last change.

99 9 0
                                    

hay, kayanya udah mau end nih, tp gatau juga so baca aja ya !! 🥺🦩.

sore itu, wajah sendu bercampur panik, kini terpampang nyata pada tatapan kosong dari seorang senja.

"CHA SUMPAH PLIS TAHAN" erangnya.

senja pov.

demi tuhan, saat ini perasaan ku sangat campur aduk, aku gatau saat ini harus apa. aku, aku bingung harus apa.

tiba tiba, entah kebetulan atau memang takdir, Rashna melewati jalur yang sama, aku lantas berteriak.

tentu saja, sang pemilik nama mencari sumber suara yang memanggil nya kearah awal.

untung saja, saat itu Rashna cepat menemukan titik utamanya, aku bersyukur sekali.

"RAS TOLONG PLIS" aku hanya mampu mengucap itu saja, entah aku seperti terjebak didalam sebuah labirin.

Rashna meminggirkan kemudian mematikan dan memakirkan motornya, lalu segera berlari kearah ku lalu segera memeluk sambil membopong Tacha kearah halte.

"Senja, tolong bawa tas Tacha" kemudian langsung ku ambil tas Tacha dan segera mengikuti langkah kaki seorang Rashna.

"TAXI" Rashna melambaikan tangannya kearah jalan, sudah cukup banyak darah yang mengalir. memang terlihat biasa saja? tapi itu sangat jelas dan ku lihat sangat nyata betapa kencangnya motor melaju.

syukur, aku sangat bersyukur, sekarang sudah berada di taxi, sedang menuju rumah sakit terdekat. Seharusnya aku menghubungi keluarganya bukan? Ah aku terlalu panik.

"Ini uangnya, makasih pak" Rashna dengan wajah paniknya, segera berlari berteriak kearah satpam penjaga rumah sakit tersebut.

"PAK, TOLONG"

Sekarang, Tacha sudah di ruang UGD. Terlihat sangat nyata, betapa panik wajah seorang Rashna.

Oh ya, aku juga sudah menghubungi mamanya, dan sedang menuju ke sini. Dokter belum memberi berita lanjut tentang keadaan Tacha.

Sepertinya aku harus mengabari Adey dan yang lain.

In call .

"halo adey"

"halo senja? kenapa?"

"tacha kecelakaan, sekarang dirumah sakit centra indah"

"HAH LO JANGAN BERCANDA"

"beneran, serius, udah di urus dokter tapi belim ada kabar"

"GUE KESANA SAMA LALA LO SAMA SIAPA?"

"gue, gue disini ada Rashna"

"OKE TOLONG KABARIN GUE, GUE IZIN PASHA DULU"

"iya dey, jangan panik, maaf ngerepotin"

"slow aja, oke bye dlu"

.....tuuuuut

dokter sudah keluar ruangan, tentu saja kita — ah maksud ku, aku dan Rashna sangat butuh info mengenai Tacha, setidaknya baik baik saja, karna tidak separah itu iyakan?

"dok gimana keadaan temen saya?" ucapku, sambil menunggu jawaban pasti.

"iya dok gimana keadaan pacar saya?" tentu saja Rashna tidak kalah paniknya.

saat itu, aku bisa melihat entah banyak sirat tatap seorang dokter yang tidak ku paham maksudnya, aku tidak mengerti.

"baik, tenang dulu ya. apa orang tuanya sudah bisa dihubungi?"

For You | Park Jisung [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang