Aku benci padamu, kau sombong, Plin-plan, anak kemarin sore yang tumbuh tanpa pernah menghargai orang lain. Kau pikir kau layak hidupnya hanya karena kau berkelas.
~BimaBima datang tergopoh-gopoh ke Ruang Praktik Aron. Ya kalian tahukan dia mau apa. Tentu saja memanggil Aron untuk menolong bisnisnya.
"Ting" suara pintu terbuka, dan Bima tanpa menghiraukan Stella dan Pak Bimo langsung ngerocos ke Aron.
"Hei, Pak dokter ini sudah jam berapa ?, kau sudah janji menemaniku. Oh ya aku juga telah menyiapkan mobil di depan sana" sambil menunjuk keluar.
"Tapi jika kau minta kereta kencana, itu tidak akan terjadi karena bisnis saudaramu ini sedang berada di ujung tanduk" tambah BimaMendengar Bima datang mengajak Dokter Aron pergi Pak Bimo menyadari bahwa dokter itu memiliki janji dengan orang lain hari itu"Oh sepertinya, kau ada janji dokter Aron. Aku akan membawa pulang nona....." Ujar pak Bimo mencoba mengangkat Stella dari pembaringannya. Belum selesai Pak Bimo berucap Stela bangun dan menatap Bima yang berdiri di depannya pun langsung kaget.
"Hei !! Siapa yang mengizinkanmu masuk kamarku, Tidak sopan."teriak Stela sambil melempari bantal Bima.
"Hei, apa-apaan kau ini ruang praktik bodoh !" Terang Bima syok dengan tingkah perempuan itu.
"Oh nona dia benar anda masih di ruang Praktik Dokter Aron."tambah Pak Bimo mencoba menenangkan amarah majikannya
"What ! Bagaimana bisa aku tidur di tempat lusuh seperti ini. Mengapa anda tidak membangunkanku segera. Hah" ucap Stela dengan muka masam pada Pak Bimo.
"Nona Stella anda tadi pingsan jadi kami membaringkanmu" Jelas Aron menengahi
"Hah , membaringkanku kau bilang ? di tempat lusuh ini ? Ini adalah peristiwa mengerikan" sarkas Stela mencoba berdiri memperbaiki dirinya dengan risih
"Wah ! anda kasar sekali nona, apa anda tidak pernah belajar cara menghargai orang lain ? . Aron dimana kau temukan pasien seperti ini ?." Tanya Bima yang geram melihat tingkah Stella yang sangat kurang ajar itu
"Maafkan Nona Stela, saya harap anda tidak tersinggung Dokter Aron dan juga anda pak " ucap Pak Bimo sambil menunjuk Bima mencoba menengahi pertengkaran yang di sulut Stela.
"Tunggu, aku minta maaf ? , sejak kapan itu berlaku untukku Pak Bimo. AG itu penguasa jadi kita tidak usah minta maaf kepada Mereka yang hanya biasa-biasa saja. Lagi pula aku membayar mereka jadi aku tidak perlu hormat kepada merekakan ? ." Tambah Stela dengan sulutan emosi.
Perkataan Stella sungguh menohok Aron dan Bima. Akan tetapi Aron lebih memilih bungkam. Why ? Stella adalah pasiennya dan dia juga sudah paham bagaimana Stela saat ini. Sedangkan Bima jangan tanyakan dia, dia sungguh saat ini ingin membanting Stela andai dia bukan seorang Perempuan.
" Hei ! Kau sebut dirimu tidak pantas minta maaf. Ngomong-ngomong aku ada yang harus kau dengarkan berhubung kau yang saat ini berada di depanku adalah pemilik Adam Group sialan. Masa depan Perusahaan AG itu aku jamin akan hancur karena pemimpinnya orang sepertimu dan keluarganya. Kau tahu kenapa ? Karena kalian orang sombong yang hanya hidup dengan aturan sendiri tanpa menghargai orang lain. Aku bahkan sangat senang atas segala musibah yang kau dan keluargamu alami. Hahaha. Kau tahu kakakmu dan kau itu memang keparat, dia menjanjikan kerja sama dengan UMKM dengan usaha kecil seperti kami hanya untuk pencitraan di Koran. Tapi tak satu pun dari kami menerima kebaikan hati itu. Aku bahkan sudah mengeluarkan seluruh modal usaha untuk mendapatkan kontrak kerja sama penggiriman tapi apa ? Kakakmu dengan sombongnya meninggalkan lobi hotel tanpa melihat proposal bisnisku dan teman-temanku. Dan kau dengan santai mengatakan kalian tidak pantas minta maaf ? Hah !!!. Aku bahkan tidak bisa berfikir bagaimana bisa tuhan memberimu kesempatan !!.". ungkap Bima panjang yang membuat semua orang terdiam termasuk Stela. Bima sangat muak dengan tingkah nona muda itu. Dia tak tahan dan mungkin sebentar lagi akan menyeretnya
Stela tertegun dan tiba-tiba diam membisu.
Sedang Dokter Aron nampaknya khawatir karena ucapan Bima yang panjang lebar itu membuat Stela tambah strees. Pak Bimo mulai gusar di samping Stela. Namun apa yang bisa dia lakukan semua yang dikatakan oleh Bima ada benarnya dan memang itu benar. Hanya saja bukan pada tempat dan waktu seharusnya. Bima merasa menang dan jijik dengan peranggai gadis di depannya saat ini. Gadis sombong nan plin-plan yang bahkan lebih mirip anak TK di banding Pemilik perusahaan. Tadi dengan santainya dirinya memarahinya dan bahkan tidak mau minta maaf sontak sekarang diam membisu."Sangat mengenaskan sekali" gumam Bima memandangi Stela dari ujung kepada hingga kaki lalu membuang mukanya
"Bima-Bima, kau ini memperburuk keadaan."batin Dokter Aron geleng-geleng
Perlahan Stela terus menggigiti kukunya terlihat menatap Bima geram dan pelik. Membuatnya sinis memandangi seorang Bima.
"Orang Miskin ini sudah mau bangkrut kasar lagi" gumam Stella.
🙄 Oh my God Stella kau benar-benar tak tahu diri bahkan kau sendiri lebih kasar dari Bima.
" Aku tak tahu harus bilang apa tapi berapa uang yang kau keluarkan saat membuat perjanjian dengan kakak Stela nanti saya akan menggantikan" ujar Pak Bimo memecah keheningan.
"Mengapa aku harus membayar kerugian atas perlakuannya padaku" selah Stella memarahi pak Bimo sambil menunjuk marah ke Bima.
Mata Bima memanas gadis macam apa di depannya ini dia bahkan tidak ada inisiatif sama sekali untuk minta maaf.
"Hah ! , dengar ya aku bahkan tidak sudi menerima uang dari orang sepertimu. Takutnya kosa-kata kasarku akan ikut bertambah nantinya"balas Bima mencemooh Stela.
"Ya sudah !! lalu mengapa kau terus saja memandangku, seperti akan memakanku. Aku tahu aku cantik jadi jaga matamu dengan baik. Kau bahkan tidak masuk tipe idealku." Ucap Stela Sombong.
" Apa aku memandangimu ? , Jika hanya ada 2 perempuan di dunia ini. Kau dan nenek-nenek, aku akan memilih nenek itu di banding dirimu." Balas Bima
"Hah ! sudah miskin seleranya pun aneh" ucap Stela berlagak mendelik mengata-ngatai
"Apa katamu"ucap Bima marah mencoba menarik tangan Stella
Baru saja Bima ingin menarik tangan gadis di depannya sontak Aron sudah berusaha menariknya keluar ruangan meninggalkan Stela dan Pak Bimo.
"Ya!! Kenapa kau menarikku keluar aku belum selesai dengan perempuan kasar itu."ucap Bima mencoba melepaskan diri dari rangkulan Aron.
"Sudahlah dia itu Stress jika kau meladeninya bisa-bisa kau juga stress. Aku mohon jangan menambah pekerjaanku lagi."pinta Aron menenangkan Bima.
"Maksudnya kau tak mau merawatku gitu ? " tanya Bima kesal
"Bukan begitu jika membuang waktu dengannya kapan kita akan berangkat ?." Ucap Aron mengalihkan pembicaraan.
"Tunggu aku di Mobil aku aka segera kembali." Aron masuk ke dalam ruang Praktik.Tak lama kemudian Stela dan Pak Bimo di susul Aron. Dua manusia itu berjalan ke mobil mewah depan toko Buah Bima.
" Andai aku menyadari itu mobil gadis itu sudah kempiskan ban mobilnya" ucap Bima yang sudah di Mobil.
Jolla happy reader jangan lupa Vote dan Coment kalau kalian suka ceritanya. Semoga hari kalian menyenangkan dan tetap sehat selama Pandemi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hear Me Aron
RandomFollow dulu ya baru baca Jangan lupa Vote and coment Dunia ini memang sangatlah misterius, semisterius segala hal-hal yang tak dapat kita perkirakan terjadi. bahkan cinta yang terlihat manis dapat berubah jadi benci yang pahit. Kadang ada yang men...