; 22 - nothing special

73 12 0
                                    

Hai !✨ Happy reading semua 🌻

Kelas seketika menjadi riuh, banyak bisikan bisikan dari berbagai sudut meja. Ada yang terlihat sangat antusias menyambut acara pensi, ada juga yang masih terfokus akan tugasnya.

Terkecuali Varo dan Senja, sedang berebut pulpen sepertinya.

"Ah elah balikin napa ro"

"Ambil aja kalo bisa, siapa suruh bengong"

"Lah suka suka gue ish, kan itu pulpen gua varooooooooo"

"Nangis nja nangis"

"Varo ish, anjing banget"

"Apa? Ganteng banget? Emang, makasih betewe"

"Au amat ah jelek banget lu ro"

—ya, seperti itulah gambaran keributan 2 remaja yang sudah menjadi template kesehariannya, entahlah tidak pernah bosan untuk bertengkar. Walaupun itu merupakan hal sepele, memang dasar.

Tacha masih bergeming melihat ricuhnya kelas, dan bisingnya para murid murid disana. Sedangkan Rashna, sibuk melanjutkan tugas yang sedang ia kerjakan kala itu.

"Eh cha" tiba tiba Senja menyapa Tacha yang menyebabkan sang pemilik nama terkejut.

"Anjir kaget"

"Pasha tuh ahay"

ternyata, Senja hanya ingin meledeknya saja. Ya memang, apalagi kerjaannya kalau bukan meledek? Oh ada, bertengkar dengan Varo.

— • —

Kini jam sekolah telah usai. Tacha yang masih teringat ucapan Pasha pun segera menuju mading sekolah yang dimaksudkan olehnya tadi.

Tanpa banyak perlakuan, Tacha segera menarik lengan Senja yang sedang asik beradu bacot ria dengan kawan bertengkar nya. Menghasilkan protes-an dan keluhan dari Senja.

"Ih apaan si geblek santai ajaa napa cha"

"Cepetan keburu rame tau"

Benar saja, madingnya sudah ramai. Mungkin disebabkan karna banyaknya unit didalam sekolahnya, dan banyak yang ingin tau lebih lanjut tentang acara ini.

Tak lupa ada Jia disana, beserta Leza. Jangan lupakan dia, Tacha yang menyadari itu perlahan mundur menjauhi keramaian tersebut agar menghindari kegaduhan yang mungkin saja bisa terjadi karna adanya dirinya.

"Ngapain balik lagi si, asli lawak lu cha ah" nampaknya kesabaran Senja kini telah habis melihat kelakuan menyebalkan Tacha kali ini.

"Ada Jia bodoh, nanti kalo gue gelud gimana"

"Gelud lah, ajakin by one. Baku hantam tidak dilarang malah harus dilakukan"

......pletak

"Begonya kawan ku ini, jangan suka borong ke begoan anjir"

"Sialan"

Kini mereka berdua malah bermain kejar-kejaran. Heran, ada ada saja kenapa sih.

Kini keduanya mungkin sudah lelah dengan kegiatan kejar kejaran nya tadi. Akhirnya Tacha berhenti begitu pun Senja.

"Njir haus gue bangke" keluh Senja dengan napasnya yang tersengal senggal.

"Iya njir sama, huuh huuh...."

"Beli minum apa langsung balik?" Tanya Senja yang kini napasnya telah kembali normal.

"Gue masih kepo anjir sama di mading, ayo ah liat dulu"

For You | Park Jisung [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang