Warn: typos in everywhere
Et, tunggu dulu. Votenya mana nih mooniesss!!!
— m o o n l i g h t —
Tanjiro terlempar dengan sangat jauh. Hal ini tentu saja membuat dua orang tersebut sangat terkejut. Tanjiro gagal dalam menggunakan teknik Bara Api. Setahu gadis itu, teknik pernapasan yang barusan saja pemuda itu gunakan merupakan teknik terkuat yang Tanjiro miliki. Ia mengeratkan pegangannya pada kotak Nezuko, gigi bagian belakangnya bergemelatuk. Tanjiro kembali diserang oleh selendang milik iblis tersebut yang membuat dirinya kembali terlempar jauh.
(Name) menggigit bibirnya sebentar lalu berbisik ke dalam kotak. "Nezuko, tetaplah di dalam dan lindungi dirimu sendiri." Setelahnya ia melompat ke atap rumah dan mengeluarkan nichirinnya yang telah bersinar keperakan. Kalung kristal perak miliknya bersinar terang menjalarkan rasa hangat ke seluruh tubuh gadis tersebut. Sudut bibirnya terangkat sedikit. "Hah, kalung ini hebat."
"Pernapasan Bulan, jurus kedua; Tebasan Bulan Baru."
Muncul sinar dengan jarum kecil runcing di sisi nichirin gadis tersebut. Pedangnya berputar lalu mengayunkannya pada kepala wanita tersebut. Sayangnya wanita iblis tersebut dapat berpindah tempat dengan sangat cepat. Dia tertawa kencang, matanya membelalak seperti ingin keluar, gigi taringnya mulai memanjang, dan muncul sulur hitam di sekujur tubuhnya. Selendangnya pun ikut tersedot ke dalam tubuh iblis tersebut. Tanjiro dan (Name) terkejut dengan apa yang ia lihat. Punggung gadis tersebut bergetar saat merasakan hawa jahat yang pekat.
Penampilan iblis itu pun berubah. Surai malamnya berganti dengan surai putih pucat. Tanjiro memegang lehernya sendiri, ia merasakan sesak napas karena terlalu mencium aura jahat yang sangat pekat. (Name) berdiri di hadapan Tanjiro untuk melindungi pemuda tersebut. Sang iblis hanya tersenyum meremehkan lalu meloncat ke atap rumah. "Aku adalah Daki, dan kalian tidak akan bisa mengalahkanku!"
Muncul seorang pria yang berteriak agar tidak membuat keributan. Namun dengan kejamnya Daki mengeluarkan selendangnya lalu mengarahkannya secara acak. Beruntungnya Tanjiro sempat melindungi pria tersebut walau pergelangan tangan orang tersebut putus, darahnya pun mengalir deras. Selendang lainnya pun merobohnya beberapa rumah dan membuat beberapa manusia meninggal.
(Name) menatap Daki dengan tidak suka, ia menggeram rendah. "Jalang sialan."
Daki menoleh marah ke arah (Name). "Apa kau bilang?!"
Sebelum (Name) ingin membalas, Tanjiro sudah menatap Daki dengan amarah yang memuncak. Tangannya yang menggenggam nichirin bergetar saking kuatnya. "Tidak bisa dimaafkan. Beraninya kau melakukan hal seperti ini!"
"Grrr.. hidup kalian itu tidak ada gunanya. Lebih baik kalian membusuk di dalam neraka!!" Iblis wanita itu melompat ke atap lainnya lalu memandang keduanya dengan bengis. Baru saja (Name) ingin melangkahkan kakinya, namun tangannya dicegah oleh pemuda beranting Hanafuda tersebut.
Gadis itu menoleh ke belakang. Kelopaknya membesar dan mutiara gadis tersebut mengeluarkan air yang terkumpul di sudut matanya. Jemarinya meraih wajah Tanjiro. "A-a-ada apa dengan matamu?"
Mata pemuda beranting Hanafuda itu mengeluarkan darah. Bibir sang gadis pun bergetar. Tanjiro menatap (Name) sejenak lalu menyingkirkan tangan kecilnya. Pemuda itu melompat ke arah iblis wanita tersebut dan memegang kakinya. Tanjiro mengayunkan nichirinnya lalu memotong kaki sang iblis. "Nyawa yang telah pergi. TIDAK AKAN PERNAH KEMBALI!"
Daki pun menggeram keras. Memegang kakinya putus lalu dengan cepat kaki tersebut kembali beregenerasi.
"Kenapa kau merenggut nyawa yang tidak bersalah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️]Kimetsu no Yaiba: Moonlight
Fanfic[END] Apa kau tahu bahwa setiap bagian dunia memiliki misteri tersembunyi. Pada era Meiji Taisho, konon, iblis pemakan daging berlalu lalang dengan bebas di dalam bayangan. Tidak masuk akal, bukan? Sama seperti seorang gadis kecil bernama Oikawa (N...