Bagian 20

40 7 0
                                    

Keesokan harinya,

Atalia berniat untuk membalas dendamnya kepada ana dan Indra, Tapi bundanya melarang untuk balas dendam. karna sayang kepada bunda, ia menghentikan niat buruknya. makanya atalia gak berani lagi pula ana dan indra sekarang sudah bersahabat dengan atalia cs dan Febri cs, semenjak kejadian kemarin, Atalia merasa bahagia karna kasusnya sudah selesai dan sekarang tidak ada lagi cibiran dari banyak orang. Indra juga sudah pindah sekolah di SMK Taruna. Katanya dia ingin selalu dekat dengan ana. Terlebih dia sudah sejak lama menyukai ana.

- Di kantin

"Mau pesan apa?" tanya Fadrian,

"Gua nasi goreng dan jus jeruk aja" ucap Vinka

"Yang lain?" tanya Fadrian lagi,

"Gw bakso sama jus mangga" ucap atalia

"Gue samain aja kaya vinka" ucap Atalio

"Gua juga samain kaya atalia" ucap Febri

"Kalau kita samain aja kaya lu" ucap Rezakio, Fabrian pun mengangguk tanda setuju dengan ucapan rezakio, ia lalu menggandeng tangan Adinia. Setelah dipesan fadrian dan Adinia pun langsung ke meja untuk menyerahkan pesanan mereka semua, setelah makan mereka di lanjut oleh canda tawa, Mereka makan sambil bercanda gurau. Indra sesekali menggoda ana, ana pun terpancing dan Pipinya yg putih polos seketika berubah menjadi merah muda ia tersenyum manis.

"jangan gombal terus, tuh ana mukanya udah merah kayak udang" ledek Atalia sambil meminum jus mangga. Perkataan Atalia membuat ana kesal.

"Apaan sih tal" malu malu meong ana nya haha.

"Malu bahagia tuh" celetuk Adinia, di ketawai oleh teman teman barunya,

"Ini lagi si Adinia," kesal ana sambil cemberut lucu layaknya anak bayi haha, membuat Indra gemas sendiri sampai mencubit pipi ana.

"Ish kenapa di cubit sih sakit" Indra pun meminta maaf kemudian langsung mencium pipi yang abis di cubit oleh Indra, sahabat sahabatnya semakin menggoda nya,

"Udah tembak aja ana nya kalau lu suka dan cinta bro" membuat Indra tersenyum,

"Nanti aja bro, belum saat nya gua nembak dia" ucap Indra,

"Keburu di ambil orang loh" hasut Atalio

"Yaudah gua pasang cincin dulu sebagai tanda terima lamaran" di akhiri dengan ucapan pelan.

"Tanda terima apa nih?" tanya Vinka yang menggoda mereka

"Yang jelas cincin lamaran" goda Atalio yang mendengarnya ucapan pelan.

"Bener begitu" pura pura terkejut, Andri pun mengangguk pelan,

"Cieeeee" ucap sahabat sahabatnya ana,

"Udah udah jangan di goda terus" ucap Rezakio

"Bilang ae iri karna jomblo" cibir atalio diketawai oleh Febri cs dan atalia cs,

"Gak yee"

Kring kring kring.. bel masuk pun berbunyi, semuanya masuk didalam kelas masing masing, tetapi ada yang ganjal di pikiran Febri kenapa sejak di kantin ada orang yang merhatiin Febri,

" Siapa sebenarnya orang itu? Kenapa dia memerhatikan gua" ucap Febri dalam hati. Febri pun tak menghiraukannya dan masuk ke kelas. 

Waktu berlalu cepat, tak terasa sudah waktunya pulang sekolah. Atalia cs pun langsung pulang kerumah masing masing, tapi berbeda dengan Febri cs ditambah Andri, mereka langsung ke basecamp tanpa mereka sadari ada 3 cowo anak pelajar mengikuti Febri cs dan Febri pun menyadari bahwa ada yang mengikuti langsung mempercepat laju motornya, tapi mereka masih mengikuti nya, sampainya di basecamp mereka pun ikut masuk tetapi langsung di jebak oleh Febri cs,

"Yaah mainnya kandangan" ucap Salah satu cowo itu,

"Itu bukan urusan anda, kalian ngapain ngikuti kami sampai disini" ucap Atalio,

"Mau menghajar kalian lah" ucap Salah satu dari mereka,

"Salah kami apa sampai kalian antusias untuk menyerang kami, kalau gaada tujuannya ngapain nyerang kami, kami gak kenal siapa kalian dan begitu sebaliknya" ucap Febri mengeraskan rahangnya, Seperti nya mereka salah nyari lawan.

"Salah kalian itu satu, karna kalian bikin ulah sama yang namanya Sinta dan Okta, mereka itu sahabat kecil kita tapi kalian bunuh, apa jangan jangan kalau kalian itu psycopath, tapi sepertinya gak mungkin deh, karna kalau psycopath tempatnya bukan seperti ini," Febri pun tersenyum licik,

"Kami bukan psycopath kok, boleh kah sebagai minta maaf kita ngopi didalam" cowo bertiga itu mengangguk tanpa memikirkan resiko kedepannya, mereka menuju ruang dimana tempat Febri cs membunuh mangsanya, cowo bertiga itu langsung duduk di tempat yang di sediakan oleh Febri cs, Febri cs pun langsung meracik minuman kopi dengan suatu yang buat mereka meledak dalam hitungan detik. Setelah itu di minum lah sama cowo bertiga itu, hitungan 10 mundur langsung meledak, emang begitu cara menghempaskan mangsa secara perlahan Dan itu cara yang di turunkan oleh Bayu cs,

10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
Duar semua nya hancur seperti bubur, darah kemana mana, daging seperti daging yang digiling sama halnya jantung, mata, usus dan organ lainnya, kemudian Febri cs pun keluar dari tempat itu, kemudian Febri pencet tombol untuk membersihkan ruangan secara otomatis

Trio Boy Psycopath ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang