; Pensi

62 9 1
                                    

WhatsApp.

Pasha
ciye udh balikan                   1

Daraaa
cha, gue tidur du..                1

Cylaa
kiw, besok lo tamp..             1

"Wow, rame" ucap Tacha melihat beranda Whatsapp nya.

"Udah ah, main hape mulu. Mending ngobrol sama gue"

"Anjir ras, lu ngapa manja banget anjir"

"Lu nya bar bar si" ya, Rashna malah dapet satu pukulan dari Tacha, al hasil kesakitan deh sekarang.

.

Sudah hampir jam 10 malam, Rashna pamit ingin pulang. Karena sudah larut juga, hm.

"Cha, gue pulang ya" ucap Rashna sambil memakai jaketnya.

"Heem, besok nonton aku yaaaaaa"

"Ciye pake aku, tumben jadi cewe" Rashna meledek puas.

"HEH"

Rashna tertawa renyah, "yaudah, aku pulang byee" lanjut Rashna ketika menyudahi tawanya.

Tacha melambaikan tangannya kearah Rashna. Kemudia tersenyum melihat kepergian "pacarnya" itu.

.

Tacha masuk ke kamar yang ternyata kawan kawannya sudah tidur. Sendirian deh, dia membuka chat yang sedari tadi di kacangin gara gara disuruh Rashna, haha.

Sudah selesai membalas semua pesannya kemudian ia segera bersiap untuk tidur di antara teman temannya yang rusuh itu.

.

Hari sudah pagi, sekarang pukul 04.21, mereka sudah rapih dengan persiapan nya, tapi tentu saja belum rapih. Iya, baru bangun...

Kebo.

Sudah hampir 2 jam mereka bersiap, sekarang mereka bertiga sudah rapih dengan tugasnya, tinggal menuju sekolah saja.

.

"Woy cha" panggil Adey yang terlihat sibuk dengan pekerjaannya terlihat sangat sibuk, tapi masih sempat memanggil Tacha? Hebat, multifungsi.

"Ciye sibuk banget kayaknya, kenapa dey?" Tanya Tacha.

"Ini, kamu dirubah rundown nya sama pasha jadi tampil jam 9, bisa gak?" Ucap Adey mengkonfirmasi.

"Hmmm, bisa bisa aja dikit lagi berarti?"

"Iya dikit lagi, kamu tunggu di ruang teater aja ya, nanti kalo udah masuk jadwal mu, aku panggil" ucapnya.

.

Acara berjalan begitu lancar, terlihat tidak terlalu banyak hambatan yang ada. Tinggal beberapa rundown lagi, giliran Tacha dan kawan kawan untuk tampil, seperti biasa ia pasti nervous. Wajar bukan?

Rashna sudah sampai sekolah, ia segera menuju ruang teater karna ya, dia sudah tau Tacha akan kumpul disana.

Ia menyusuri lorong sekolahnya yang lumayan ramai, kemudian bergegas berjalan kearah sebuah ruangan yang terpampang jelas dengan tulisan "ruang teater".

Pintu terbuka dengan bunyi ciri khasnya, lalu para arah mata tertuju pada sumber suara yang mengisi ruangan kali ini. Wah.

"Heh, kamu ngapain?" tanya Tacha melirik kearah Rashna yang baru masuk itu. "sini masuk" ajaknya.

Kemudian, Rashna pun masuk dan duduk di sebelah para remaja yang sedang ngobrol itu.

"Udah sarapan belum" tanya lelaki tersebut sambil menatap manik mata Tacha.

For You | Park Jisung [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang