- selanjutnya 🧚

85 14 2
                                    

heyoooo, im back ! gimana kabar kalian? sehat kan? iyalah harus, masa iya sakit?🤟.

.

sooooooooo, happy reading all 💗

( vote comment jgn lupa !!!!! )

Kini, Rashna menatap dalam dalam kedua bola mata gadis didepannya. Ia merasa seperti menemukan sesuatu yang telah lama hilang di sebagian perasaannya, dan kini ia merasa kembali penuh didalam tubuhnya.

Tergores segaris senyum yang terpahat pada wajah manisnya Rashna, dengan tatapan teduhnya menatapa Tacha yang sedang diam menatap banyak nya orang orang yang berlalu lalang malam ini.

"Cha, jangan sedih lagi dong" ucapnya.

"Iya, ini ga sedih ras" Tacha menengok ke arah sumber suara sambil menunjukkan lesung pada pipinya.

"Good girl" ucap Rashna sambil mengacak asal rambut gadis tersebut.

Tentu saja Rashna mendapatkan satu pukulan karna mengacak acak rambut yang sudah susah payah di susunnya agar tidak kusut. namun ia malah tertawa renyah setelah membuat lawan bicaranya itu kesal.

Waktu semakin larut, dikarenakan tidak ingin semakin malam ia berlama-lama disini. maka mereka menyepakati untuk segera pulang kerumahnya masing masing, tetapi sebelum pulang tiba tiba saja Rashna menahan tangan perempuan itu.

"Cha, hm" ucapnya kelu

"Kenape ras?" jawab Tacha dengab tatapan polosnya

Tiba tiba Rashna terdiam, lidahnya terasa kelu. Terasa sangat susah untuk mengucap nya, sehingga ia menggagalkan rencananya malam ini.

"Gajadi deh, kapan kapan aja hahaha lupaaa guee," ucap Rashna berbohong.

"Halah, yaudeh ayo pulang" ucap Tacha simpel.

Tacha berjalan mendahului Rashna yang tertinggal dibelakang, kemudian Rashna yang menyadari bahwa Tacha semakin jauh pun mempercepat tempo langkahnya agar selaras pada Tacha kala itu.

Kemudian tanpa ragu ia menyelipkan jemarinya kepada jemari Tacha, dan menggandengnya dengan santay seperti tak berdosa.

Tacha terkejut bukan main, mukanya polos melongo setelah sadar tangannya yang dingin sudah di genggam oleh Rashna saat itu.

"Kenapa bengong heh" ucap Rashna sambil tertawa renyah melihat muka Tacha yang kocak itu.

"Eh, anu, KAGET PEKOK ISH" ucap Tacha tiba tiba kencang.

"Anjir selow aja kenapa" ucap Rashna kembali menyisipkan sebagian tawanya.

-🧚.

Angin malam menembus menusuk kulit remaja dua itu. dengan jalanan yang tak terlalu ramai, ditemani dengan terangnya sinar bulan malam itu. dengan rasa yang amatlah membuat euphoria yang panjang.

Rashna tak terlalu cepat membawa kendaraan nya, seperti terlihat sengaja agar lama berada di jalanan itu malam ini.

"Ras, nanti pensi ikut?"

"Ikut dong, mau nonton kepo banget"

"3 hari lagi kan ya, ras?,"

"Iya cha, lo biasanya nyumbang. nyumbang gak?"

"Nyumbang cover dance sama Senja"

"Ntar gue nonton ah"

"HARUS!"

-

Seperti itulah bisa dibilang pembicaraan singkat mereka di sepeda motor malam ini. dengan ciri khas masing masing dalam berbicara, membuat memori tersendiri per setiap detik.

For You | Park Jisung [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang