Chapter 9 • Balas Dendam

144 15 3
                                    

Vote + komen 🌻
Makasi yang udah suport🙏

❤ Happy Reading❤

Pukul 06.45 Naura sudah siap berangkat sekolah dengan seragam lengkapnya. Padahal kurang 15 menit lagi gerbang sekolah akan ditutup.

Naura menuruni tangga berjalan kearah dapur.

“Morning ma.” Sapa Naura kepada mamanya yang sedang menyiapkan sarapan. “Morning sayang,” Sapa balik mama Naura.

“Ma, Naura berangkat dulu ya!” Ujar Naura. “ Nggak sarapan dulu, sayang?” tanya mama.

“Nggak ma, Naura udah telat.”

Setelah berpamitan, Naura berjalan menuju garasi rumahnya.

Naura mengeluarkan mobilnya dari garasi lalu ia menjalankan mobilnya meninggalkan rumah.

🐝🐝🐝

Setelah 20 menit, akhirnya Naura sampai disekolah. Ia terjebak macet.

Jam menunjukkan pukul 07.10

Yang pastinya gerbang sudah ditutup, dan pastinya juga Naura terlambat 10 menit.

Akhirnya Naura terpaksa menitipkan Mobilnya di warung dekat sekolah. Dan ia mulai seperti biasa melewati pagar belakang sekolah.

Naura berjalan ke belakang sekolah. Saat ia mau menaiki gerbang.

Tiba-tiba.....

“mmmppphh”

Mulut Naura disekap oleh tangan orang. Naura memberontak, dan akhirnya dilepaskan oleh orang tersebut.

Naura membalikkan badannya. Dan ia melihat banyak manusia berandalan.

“lo siapa?” tanya Naura.

“lo nggak kenal gua? Oke gua Panji ketua geng PANTHERA” Ujar Panji sambil mengulurkan tangannya

“Oh, gua Naura ketua geng MOONLIGHT.” Ujar Naura tanpa membalas uluran tangan Panji.

“Oh jadi ini ketua geng MOONLIGHT, cantik juga.” Ujar Panji sambil tersenyum remeh.

“Ada apa lo dan anak buah lo kesini?” Tanya Naura, yang Naura ketahui PANTHERA adalah musuh bebuyutan ANTARES.

“ikut gua!” Ujar Panji lalu menarik pergelangan Naura kuat.

“main tarik tarik aja lo!” Ujar Naura. “Diem deh.” Ujar Panji lalu menyerahkan Naura kepada anak buahnya.

Naura di sekap anak buah Panji. “Lepasin!” berontak Naura, tetapi tak dihiraukan

🐝🐝🐝

Kringg...kring...kringgg

Tanya bel istirahat pertama.

“Nay, Naura kenapa ngga masuk?” tanya Shinta yang bingung tak ada tandanya kehadiran Naura. “Sakit kali.” Jawab Naya.

“tapi perasaan gua kok nggak enak ya?” ujar Shinta.
“Udah jangan gitu, kuy kantin” Ujar Naya.

Ditempat lain…

Zidan dkk keluar dari kelasnya setelah mendengar bunyi bel.

Mereka berjalan menuju kantin, disepanjang koridor banyak tatapan hawa yang memuji ke cool an mereka.

Saat hendak ke kantin, mata Agam tak sengaja melihat keramaian di depan sekolahnya.

“woi itu apaan rame-rame.” Ujar Agam, lalu yang lainya melihat apa yang agam katakan barusan.

“Bentar, bukannya itu Panji?” tanya Azriel.

Zidan memicingkan matanya memastikan apa yang dikatakan Azriel benar.

“iya ngapain dia kesini, belum kapok?” ujar Agam.

“samperin.” Ujar Zidan, lalu ia pergi kearah depan sekolah diikuti teman-temannya.

🐝🐝🐝

“Ngapain lo?” tanya Zidan tepat dihadapan Panji.

“lo nggak ingat ucapan gw kemarin terakhir? Lo bakal liat besaok, dan besok adalah sekarang. Jadi gua mau balas dendam.” Ujar Panji.

“Bisa nanti nggak? Lo tau kan ini wilayah sekolah buat belajar bukan tawuran.” Ujar Zidan.

“Bilang aja lo takut kan!” Ujar Panji sambil tersenyum remeh.

“sorry bro, didalam kamus kami tidak ada kata TAKUT.” Ujar Zidan sambil menekan kata terakhirnya.

“Mau lo apaan si?” tanya Agam.

“Seperti yang gua bilang tadi, gua mau balas dendam, tapi sebelum itu gua ada hadiah buat kalian” Ujar Panji, lalu ia menepuk tangannya dua kali. Dan muncul lah dua anak buah Panji dan…

“Naura.”

Tanpa ba bi bu lagi, Zidan mulai menghajar Panji dan begitu teman-temannya.

Mereka tawuran di depan sekolah. Banyak yang menonton adegan ini.

“eh ada apa itu Nay, liat yok!” Ujar Shinta yang melihat keramaian di depan sekolahnya.

“males!” Ujar Naya yang hendak pergi ke kelasnya, tetapi tangannya langsung ditarik oleh Shinta menuju keramaian itu.

Shinta dan Naya melewati keramaian hingga mereka berada didepan. Dan...

“NAURAAA!” Teriak Shinta yang melihat temannya itu disekap oleh dua orang.

Shinta hendak lari ke arah Naura tetapi di tahan oleh Naya.

“jangan anjir, bahaya!” Ujar Naya.

“Tapi Naura sahabat kita dalam bahaya Nay!” Ujar Shinta panik.

“Ada Zidan, lo percaya?” Ujar Naya menenangkan Shinta, setelah naya berucap itu Shinta akhirnya diam dan mengalah.

Sedangkan Zidan dkk dan PANTHERA masih berantem saling tonjok tonjokan hingga...

“STOPPP!”

“ADA APA INI?!” Teriak Bu Riri.

Zidan dkk dan PANTHERA menghentikan aksinya setelah mendengar teriakan Bu Riri.

Lalu PANTHERA segera pergi meninggalkan sekolah SMA GARUDA.

“Ra lo nggak papa?” tanya Zidan kepada Naura. Naura hanya diam saja.

“Kalian Berlima ikut saya ke ruang BK sekarang. Dan kalian bubar!” Ujar Bu Riri lalu berjalan didepan dan diikuti Naura, Zidan, Agam, Azriel, dan Ervin.

TBC

Hallo 🙌

Vote + komen🌻

Maaf kalau jelek,- cerita pertama 🌸

Ig : @amandaaaer_

LEADERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang