Paket Untukmu

Eps 6 : Makan Siang Bersama

Masih kupikirkan rencana bagaimana agar aku yang mendapatkan paket Tika untuk dihantarkan padanya. Tidak mungkin aku berkompromi dengan Komang. Komang memang sahabatku yang baik namun dalam hal ini aku belum ingin berbagi cerita dengannya. Bagaimana ya. Apa aku bekerja sama dengan om Yande saja. Iya, satu-satunya jalan saat ini adalah bekerja sama dengan om Yande, tapi aku harus tau juga kapan tepatnya paket itu sampai di Denpasar. Aku harus mengetahui nomor resi dari paket itu untuk melacaknya dan untuk mengetahui itu, aku harus menghubungi Tika. Tidak mungkin juga aku menghubungi Tika hanya untuk menanyakan nomor resi paket. Ya sudahlah aku akan bekerja sama dengan om Yande saja.

Langsung saja kuhubungi om Yande untuk bekerja sama. Mencari-cari kontaknya di ponselku lalu menekan gambar telpon berwarna hijau di sebelah kontak om Yande.

"Selamat pagi Rade, ada apa tumben pagi-pagi udah nelpon?" suara diseberang sana yang akrab menyambut dengan hangatnya.

"Pagi om, gini, teman saya lagi nunggu paket dari belanja di suatu online shop. Pesanannya make up. Nama temen saya itu Tika om. Nah dia minta saya yang menghantarkannya ke kosannya nanti kalau paket sudah sampai di Denpasar." Langsung saja kujelaskan pada poinnya tanpa basa-basi.

"Oh Tika youtuber make up itu temen kamu toh, iya iya jadi kamu mau mengantar paket milik Tika jika sudah sampai ya." Aku terkejut ternyata om Yande mengenal Tika.

"Wah om kenal Tika ya? Iya om, saya mau kalau nanti om yang dapet bagian nganter paket Tika, om kasi aja ke saya ya, biar nanti saya saja yang mengantarkan ke kosannya." Kujelaskan lagi keinginanku sebenarnya.

"Oh begitu, siap. Nanti om hubungi kamu ya kalau om dapet paket Tika. Kamu kuliah seperti biasa kan hari ini?" Om Yande memang pengertian. Tanpa menanyakan kenapa harus aku yang mengantarnya padahal om Yande juga mengenal Tika.

"Iya om, ini mau berangkat. Nanti setelah selesai ngampus saya ke kantor ngambil paket ya, Makasih banyak ya om." Jika seseorang sudah siap membantu jangan lupa berterima kasih, itu ajaran dari bapak sejak aku masih kecil.

"Oke Rade." Om Yande mengakhiri perbincangan.

Lega rasanya sudah menyampaikan ini pada om Yande. Kini tinggal menunggu telpon dari om Yande bahwa paket Tika sudah berada padanya. Aku tak perlu khawatir lagi sebab om Yande adalah seorang yang dapat dipercaya.

Setelah telponan dengan om Yande, aku segera melanjutkan aktivitasku seperti biasanya. Pergi ke kampus, mengikuti kelas hari ini seperti biasanya, makan siang, lalu pergi ke kantor untuk mengambil paket, mengantarkan paket-paket pada alamatnya, kembali ke kantor menyetorkan uang COD, pulang dan beristirahat.

Malam ini seperti biasa aku membuka youtube sambil berbaring di kasurku yang tak lebar ini. Sepertinya hari ini Tika tidak meng-upload video terlihat saat aku membuka youtube tak ada satupun video baru dari Tika. Biasanya ketika aku baru membuka youtube langsung muncul video terkini dari Tika,

Sambil menatap langit-langit kamarku aku mulai memikirkan Tika lagi. Kapan ya paket dari Tika sampai di Denpasar. Telpon dari om Yande pun tidak ada masuk. Aku sangat menanti-nanti paket harapan itu. Hanya dengan paket itu saja aku dapat bertemu Tika lagi. Sudah dua minggu rasanya aku terakhir kali bertemu dengannya di minimarket saat aku memarkirkan motor karena terlambat ke kampus. Sekarang Tika lagi apa ya. Pastinya ia tak sedang memikirkanku. Ya sudah aku tidur saja agar cepat menemui hari esok dan secepatnya aku mendapatkan paket Tika.

Pagiku dibangunkan oleh alarm yang begitu ributnya ditambah lagi suara dari ayam-ayam jago yang berkokok saling bersahutan di sekitar lingkungan rumahku. Hal pertama yang kupikirkan adalah paket Tika. Langsung saja kuperiksa ponselku memastikan apakah om Yande sudah mendapatkan paket Tika. Ternyata blum ada telpon atau pun notifikasi dari om Yande. Tentu saja bagaimana bisa ada telpon dari om Yande sedangkan kantor belum buka. Sebegitunya aku menungu paket itu hingga lupa waktu.