Epilog - Brand New Day

339 38 10
                                    

Hai readers-nim, ini epilognya yaa.. 😊

Semoga sukaa.. 😉

Yoongi membolak-balik berkas laporan perusahaan yang harus segera ditandatanganinya sejak setengah jam yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoongi membolak-balik berkas laporan perusahaan yang harus segera ditandatanganinya sejak setengah jam yang lalu. Pekerjaan yang biasanya selesai hanya dalam beberapa menit saja menjadi molor karena Yoongi tak kunjung bisa berkonsentrasi sedari tadi. Atensi dan konsentrasinya benar-benar tersedot akibat kejadian seminggu yang lalu. Yoongi memejam perlahan menarik napas dalam dan kembali membaca laporan yang ada di hadapannya namun dering telepon yang menghubungan ruangannya dengan meja sang sekretaris berbunyi nyaring.

"Ya, Sekretaris Han?," Yoongi langsung menyapa sekretarisnya itu sembari sesekali mencoret laporan yang dirasa Yoongi tidak tepat.

"Tuan, utusan dari Kim Corp datang ingin menemui anda," Sang sekretaris langsung memberitahukan bahwa ada yang ingin bertemu dengannya.

"Sudah kubilang sekretaris Han kalau aku tidak ingin menemui siapapun hari ini," Yoongi berujar datar dengan tetap sibuk meneliti berkas-berkasnya.

"Baiklah Tuan, lalu kapan nona Yewon bisa menemui anda?" suara wanita itu kembali terdengar setelah beberapa detik terdengar berbisik.

Yoongi yang awalnya tengah menulis sesuatu terdiam seketika, beberapa detik berusaha mencerna apa yang baru saja ia dengar. "Si-siapa kau bilang,?" Yoongi memastikan bahwa ia tidak salah mendengar nama yang seminggu ini begitu mengganggunya.

"Nona Kim Yewon Tuan, utusan dari Kim Corp. Seoul," Sekretaris menjelaskan.

Yoongi diam sejenak dan sedikit ragu awalnya namun akhirnya ia berkata,"Suruh dia masuk,".

Yoongi menatap lurus ke depan, ke arah pintu yang tidak lama diketuk halus dari arah luar. Setelah berdehem sejenak dan mempersilahkan masuk, pintu pun terbuka menampilkan sosok yang mengganggu tidur dan konsentrasinya sepekan terakhir ini.

"Maaf, apa aku mengganggumu Yoongi-si," Yewon berdiri tidak jauh dari Yoongi duduk, menatap sang pria dengan sedikit canggung.

"Tidak, silahkan duduk Yewon-ssi!," Yoongi beranjak dari kursi nya menuju sofa yang terletak tak jauh dari meja kerjanya.

Kini mereka telah duduk berhadapan saling menatap dalam diam dengan suasana canggung yang sangat kentara. Namun Yewon buru-buru mengambil sesuatu dari dalam bungkusan yang ia bawa. Bukan dokumen kerjasama yang seperti bayangannya akan tetapi sebuah kotak berukuran kecil berwarna biru metalik. Yoongi mengerutkan kening menatap kotak yang tengah Yewon sodorkan diatas meja yang ada dihadapan mereka. Yoongi diam saja hanya menatap Yewon kembali dengan tatapan penuh tanya.

"Itu untukmu Yoongi,ssi" Yewon menjawab pertanyaan Yoongi yang diajukannya lewat tatap.

Dengan Perlahan Yoongi membuka kotak tersebut melihat apa isinya. Ia mendapati dua buah gelang bergaya etnik dengan bandul huruf Y. Yoongi kembali menatap Yewon dengan tatapan penuh tanya, untuk apa Yewon memberinya gelang itu.

"Apa ini cara baru dalam menawarkan kerja sama?" Yoongi bersandar menatap tajam gadis yang tampak sedikit gugup.

"Bukan, ini.." Yewon terdiam sejenak mengumpulkan tekad yang bulat.

"I..ini caraku untuk menyatakan perasaanku," Yewon menggigit bibir gugup, menatap takut-takut ke arah Yoongi, takut dirinya akan ditolak.

Padahal Yewon menemui pria itu dengan mengumpulkan sisa-sisa keberaniannya untuk menyatakan perasaannya pada Yoongi. Setelah pertemuan tidak sengaja mereka di pesta pertunangannya Jimin minggu lalu menyadarkan Yewon bahwasannya perasaan cinta yang pernah ada untuk pria berwajah datar itu masih-lah ada dan tidak berkurang semenjak tiga tahun yang lalu. Berbekal informasi dari Jimin yang mengatakan bahwa Yoongi juga belum menikah dan bahkan memiliki seorang kekasih membuat Yewon sedikit optimis bahwa ini akan berhasil. Namun ekspresi dingin dan datar Yoongi menunjukkan dirinya tidak tertarik membuat kepercayaan diri Yewon luntur begitu saja.

"Ah, ba..baiklah Yoongi-ssi kalau kau tidak menyukainya tidak masalah, kau boleh buang gelangnya," Yewon akhirnya berkata setelah hampir lima menit Yoongi diam saja.

"Se..sebaiknya aku pamit Yoongi-ssi," Yewon benar-benar merasa malu dan ingin menghilang saja dari hadapan Min Yoongi.

Yewon buru-buru berdiri dan berbalik meninggalkan Yoongi yang masih terdiam menatapnya. Baru saja Yewon akan mencapai pintu keluar tarikan di pergelangan tangannya membuat tubuh mungilnya berbalik menghadap Yoongi dengan jarak yang sangat dekat. Tatapan itu semakin tajam dan suara yang tak kalah tajam membuat Yewon meneguk ludah gugup, "Kau belum mengatakan apa-apa tentang perasaanmu," Yoongi menunggu.

"A-aku me-menyukaimu! Berkencanlah denganku!," Yewon menutup matanya dan menyerukan apa yang sedari tadi hendak ia sampaikan.

Mendengar tidak ada sahutan apa-pun dari pria yang ada dihadapannya Yewon perlahan membuka mata dan terkejut kala sebuah senyum tipis yang justru terpampang nyata di depan matanya.

"Mengapa diam saja Yoong..." Yewon ingin protes karena Yoongi hanya diam saja namun tiba-tiba tubuhnya sudah membentur pintu dan bibir mungilnya sudah dikuasai oleh pria yang sedari tadi menahan hasrat ingin memeluk dan mencium gadis yang sudah amat dirindukannya itu.

Tiga tahun bukanlah waktu yang sebentar bagi keduanya untuk menahan perasaan masing-masing. Meski pernah saling berusaha melupakan namun pertemuan mereka minggu lalu menyadarkan mereka bahwa perasaan itu masih ada dan belum sama sekali padam. Yoongi tidak ragu-ragu lagi untuk meraih tubuh Yewon dalam rengkuh lengan dan memperdalam ciumannya. Begitu juga dengan gadis yang kini berambut sebahu dengan poni tipis sehingga membuat dirinya terlihat semakin menggemaskan, ia lantas mengalungkan tangan ke leher Yoongi menikmati momen manis mereka dalam melepas rindu. Yoongi dan Yewon berharap kali ini tidak ada lagi yang menghalangi mereka dalam merengkuh kebahagiaan.

-FIN-

Hmm, kalau misalkan dikasih bonus chapter mau nggak? sekaligus memperkenalkan keluarga besar Kim ke kalian semua, gimana? atau nggak usah aja?, hehe ditunggu komennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hmm, kalau misalkan dikasih bonus chapter mau nggak? sekaligus memperkenalkan keluarga besar Kim ke kalian semua, gimana? atau nggak usah aja?, hehe ditunggu komennya.. 😁

Ti maacii udah ngikutin cerita ini.. 😘

Sampai Ketemu di project berikutnya.. bye bye 🙋

 bye bye 🙋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
17 Days With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang