Meminta bukanlah hal mudah karena terkadang keberanian tak dimiliki semua orang. Bila pun ada keberanian akankan kepercayaan akan tampak memihakmu. Jujur saja aku ragu pada dirimu yang meragukan dirimu sendiri.
Mobil hitam pekat Limo melaju ke salah satu pekarangan rumah mewah dan di belakangnya duduk seorang gadis bak ratu dengan kaca mata hitam melingkari matanya. Gadis itu membuka jendela dan membiarkan angin menerpa wajahnya.
"Maaf, Apa yang anda pikirkan nona ?. Sepertinya anda sangat gelisah ?." Tanya Pak Bimo supirnya"Aku sedang memikirkan pria di klinik tadi. Bolehkah kita putar balik rasanya aku belum bertemu dengannya secara langsung. Aku ingin mendengar tanggapannya sekali lagi." Balas Stela.
"Baiklah." Jawab pak Bimo
Dengan cepat Pak Bimo melewati putaran teras rumah mewah itu tanpa sedikitpun tanda ingin berhenti. Para pelayan dan penjaga pun kaget. Salah seorang pun berbicara padanya lewat protokol keamanan
"Maaf, pak Bimo kenapa anda melakukan putaran ulang. Anda hampir membuat celaka !!." Ucap salah seorang keamanan.
"Oh maaf ini sesuai permintaan nona beliau ingin ...." jawab pak Bimo
"Berikan padaku Pak Bimo." Cela Stela
Langsung mic protokol di rebut Stela
"Baiklah ini aku Stela aku ingin hari ini rumah diamankan sesuai protokol biasa. Jangan biarkan orang masuk atas apa pun termasuk pamanku dan rekan kerjanya untuk menyentuh berkas yang ada pada ruang kerja ayahku. Dan satu lagi aku akan pulang jam 05.00 sore pastikan semuanya tetap pada tempatnya dan hanya aku seorang yang boleh masuk duluan. Laksanakan !!!!." Perintah Stela.
"Baik nona." Jawab penjaga.
"Pak aku ingin sekertaris Kim datang ke rumah sore ini bertemu denganku. Aku ingin membuat perhitungan dengannya." Ucap Stela
"Saya akan menghubunginya nanti." Jawab pak Bimo " apa perlu nanti saya menemani nona ke dokter itu ?." tanya pak bimo yang kemudian melihat Stela melepas kacamatanya
"Maksudnya untuk jaga-jaga nona lagian pria itu masih muda saya takut nona akan di ganggu." Jelas Pak Bimo"Menyetir saja, untuk dia saya yakin dia lelaki yang tidak normal." umpat stela
"Tunggu maksud nona dia Guy." Terkah Pak Bimo
"Pak Bimo !! melihatlah ke depan anda mau merefundku ke yang mahakuasa juga ?!!." teriak Stela saat pak Bimo tak menyetir dan tak melihat jalan.
"Ampun nona itu tak akan terjadi lagi." Jelas Pak Bimo
"Demi Sempak Doraemon kak Bagas mengapa di rumah aku hanya bisa mempercayai pak Bimo seorang. Diakan sudah tua jika ku naikkan jabatannya sebagai sekertaris, ini akan sangat membingungkannya." gumam Stela
Tak berapa lama mereka pun sampai di depan klinik lebih tepatnya turun di toko buah Bima. Stela langsung turun dan tanpa aba-aba segera berjalan lalu membuka pintu klinik dengan bar-bar bak seorang yang di kejar-kejar.
"Aku sudah bilang Bima nanti aku....." Ucap Aron berhenti
"Oh nona Stela aku sudah lama menunggumu." alihkan Aron"Tampaknya kau belum selesai dengan saudaramu ya. Padahal aku sudah sempat kembali ke rumah sebelum akhirnya aku kemari kembali. Rasanya waktu yang aku berikan padamu sudah begitu banyak." Ucap Stela
"Jadi kau lihat adegan tadi pagi ?." Tanya Aron
"Iya dan kau tahu, aku sempat berpikir kau lebih layak jadi seorang pelawak ketimbang dokter." Cerca Stela
"Wow !!, harus aku akui kau memiliki tingkat sarkasme yang sangat akut setingkat kelas kakap yang levelnya susah di turunkan." balas Aron
"Untuk apa di turunkan bukankah itu bagus untuk menghakimi orang tak tahu diri." tambah Stela
"Kata sarkasme memang sangat cocok untuk menghakimi tapi untuk menjadi seorang pemimpin yang di dengar dan dihargai ucapan itu harus di buang jauh-jauh." terang Aron
Mata Stela membelalak "oh jadi kau mengatakan aku akan jadi pemimpin buruk. Kemarin kau memberiku ide untuk menjadi pemimpin lalu menyingkirkan semua pengkhianat. Dan sekarang kau mengatakan aku buruk, kau ini membuatku naik pitam saja." Ucap Stela terengah-engah
Aron kemudan mengambilkan segelas air putih dan meletakkan di meja.
"Ini untukmu." Ucap Aron sambil mempersilahkan Stela duduk"Hei, kau ini mengajakku bertengkar kemudian kau memberiku air putih dan mempersilahkan aku duduk kau pikir aku ini bodoh. Aku akan pulang saja dengan atau tanpa izin darimu pun aku tak perlu terapi. Dan aku masih bisa hidup tanpa pertolonganmu." Terang Stela yang dipenuhi Amarah
Stela mulai berjalan menuju pintu
"Ayolah !! nona Stela menghadapi hantamanku saja kau sudah tak sanggup lalu bagaimana kau mau menggusur pengkhianat di AG" ucap Aron dengan mimik menyakinkanStela berbalik kearah dokter Aron yang tampak serius dan ya ucapan Aron membuat Stela kembali duduk
"Minumlah air itu, saat ini badanmu sedang menghadapi proses pemanasan akibat emosimu yang meledak-ledak. Itu wajar sih karena kau baru stress berat." Jelas Aron
"Aku akan memberikanmu sebuah cara cepat menghadapi emosimu ini. Kelas pengendalian emosi, akan membantumu dalam hal ini...." Tambah Aron
"Kau tahu tuan dokter, aku tidak suka kelas normal. Kelas dimana semua kasta berkumpul dan jujur saja aku ansos." Cela Stela
"Baiklah, kalau begitu kuberi saja cara praktiknya dan ini berbagai hal yang perlu kau lakukan." Sambil menunjukkan buku buku praktiknya "dan bila kau butuh bantuan kau bisa menghubungiku disini" meletakkan jarinya pada nomor telpon di sampul buku. " Kau pahamkan." Tanya Aron
"Iya aku tahu ini keliatannya muda." Ujar Stela
"Ngomong-ngomong kemana bodyguardmu ?." Tanya Aron
"Aku sudah menyingkirkan mereka karena mereka itu berpihak pada pengkhianat." Jawab Stela
"Lalu kau pergi tanpa penjagaan." Tanya ulang Aron
"Aku pergi dengan supir terpercaya ayah dan kakakku. Kau mau lihat, aku rasa tuan dokter perlu melihatnya untuk memastikan Anda bukan dokter gadungan." Ucap Stela lalu menelpon Pak Bimo.
Beberapa saat kemudian
"Apa Nona memanggil saya." Ucap Pak Bimo
"Iya, aku memanggil bapak untuk melihat Apakah orang ini, sebelum dia lenyap dari muka bumi." Ucap Stela yang membuat mereka bertiga tertawa
Kemudian Aron tersadar bahwa protokol keamanan yang di pakai pak Bimo seperti ada alat penyadap padanya sehingga Aron memberikan gerakan Tubuh untuk meminta Pak Bimo melepaskan Protokol tersebut. Dan betul saja prokol itu benar-benar mengganggu.
Jangan lupa Vote dan coment
KAMU SEDANG MEMBACA
Hear Me Aron
Historia CortaFollow dulu ya baru baca Jangan lupa Vote and coment Dunia ini memang sangatlah misterius, semisterius segala hal-hal yang tak dapat kita perkirakan terjadi. bahkan cinta yang terlihat manis dapat berubah jadi benci yang pahit. Kadang ada yang men...