9. Kembalinya Gadis Bulan

5K 856 321
                                    

Warn: typos in everywhere

Et, tunggu dulu. Votenya mana nih mooniesss!!!

— m o o n l i g h t —

Zenitsu dan Aoi sedang bersantai di kediaman kupu-kupu. Keduanya tengah memandang langit sembari mengunyah onigiri. Sebenarnya onigiri tersebut milik Aoi, tapi gadis tersebut prihatin saat melihat wajah Zenitsu. Kulit pucat, tubuh kurus, seperti nyawanya ingin terenggut. Akhirnya ia membelah onigiri miliknya lalu diberikan sebagian kepada bocah berambut kuning tersebut. Zenitsu mendengar seperti ada yang datang, ia menoleh kepada Aoi tapi gadis tersebut masih menatap langit dan memakan onigiri. Zenitsu menghela napas lalu berjalan ke halaman depan.

Matanya melebar saat melihat perempuan yang ia rindukan. Kulit putih pucatnya seperti bersinar di bawah sinar mentari. Rambut panjangnya pun digerai seperti biasa.

"(Name)!!!"

Gadis bermanik (h/c) itu menoleh dan tersenyum lebar lalu melambaikan tangannya pada Zenitsu. Pemuda tersebut berlari lalu memeluk (Name) dengan erat. Mukanya memerah karena menahan tangis. Sedangkan gadis itu sudah lebih dulu menangis.

"Huwaaaaa~ Zenitsu! Aku merindukanmu, aku rindu dengan tingkah bodoh tidak berotakmu itu, huwaaa~" (Name) menangis kencang. Dirinya memeluk pemuda berambut kuning dengan erat, membuat Sanemi yang berada dibelakangnya memandang jijik.

Rasanya Zenitsu ingin menangis keras. Ia ingin berteriak dengan lantang kepada alam semesta. Kenapa tidak ada satu perempuan pun yang memandangnya sebagai laki-laki? Kenapa harus kebodohannya yang selalu diingat? Padahal dirinya sudah termasuk dalam golongan orang tampan, bahkan level ketampanan Zenitsu sudah jauh lebih tinggi dibanding dengan Giyuu, pikirnya tidak terima.

(Name) melepaskan pelukannya lalu memandang Sanemi sebentar. Kemudian, ia memandang Zenitsu lagi. "Di mana Tanjiro?"

Mendadak pemuda tersebut menjadi gugup. Pasalnya Tanjiro pergi ke kediaman Rengoku dengan luka yang masih terbuka lebar. Ekspresi Zenitsu yang terlihat gelisah membuat gadis bulan tersebut menjadi penasaran. Sanemi melewati keduanya dan memasuki kediaman kupu-kupu.

"Oy, gadis pendek! Cepat atau akan ku tinggal!"

Perkataan Sanemi membuat pikiran gadis tersebut buyar. Atensinya dari Zenitsu beralih pada pria berambut putih tersebut. Ia mengucapkan perpisahan kepada Zenitsu lalu meninggalkannya, hal tersebut membuat bocah petir yang sedang dilanda kegelisahan menghela napas lega.

(Name) sudah sampai di depan ruangan yang di dalamnya terdapat sang mentari. Jantungnya berdegup kencang saat ia memutar kenop pintu. Dirinya masuk dan matanya menelisik ke seluruh sudut ruangan, matanya terhenti pada Kyojuro yang tengah berbaring. Sanemi yang tidak ingin menggangu pun memilih untuk menunggu di luar ruangan. Gadis bersurai (h/c) itu menggenggam jemari milik sang Pilar. Kelopaknya masih terpejam erat membuat (Name) tidak bisa melihat cahaya di kedua matanya. Kedua belah bibir gadis tersebut terangkat sedikit. Setidaknya ia bersyukur bahwa kematian tidak menjemput pria di hadapannya.

••••

Gadis itu pergi ke arah kediaman milik Giyuu. Dilihatnya pria bermanik biru laut yang sedang membersihkan nichirin. (Name) berlari menghampiri lalu memeluknya dari samping. Giyuu sedikit terkejut, namun wajah datar seperti jalanan itu dapat menutupi segalanya. Aktivitasnya terhenti dan tangannya meraih pergelangan gadis tersebut. Bibirnya terangkat sedikit saat melihat pipi sang gadis yang terlihat merona.

[✔️]Kimetsu no Yaiba: MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang