Chapter 15 • Cemburu?

132 11 2
                                    

Folloa dulu!!!
Vote+komen :)
Jangan jadi sider!!!

❤ Happy Reading ❤

Bel pulang sekolah telah berbunyi 5 menit yang lalu, Zidan dan Azriel berada di parkiran. Mereka akan segera berangkat menjenguk Naura.

“Eh zril, anterin gua beli buah sama bunga dulu ya” Ujar Zidan.

“Siap bos”

Setelah itu mereka meninggalkan sekolah.

Saat ini Zidan dan Azriel berada di supermarket untuk membali buah-buahan. Setelah membeli buah mereka lanjut ke toko bunga.

“Naura suka bunga apa Dan?” tanya Azriel.

“Kayaknya sih mawar merah” Ujar Zidan.

“Mbak saya mau 1 bucket bunga mawar merah ya, yang bagus mbak”

“Bentar ya mas” ujar mbak-mbak itu.

Setelah menunggu kurang lebih 5 menit,

“Ini mas pesanannya” Ujar mbaknya sambil mengasihkan satu bucket bunga mawar merah kepada Zidan.

Setelah membayar Zidan dan Azriel langsung otw ke rumah sakit.

⭐⭐⭐

Naura sangat bosan didalam rumah sakit ini. Ia ingin segera pulang, tetapi orangtua nya melarang karena Naura belum sembuh total.

Ia sendirian.

Ceklek

“Gavin” Ujar Naura.

“Hai”

“Lu kok tau gue disini?” Tanya Naura bingung, pasal yang tau dia dirumah sakit hanya teman-temannya dan keluarganya saja.

“Oh, gue tadi tanya ke Shinta” Ucap Gavin dan hanya dibalas anggukan kepala oleh Naura.

“Gimana keadaannya Ra“ tanya Gavin.

“Mendingan sih cuma agak pusing sedikit” dibalas Gelengan Gavin.

Mereka hening sampai...

“Permisi, Ini kak makan siangnya” Ujar sang Suster.

“Oh iya sus terima kasih” Ujar Naura.

“Gue bosen banget gila” menghela nafas pelan.

“Gimana kalau lu makan sambil main ditaman Ra, biar ngga bosen” Ujar Gavin.

“Wah boleh tu Vin” Jawab Naura antusias. “Bentar ya gue ambilin kursi roda.”

Setelah mengambil kursi roda. Gavin membantu memindahkan Naura ke kursi roda. Lalu mereka pergi ke taman.

Ditaman, Gavin sedang menyuapi Naura. Sekali-kali mereka tertawa.

Mereka tidak tahu bahwa ada seseorang yang menatap mereka tidak suka.

⭐⭐⭐

Setelah menempuh jarak yang lumayan jauh ke rumah sakit dimana Naura dirawat. Zidan dan Azriel baru saja sampai.

Langsung saja mereka memasuki rumah sakit itu dan berjalan menuju ruangan Naura.

Disepanjang koridor rumah sakit, banyak pasang mata terutama kaum hawa menatap dua pemuda tampan ini, ya mereka Zidan dan Azriel.

Setelah sampai di depan ruangan Naura, Zidan segera membuka pintu kamar Naura dengan membawa sebucket bunga dan buahnya dibawakan oleh Azriel.

Dibukanya pintu ruangan Naura, tetapi nggak ada orang sama sekali. Zidan bingung lalu bertanya kepada suster.

LEADERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang