Jika dunia ini kejam menurutmu, sepertinya kau lambat tahu. Karena sedari dulu dunia memang berubah dan kejam pada beberapa bagian jadi biasakanlah dirimu.
~AronStela tertegun dan berhenti di depan pintu rasanya dokter bernama Aron ini terdengar kasar tapi ada benarnya. Pikirnya dalam hati. namun bagaimanapun dokter ini sepertinya baik sebagai pelampiasan amarahnya.
Gadis itu pun berbalik ke hadapan dokter itu
" Kau tahu apa pun yang telah terjadi, lalu kenapa aku harus menjelaskannya padamu? " tanya stela" Aku harap aku mendapatkan apa yang kau rasakan, seperti motivasi dari rasa sakit yang kau rasakan nona" balas dokter Aron
" Kau tahu aku sudah cukup muak untuk berada disini. Kenapa? aku sudah diibaratkan orang gila bertemu denganmu.Ditambah lagi pertanyaanmu ini bertele-tele. Apa betul kau dokter yang harus kutemui kau nampak seperti tukang adu domba bagiku ketimbang dokter " hardik stela dengan nada keras terhadap dokter itu.
Namun yang didapatkan Stela hanya senyuman simpul dokter itu yang ditampakkan ke wajahnya.
" Dari gaya bicara nona Stela. Nampaknya anda mendapatkan tekanan yang sangat keras yang tak bisa anda lakukan ke orang lain. Anda menahannya karena anda merasa orang disekeliling anda tak bisa dipercaya. Benar begitu ?" ucap dokter Aron
Stela menghembuskan nafasnya menatap ke dokter bagai singa yang siap menerkam.
" Aku berharap bisa membeli mulut dokter ini" gumamnya.
" Mengapa kau terus bertanya. Bukankah kau sudah tahu semuanya lewat berita, Aku yakin itu sudah jadi trending topic" balas Stella dengan ketus
Dokter Aron menatapnya dan lalu berdiri mengambil setangkai mawar berwarna biru dan menunjukkannya ke Stela.
" Kau tahu mawar biasanya berwarna merah atau pink tapi yang ini biru ! nona tahu kenapa ? dia berwarna biru karena merupakan hasil penelitian pigmen rekayasa kimia. Dia mengalami banyak percobaan sebagai hari-hari buruk sehingga hari ini bisa kunikmati keindahannya bersama nona" ucap dokter Aron
" Oh sebaiknya anda jangan jadi dokter tapi jadi penulis puisi saja. bisanya anda memberikan bunga padaku disaat aku sedang berkabung untuk keluargaku" bentak stela
" Aku tidak menawarimu bunga nona. Aku memperlihatkan jalanmu kau seperti setangkai mawar merah yang akan jadi warna biru cantik di saat kau sadar bahwa dunia ini memberimu jalan untuk berdiri tegar mengemban martabat keluarga Adam Group" ucap dokter Aron
Stela yang sudah teraliri anak sungai di peluk matanya seolah tak bisa menahan tangisnya dan berteriak sekencang kencangnya
" Mengapa harus aku, aku tak tahu apa-apa " katanya
Dokter Aron menatapnya sendu pada gadis kesepian itu. Menuliskan laporan di kertas pemeriksaan kemudian berdiri menuju Stela dan menepuk pundaknya.
" Aku sejujurnya selalu melihatmu tertawa di seberang jalan kota, Bar Flico aku melihat kau sangat senang. Dan sekarang aku melihatmu menangis sepertinya kau bukanlah Stela yang itu. Aku Aron bukan lelaki penggoda atau pun dokter gadungan seperti dugaanmu. Dan aku punya analisa kau akan menjadi wanita perkasa Adam Group saat nona Stela keluar dari rumah sakit ini dengan belajar menjadi eksekutif yg baik kesempatanmu ini jangan disia-siakan. Kapanpun kau butuh teman pelampiasan emosi datang saja ke klinikku" ucap dokter Aron sambil tersenyum meletakkan kartu nama pada Stela
" Oh ya hari ini kau boleh pulang, selamat berjuang nona Stela" ucap Aron lalu menelpon perawat menjemput Stella di ruangannya.
Sedang stella hanya diam dan terus berpikir tentang dokter itu bukan maksudnya kata katanya tentang menjadi keren dan menyortir semua pegawai dan menemukan penghianat di Adam Group. Dia sudah bertekad saat kakinya telah keluar dari kamar Rumah Sakit Sore ini.
jangan lupa Vote dan tinggalkan komentar
Semoga hari kalian menyenangkan

KAMU SEDANG MEMBACA
Hear Me Aron
AcakFollow dulu ya baru baca Jangan lupa Vote and coment Dunia ini memang sangatlah misterius, semisterius segala hal-hal yang tak dapat kita perkirakan terjadi. bahkan cinta yang terlihat manis dapat berubah jadi benci yang pahit. Kadang ada yang men...