi ke selimut agar terlihat seperti nyata.

Kemudian Anya menyembunyikan cairan tadi suatu tempat yang hanya dia seorang yang tau.

Anya tidak berniat tidur, agar terlihat kantung matanya yang menghitam dan itu semakin membuat rencananya sempurna.

"Kalau saja kamu tidak menikah dengan istri brengsek mu, hal ini mungkin tidak akan terjadi. Kamulah yang membuat ku bertindak seperti ini, Al. Dari dulu aku menyukai mu, tapi kamu tidak pernah sekalipun menganggapku sebagai perempuan. Kau selalu mengatakan sayang pada ku sebagai kakak saja. Dan itu membuatku sakit hati, Al." monolog Anya sambil menatap wajah tampan Ali.

Lalu muncul ide gila otak liciknya itu. Anya mengambil ponselnya di nakas dan membuka kameranya. Agar terlihat seperti nyata, Anya mengambil tongsisnya. Kemudian ia mengatur posisinya agar berada di dalam pelukan Ali. Seolah-olah Anya yang dipeluk.

Anya mengatur timernya setelah itu ia memotret mereka berdua dari belakang tubuh Ali. Dan hasil jepretannya sangat memuaskan tentunya.

Anya memotret sebanyak tiga kali, lalu ia mengirimkan foto tersebut di nomor Aisyah. Lalu tersenyum miring.

"Selamat menikmati kesedihan, Aisyah Dwi Damayanti!" desisnya tajam.

......

Disisi lain

"Dasar lemah!" ucap pria yang menghampiri Aisyah.

Kemudian pria tersebut menggendong Aisyah dan menidurkannya di ranjang. Ia duduk di sisi ranjang sambil menatap Aisyah dalam.

"Dari dulu kamu emang gak berubah ya?" monolognya sambil menatap wajah Aisyah. Pria ity mengelus pipi Aisyah yang membiru. Pria itu meringis melihatnya.

"Ini pasti sakit kan? Kenapa kamu gak ngelawan? Biasanya kamu selalu melawan orang yang sudah menyakitimu," lanjutnya.

Pria itu menghela napas lalu melihat jam di tangannya. Ternyata sudah pukul 23:30 malam. Lalu ia melihat Aisyab lagi dan beranjak dari duduknya.

Pria itu keluar dari kamar Aisyah lalu menuju dapur untuk mengambil es batu untuk luka memar Aisyah.

Ia kembali dengan membawa es batu yang sudah di bungkus dengan kain dan kotak P3K. Pertama, ia membersihkan luka di pelipis Aisyah dengan alkohol, lalu memberi obat merah di lukanya.

Imamku Cold PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang