Happy read! 😘
"Tetap disini,"
Suara itu terdengar serak namun juga tegas membuat Yewon hanya bisa terdiam dalam gugup dan menatap Yoongi yang beranjak dari duduknya dan menuju arah dapur.
Yoongi kembali dengan dua buah kaleng bir di tangan yang kemudian di letakkan di depan Yewon.
"Ini, minumlah!" Yoongi mendudukkan dirinya kembali ke sofa.
"Itu bir, kadar alkoholnya cukup rendah dan cocok untuk pemula sepertimu," Yoongi kemudian berkata melihat Yewon yang hanya diam menatap kaleng bir di depannya.
"Memangnya berbeda dengan yang kau minum Yoongi-ssi?," Yewon bertanya penasaran dengan minuman yang di gelas Yoongi.
"Ya, ini whiskey dan kadar alkoholnya tinggi akan berbahaya kalau kau yang meminumnya," Yoongi menjawab dan kembali menyeruput minumannya.
"Dan Yoongi-ssi meminumnya seperti meminum sirup," Yewon melebarkan matanya mendengar fakta bahwa yang diminum Yoongi adalah alkohol tinggi dan ia biasa saja ketika menyeruputnya.
Yoongi hampir saja tersedak mendengar Yewon menyebutkan sirup namun ia hanya terkekeh pelan tanpa membalas perkataan Yewon.
Yewon akhirnya membuka kaleng bir dan mencoba seteguk isinya.
"huwek," Yewon sedikit menyemburkan isi mulutnya akibat rasa pahit yang sedikit membakar di lidahnya.Yewon jadi mengomel sendiri merasakan betapa pahitnya bir yang tengah di tenggaknya, ia jadi heran mengapa orang-orang betah meminum sesuatu yang bahkan tidak ada rasa enak sama sekali begini termasuk Yoongi yang ada di sebelahnya, ia tampak menikmati minumannya yang berwarna bening kecoklatan tersebut seolah itu adalah minuman biasa.
💜💜💜
Selama hampir beberapa menit mereka hanya diam seolah larut dengan pikiran masing-masing, tidak ada yang bersuara kecuali bunyi meneguk minuman yang sesekali terdengar. Rupanya Yewon mulai terbiasa dengan rasa pahit bir yang ia minum sedikit demi sedikit.
"Yoongi-ssi apa aku terlihat menyedihkan?," Yewon akhirnya yang pertama kali memecah keheningan.
Yoongi berdecak pelan seolah malas menjawab pertanyaan yang hampir sama seperti sebelumnya, bukan karena ia tidak ingin menjawab hanya saja ia merasa Yewon tidak sepantasnya bersedih lagi. Yoongi yakin masih banyak pria diluar sana yang akan mengantri untuk menjadi kekasih gadis itu termasuk dirinya. Yoongi jadi tersadar akan pikirannya sendiri, dan buru-buru menegak habis minumannya agar pikirannya kembali jernih.
"Kau tidak bodoh ataupun menyedihkan Yewon-ssi, jadikan saja ini pembelajaran buatmu untuk lebih berhati-hati mencari sahabat dan pasangan," Yoongi berkata setelah ia meletakkan gelas ke atas meja.
"Ta-tapi kenapa sakit sekali rasanya, sepertinya sulit sekali menerima kenyataan bahwa apa yang kau percaya berbeda dengan kenyataannya," Yewon meremas piyama di bagian dada seolah memberitahu bahwa jantungnya tengah berdenyut sakit.
Yewon kembali meneguk bir itu dengan kening yang mengernyit tapi dirinya tidak bisa berhenti dan mulai merasa matanya memanas kembali. Yewon berusaha sekuat tenaga agar tidak menangis lagi namun sulit sehingga satu genangan sudah menumpuk bersiap meleleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
17 Days With You
FanfictionYewon patah hati, ia baru saja dikhianati oleh kekasih dan sahabatnya sendiri sehingga memutuskan meninggalkan Seoul untuk sementara waktu. Ia ingin melupakan segala sakit hati yang dialaminya sekaligus melupakan pria yang selama ini begitu dipercay...