Daftar kejadian itu murni tertuang sendiri dan kita tidak punya spoiler untuk tahu orang macam apa yang akan kita temui.
~AronHari Rabu yang cerah disaat Aron membuka lebar-lebar pintu praktiknya menunggu pasiennya. Matahari bersinar sangat cerah dan mimpi semalam, terlihat tidak mempengaruhi penampilannya hari ini. Mungkin karena dia sudah mendapatkan mimpi itu sebagai trauma. Jadi mungkin dia hanya perlu menerimanya, pikirnya.
Tttiing suara lonceng berbunyi tanda pintu terbuka, tanda ada yang datang.
"siapa yang datang sepagi ini ?." Gumamnya lalu keluar dari ruangannya menuju pintu depan.
"Hei, selamat pagi tuan dokter !" Menyapa Aron
"Pagi juga tuan pengirim buah! , apa yang membawamu sepagi ini kepadaku ?." Ucap Aron tersenyum lalu "katakan saja kau butuh apa lagi!!!"ucap Aron dengan muka masam.
"Kau tahu Ron ?, hari ini cerah ya !" Ucap Bima sambil tersenyum
"Iya cerah, dan sepertinya tidak secerah perjalanan bisnismu. Katakan apa penggirimanmu tertunda lagi ?. Hmm " Ucap Aron yang tersenyum terpaksa pada Bima
"Hhhaaahhh ! Aaarroon." Bima langsung memeluk Aron dengan muka drama yang dibuat - buat.
"Aron maukah kau membantu sepupumu yang tidak disiplin dan jomblo ini !!!. Bisnisnya akan hancur jika ibu-ibu fansmu itu tidak kau temui. aaahhhh." Ucap Bima dengan lagak tersenduh - senduh." Bukankah mereka sudah ada setuju ?, dengan tarif penyeberangannya. selama seminggu 5 pengantaran Rp 750.000 itu sudah harga keterlaluan untuk rakyat jelata pekerja nelayan ! . Lalu apa lagi ?." Tanya Aron melepas cecungguk itu.
"Ini lain !, Aku menerima orderan 25 box ke borberi pekan lalu. dan mereka tak mau mengantarnya karena jumlah box yang diantarkan bertambah." Ucap Bima sambil senyam-senyum
"Bukankah kau hanya perlu membujuk mereka memberikan kompensasi berupa tambahan tarif penyeberangan!." Ujar Aron
"Itu tak bisa kujanjikan, karena sisa Kasku tinggal uang orderan"ucap Bima dengan polos
"Kenapa?." Tanya Aron
"Uang Piutangku habis untuk membuat pertemuan kerja sama dengan Tuan Gibran dari Adam Group 2 bulan lalu." Jawab Bima dengan cengirannya. "Kumohon bantulah aku !!."memelas berlutut.
"Hah !, kau kuliah 4 tahun S1 ekonomi, dan kau bahkan tak bisa menggorganisir keuanganmu sendiri. Oh Tuhan, apa yang kau pelajari Bima !!!. Apa otakmu tidak bekerja?."
Tanya Aron dengan muka Heran sekaligus syok."Ayolah Ron, aku memang payah dalam belajar. makanya aku tidak bekerja di tempat gedongan sepertimu. Jika aku pintar mungkin aku tak akan berlutut padamu." Rengek Bima
"Kau tahu aku bisa gila karenamu!!, Sekarang lepaskan kakiku. Jadilah pria selesaikan masalahmu sendiri."ucap Aron sambil menarik kakinya yang di rengeki Bima. Dan akhirnya dia menyeret Bima menuju pintu ruang kerjanya.
"Aron aku tak akan melepaskan kakimu, sebelum kau membantuku" ucap Bima bersikeras menggelayuti kaki kiri Aron
"Hei Bim !!, Menyingkirlah dari kakiku. Jika pasienku datang dan melihat ini. Kau akan matiiii !!!. "
Ucap Aron"Tidak akan ku lepas, sebelum kau membantuku. Biar saja imagemu itu hancur kau juga tak peduli dengan kehancuran bisnisku."teriak Bima.
Selama 5 Menit adegan itu bertahan hingga nenek Sarah datang bersama suster Sena. Dan memergoki mereka.
Ttiiiing
"Apa yang kalian lakukan ?." Tanya nenek Sarah sementara Sena hanya bengong sekaligus tersipu.
Bima pun berdiri."Ini bisa kami jelaskan nek." Ucap Aron
"Kami hanya melakukan beberapa adegan pemanasan nek. Kan Aron ??." Terang Bima
"Iya nek, tadi itu hanya sebuah pemanasan." Tambah Aron
"Sejak kapan pemanasan model begitu ? , Itu lebih mirip adegan gulat."tungkas suster Sena
"Nenek juga melihat begitu, apa kalian berkelahi ?." Tanya nenek Sarah introgator
"Ini hanya masalah sepele dia memintaku membantu untuk penggurusan penggiriman tapi karena aku menolak dia jadi menarik kakiku. Itu saja tidak ada yang lain." Jawab Aron yang jujur☺️
"Bima apa benar kau melakukan hal itu ???." Tanya nenek Sarah
"Iya nek. Itu hanya adegan tarik menarik persaudaraan yang biasa dilakukan. Kami akan mengurus itu tanpa keributan. Kurasa Aron memang sepupu yang baik. Dan iya akan pergi bersamaku nanti."ucap Bima dengan senyum full miliknya. Yang kemudian menyiku-nyiku Aron dan bertatap tajam
"Baiklah kalau begitu nenek ke toko Buah dulu. Ayo Sena !!." Ucap nenek lalu berbalik.
"Iya nek." Balas Suster Sena sambil mendorong nenek Sena
"Dah aku per..." Ucap Bima lalu di tarik Aron
"Hei, siapa bilang aku akan membantumu. Tenggik" tanya Aron
"Kau tahu nenek sudah mendengarnya, dan setahuku tadi kau tak menolak di depannya. jadi itu artinya kamu setuju denganku." Jawab Bima
"Dasar kau ini" ucap Aron menarik baju Bima
"Lepaskan bajuku, atau aku akan melakukan adegan tadi di depan nenek. mau ?." Balas Bima sambil melepas kerah bajunya dari Aron kemudian setelah itu Berjalan ke toko buah samping praktik Aron.
Setelah itu Aron berbalik dari Pintu dan
Ttttiiing
"Aku sudah bilang tidak akan mau membantumu!!."ucap Aron lantang dan berbalik mendapati Suster Sena.
"Maaf dok, aku ingin menyerahkan pemeriksaan bulanan nenek Sarah. Permisi." memberikan map ke Aron.
"Terima kasih." mengambil map"maaf untuk yang tadi, aku kira kau Bima" ucap Aron.
"Tidak apa-apa Dok, saya pulang dulu." Ucap Sena sambil tersipu menaikan helai rambutnya ke telinga. Kemudian berjalan kepintu dan
"Ouw" Suster Sena kejedot pintu"hati-hati. Kau tak apa ? " Tanya Aron
Sena berbalik sambil tersenyum "aku tidak apa- apa Dok, terimakasih karena mengkhawatirkan ku. Saya pulang " membuka pintu. Sedang Aron hanya tersenyum.
----
Sedangkan dari Jauh seorang gadis menatap tajam lewat kaca mobilnya menyaksikan kejadian di kantor Praktik Dokter Aron.
" Sepertinya tidak buruk" ucapnyaJangan lupa Vote dan Koment
Gratis kok tidak bayar
Biar akunya semangat updatenya.
Jangan Sider yaSemoga hari kalian menyenangkan
KAMU SEDANG MEMBACA
Hear Me Aron
Short StoryFollow dulu ya baru baca Jangan lupa Vote and coment Dunia ini memang sangatlah misterius, semisterius segala hal-hal yang tak dapat kita perkirakan terjadi. bahkan cinta yang terlihat manis dapat berubah jadi benci yang pahit. Kadang ada yang men...