Bete. Iya udah setengah jam kamu nungguin Chenle didepan rumahmu. Dia bilang mau ajakin kamu ke cafe tapi sampe sekarang belum muncul juga.
Kamu menghubungi Chenle namun ponsel milik laki laki manis itu sepertinya tidak aktif.
"Dimana sih Chenle?" Gumammu dengan raut wajah kesal.
"Katanya lima menit lagi, lima menit apa coba ini mah udah setengah jam lebih. Mana panas lagi. Dasar ikan lele" kamu ngedumel sendiri.
Saat kamu hendak menuju ke teras rumahmu sebuah klakson mobil menghentikan mu. Lalu kamu berbalik.
Disana udah ada Chenle yang turun dari mobil sport barunya mungkin.
Dia pake celana jeans hitam, jaket kulit serta kaos putih. Dan jangan lupa sebuah kaca mata yang menggantung pada hidung cowok tampan itu.
Dengan gaya sombong nya ia menghampiri mu.
Dan salah satu sifat yang kamu tidak sukai dari chenle adalah sombong.
"Dih sombong" ucap mu menyambut Chenle.
"Dih temennya keren gini ga dipuji malah dikatai dasar!" Balas Chenle.
"Mau amat muji elo. Kurang kerjaan tau" ujar mu tak mau kalah.
Si Chenle malah diem dia narik tangan kamu untuk menuju ke mobil barunya itu.
Setelah beberapa jam perjalanan kamu dan Chenle tiba di tempat tujuan chenle.
"Lo bilang ke cafe ini mah hutan" kamu ngedumel.
"Protesnya di pending ga bisa ya?" Tanya nya dengan tampang risih.
Kamu mengerucutkan bibir.
"Ngeselin" gumammu namun dapat didengar oleh chenle.
"Dari dulu" jawab chenle santai.
Kamu tambah kesel sama chenle. Udah tadi bayangin gimana romantisnya kamu sama chenle waktu dicafe. Eh ini malah ke hutan. Tunggu! Hutan? Jangan jangan chenle itu werewolf terus ngajakin kamu kehutan buat makan kamu. Kamu menatap curiga kearah chenle. Chenle yang tau apa yang kamu pikirkan menyentil pelan kepalamu.
Kamu mengaduh belum sempat kamu protes si Chenle.udah nyeret kamu buat ikut dia.
"Bego nya dipending dulu ya mbaknya" ucap chenle dengan nada bergurau.
Kamu mengerucutkan bibir.
Kamu dan chenle jalan di jalan setapak dari batu batu kecil berwarna putih yang membentang jauh.
Di kiri kananmu ada pohon pohon menjulang tingggi. Disela sela pohon pohon itu ada berbagai bunga warna warni.
Jangan lupa ada lampu lampu kecil yang menambah kesan romantis tempat itu.
Kamu berjalan memperhatikan sekitarmu. Bahkan kamu tidak tau kalau chenle terang terangan menetap mu lekat.
Chenle menghentikan langkahnya hal itu juga membuat reflek berhenti.
Kamu menatap chenle bingung.
Dia menyingkirkan benerapa helai rambutmu pada pipi chuby mu.
Hal sederhana itu membuat kamu blusing seketika.
"Cieee blusing" ujar chenle.dengan tampang jailnya
Kamu memukul pundak chenle pelan. Chenle meringis tapi kamu hiraukan. Lalu beberapa saat kemudian terdengar gelak tawa khas chenle.
Kamu berjalan didepan chenle dengan perasaan kesal
"Duluan gitu emang tau jalannya?" Tanya chenle jail.
Kamu berhenti. Lalu lagi lagi chenle menggenggam tanganu erat.
Setelah beberapa saat berjalan akhirnya ku dan chenle sampai juga di tempat tujuan chenle.
"Chen ini......."
Gue up double nihh hehehehe moga aja ga ada typo males ngerevisi wkwkwkw.
Jangan lupa tekan bintang dipojok itu ya gaesss. Comen juga jangan lupa! Byeee
😘😘😘😘✋
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon light || Z. Chenle
Short Story"Kamu cantik seperti bulan" _ Zhong Chenle Chenle & Y/n