Chapter 13 • Serangan

132 12 0
                                    

Follow dulu!!
Vote+komen guys!!!
Jangan jadi sider guys :)

❤ Happy Reading ❤

Malam ini Zidan dan sebagian anggota Antares berada di markas utama.


“Gam lu kenapa jomblo sih?” Tanya Azriel. “Gua sih sebenernya banyak yang mau secara kan gua ganteng nih, tapi gua cuma tertarik sama Shinta” Ujar Agam.

“Terus kenapa ga lo tembak aja tu Shinta!” menghela nafas pelan Agam menjawab “Shinta nya aja menjauh.” langsung saja tawa Azriel dan teman-temannya pecah.

“Hahaha, kasihan lu. CINTA BERTEPUK SEBELAH TANGAN GUYS!” Teriak Azriel sambil tertawa kencang.

Ya, beginilah suasana markas mereka saat ini. Menggoda Agam yang menjadi kebanggaan Azriel dan anak lainnya.

Saat bercanda gurau, tiba-tiba ada salah satu anak Antares dari luar yang bernama Aril memberi tahu kepada sang ketua geng itu

“Dan”

Zidan yang semula memainkan Hp nya, langsung meletakkan Hp nya.

“Ya?” tanya Zidan. “Tadi gua liat anak Moonlight berantem sama anak Panthera” ujar Aril. Seketika Zidan langsung mengubah wajah nya yang santai menjadi lebih serius.

“Moonlight? Naura?” tanyanya. “Iyalah, kata nya Panthera masih kurang puas, jadi si Panji memerintahkan anak buah nya untuk nyerang Moonlight setelah dia tau markas dan ketuanya.” jelas Aril. Zidan tak menjawab melainkan laki-laki itu mengambil kunci motonya dan keluar dari markas diikuti sahabatnya.

“Kalian jangan ikut, biar kita berempat saja!” Ujar Agam.

Mereka berlima menuju markas utama Moonlight, karena sebelum berangkat tadi Zidan bertanya kepada Aril.

⭐⭐⭐

Setelah sampai di depan markas utama Moonlight, Zidan dan teman-temannya tidak melihat ada keributan yang seperti Aril katakan. Tetapi mereka melihat ada bekas darah yang berceceran.

Segera Zidan memasuki markas tua tersebut dan melihat anak-anak Moonlight yang sedang mengobati satu sama lain.

“Dimana Naura?” tanya Zidan. Semuanya terkejut dengan kedatangannya Zidan ke markas mereka. “Ngapain lo kesini?” Tanya Aulia. “gua tanya dimana Naura” Ujar Zidan dingin. “Lo tau? Yang bikin kita kayak gini itu Geng lo! Panthera nggak puas dan mereka balas dendam ke Moonlight!” Teriak Aulia masih tidak terima Moonlight di serang tiba-tiba oleh Panthera dengan alasan Antares.

“Udah ul” Risa menenangkan Aulia. “Naura ada di rumah sakit deket taman indah Dan” Ujar salah satu teman Naura.

Tanpa membuang waktu Zidan dan ketiga temannya keluar dari markas tua tersebut. Mereka langsung pergi ke rumah sakit yang tadi di tunjukkan oleh teman Naura.

Setelah sampai di rumah sakit tersebut. Mereka berempat segera menuju ruangan yang dimana Naura dirawat.

Ceklek

Pemandangan yang pertama Zidan lihat adalah Naura sedang mengobrol dengan kedua sahabatnya.

“Zidan”

⭐⭐⭐

Naura dan teman-temannya sekarang berada di markas tua nya. Mereka sedang bermain Tod.

Tiba-tiba ada yang berteriak dari depan markas mereka. Mereka semua bingung dan menatap satu sama lain. Naura, gadis itu berdiri mau melihat siapa orang yang tengah berteriak di depan markas mereka.

Setelah melihat orang yang berteriak itu, Naura kembali masuk dan memberi tahu kepada teman-temannya.

“Panthera!” Ujarnya. “What?!” Teriak Shinta.

“Ayo! Siap nggak siap kita harus berani” Ujar Naura dan langsung di angguki mereka semua.

“Ada apa?” Tanya Naura santai.

“Wah wah, keluar juga akhirnya.” Ujar Panji dengan senyum meremehkan. “nggak usah bacot, ada apa lo kesini?!” Tanya Naura sedikit kesal.

“Kita kesini mau balas dendam!”

“Wait! Apa kata lo? Balas dendam? Emang kita punya masalah apa sama geng lo?” Tanya Shinta.

“Emang kalian ngga punya masalah sama kita. Tapi, gua kurang puas sama yang di sekolah kalian waktu itu! Dan sekarang waktunya kita bersenang-senang girls” Ujarnya. (Bersenang-senang apaan, orang ini perang malah senang. Gila si Panji).

Karena sudah terlalu emosi, Naura segera menghajar Panji diikuti anak buahnya dan anak buah panji.

Terjadilah peperangan di depan markas utama Moonlight.

Setelah menghajar Panji sampai tak perdaya, Naura menghajar 2 sekaligus anak buah Panji. Dan...

BUGH!

“Anjir” pekik Naura, setelahnya gadis itu tak sadarkan diri akibat pukulan yang sangat keras dikepala nya.

“NAURA!”

⭐⭐⭐

Naura mengerjapkan mata nya berkali-kali. Pandangan pertama yang dia lihat adalah kedua sahabatnya dan bau obat-obatan memasuki indra penciumannya.

“Udah bangun lo Ra” Tanya Shinta.

“Gua kenapa dah?” Tanya Naura. “Bego! Lo tadi pingsan” Ujar Naya. Naura meringis akibat kepala sangat pusing. “Kenapa Ra?” Tanya Shinta panik. “Pusing.”

Kepala gadis itu diperban akibat hantaman yang sangat keras, dan untungnya gadis itu nggak sampai amnesia.

Saat mengobrol dengan kedua sahabatnya, tiba-tiba ada yang membuka knop pintu.

Ceklek

“Zidan”

TBC✨

Akhirnya Up!!!
Follow+vote+komen
Buat up ke chapter selanjutnya!

Ig : amandaaaer_

LEADERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang