23. Wanita misterius

800 42 17
                                    

Happy reading ♥♥
.


.
.
.

•ICP•

----------------------------------------------------------------------

Tak

Pisau tersebut jatuh bersamaan dengan tubuh Anya yang lemas. Tanpa ada noda darah sedikitpun. Terlihat sekali tubuh Anya yang bergertar ketakutan.

Jantung Ali berdetak kencang, lututnya lemas. Ia takut setengah mati saat pisau itu mengenai Anya. Ali mengelus dadanya sambil menetralkan detak jantungnya.

"Bwahahahahahahahaha."

Aisyah tertawa puas melihat Anya ketakutan. Perlahan Aisyah menuju Anya, lalu berjongkok. Ia membelai wajah Anya lembut.

"Kenapa langsung jatuh? Terkejut kan? Baru pisau mainan saja sudah begini, bagaimana kalau pisau beneran ya?" ujar Aisyah mengusap dagunya berpikir.

Aisyah mengambil pisau yang dilemparkannya tadi. Ia memainkan pisaunya. Memang pisau yang Aisyah pegang adalah pisau mainan. Tidak ada yang mengira jika pisau tersebut adalah mainan. Karena pisau tersebut dibuat sangat mirip dengan aslinya. Padahal benda tersebut terbuat dari plastik yang disulap menjadi pisau.

"Tenanglah, ini hanyalah pisau mainan saja. Bukan saatnya aku memainkan pisau asli. Aku tidak pernah main-main dengan perkataan ku. Jadi, camkan baik-baik!" ucap Aisyah datar lalu melanjutkan makannya yang tertunda akibat drama tadi.

Aisyah pov

Melihat Anya ketakutan membuat ku tertawa puas. Lagian siapa suruh cari masalah dengan diriku. Aku memang sengaja menggertaknya dengan pisau palsu. Kalau masih diteruskan lihat saja nanti apa yang aku perbuat padanya.

"Mas sama Anya nggak mau makan?" tanya ku sambil melihat mereka berdua.

Kami pun makan dengan keadaan hening.

Aisyah pov end

.....

"Gila! Gue hampir aja mati ketakutan, ternyata gue salah mencari lawan. Tapi, gue gak akan menyerah begitu saja! Lihat saja, gue bakal bales Aisyah!" gerutu Anya saat di dalam kamarnya. Ia berpikir keras untuk menyusun rencana membalas Aisyah.

Di kamar Aisyah dan Ali

"Dek, kamu bikin Mas jantungan saja! Ngeri tau lihat kamu kayak tadi," ucap Ali.

"Hihihi... Biarin! Biar tau rasa Anya, lagian itu juga bukan pisau beneran kan? Jadi, selaw aja!" jawab Aisyah terkikik geli membayangkan ekspresi Anya tadi.

"Mas baru tau kalau ada pisau palsu di rumah kita," ujar Ali.

"Iya, soalnya Adek yang beli sendiri. Lucu, Mas jadi Adek beli deh!" jawab Aisyah.

"Lumayan kan buat nakut-nakutin orang! Hehehe," lanjutnya dengan menyengir.

"Ihhh suami Mas jahil banget sih! Hmmmm," ujar Ali gemas sambil memeluk Aisyah menciumi wajah istrinya.

"Hah? Suami? Kamu mabok apa gimana sih, Mas!" ucap Aisyah geli.

"Jangan bilang kamu... Homo?" lanjutnya dengan ekspresi sok sedih.

"Eh? Astagfirullah... Maaf Dek, tadi itu typo! Mana mungkin lah Mas homo. Kalau Mas homo nggak mungkin ada si kembar. Iya kan?" jawab Ali sambil menaik turunkan alisnya.

Imamku Cold PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang