25. Rencana busuk

857 39 48
                                    

Maaf lama double up nya, tadi masih nulis soalnya. 🙏🙏

Happy reading ♥♥
.
.
.
.

•ICP•

---------------------------------------------------------------------


"Maaf Pak Ali, saya membatalkan kerjasama kita. Karena saya sudah mendapat klien yang lebih menguntungkan."

Setelah mengucapkan hal tersebut, Pak Sabi langsung pergi meninggalkan Ali dan sekretarisnya.

"Bagaimana bisa beliau membatalkan kerjasama kita! Apa kesalahan kita? Aku sudah bekerja keras untuk mendapatkan proyek ini!" ucap Ali emosi.

"Proyek kali ini sangat menguntungkan bagi kita. Jika proyek ini batal, maka saham kita akan turun," lanjutnya.

"Maaf pak, ada kabar buruk," ujar sekretaris Ali takut.

"Apa?"

"Saya mendapat kabar jika saham di perusahaan kita turun, karena batalnya kerjasama dengan Pak Sabi," jelasnya hati-hati.

"Ah brengsek!" teriak Ali marah sambil mengobrak-abrik benda di dekatnya.

"SIAL!"

.....

Ali melampiaskan emosinya dengan setumpuk laporan. Bahkan, tugas sekretarisnya ia kerjakan. Tentu saja dengan paksaan, karena sekretaris Ali menolak untuk dikerjakan tugasnya.

Ali mengerjakan laporan dengan teliti. Sebenarnya tubuhnya  sudah lelah, tetapi ia tetap memaksakan dirinya.

Setelah beberapa jam akhirnya Ali sudah menyelesaikan semuanya. Ia meregangkan ototnya lelah. Lalu menuju rak buku, lalu menekan tombol rahasia. Dan rak buku tersebut terbuka dan di dalamnya terdapat kamar pribadinya.

Ia merebahkan tubuhnya sejenak, lalu bangkit ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Karena memang sudah malam.

......

"Assalamualaikum."

Ali memasuki rumahnya, ia mengernyit bingung. Tumben sekali rumah sepi, seperti tidak dihuni.

Lalu ia melangkahkan kakinya menuju dapur. Dan disana ia mendengar suara ribut dari kamarnya. Karena penasaran, Ali melangkahkan kakinya menuju kamarnya. Yang kebetulan pintunya terbuka lebar.

Alangkah terkejutnya ia saat melihat Aisyah menampar Anya, sabahtnya. Disitulah amarah Ali tersulut.

"AISYAH!"

Teriaknya marah lalu menghampiri Anya khawatir. Ia menatap istrinya marah.

"Kamu apa-apaan sih! Ngapain kamu nampar dia! Apa salahnya?!"

"Dia duluan yang mulai, Mas! Bukan Adek!" ucap Aisyah membela dirinya sendiri.

"Dia masuk ke kamar kita tanpa ijin! Dia memakai baju kamu! Terus lemari kita diobark-abrik sama dia! Walaupun dia sahabat kamu, tapi kita juga punya privasi sendiri, Mas," lanjut Aisyah sambil menunjuk Anya.

Ali mendudukkan Anya di ranjang lalu menghampiri istrinya.

"Tapi kamu nggak pakai nampar dia bisa kan?! Kasian dia! Lagian yang dipakai kan bukan baju kamu! Itu baju aku kan?! Jangan lebay Syah!" bentak Ali pada Aisyah.

"Kamu kenapa sih belain dia terus, Mas?! Atau jangan-jangan kamu punya perasaan sama Anya?! Iya?! Jawab, Mas!"

Plak

Imamku Cold PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang