Day 16

447 50 23
                                    

Happy reading dear ^^

"Nuna?!," suara itu cukup mengagetkan Yoongi dan Seungwan membuat keduanya menatap Hansol dan Yewon yang entah dari kapan berada disana.

Hansol mendekat, ia terlihat khawatir melihat Seungwan yang menangis sesenggukan dalam pelukan Min Yoongi. "Nuna, apa kau baik-baik saja,-"

Seungwan yang menyadari Hansol dan Yewon yang sudah ada disana buru-buru menghapus air matanya dan berusaha menahan sengguknya dan berdiri dari duduknya setelah Yoongi melepaskanpelukan mereka.

"Ayo kita pulang," Seungwan buru-buru meninggalkan rumah Yoongi dengan menarik tangan adiknya itu, jika dia masih berada disana hanya akan menyiksa batinnya.

Kini tinggallah Yoongi dan Yewon yang saling terdiam, tiba-tiba saja rasa canggung hadir diantara mereka. Yoongi hanya menatap Yewon sekilas dan hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal begitu juga dengan Yewon ia malah sama sekali tidak berani menatap Yoongi.

Yewon melangkah lebih dulu, tanpa sepatah katapun ia hendak menuju kamarnya namun suara Yoongi membuatnya menghentikan langkah. "Kau sudah sarapan?"

"Su-sudah," Yewon menjawab singkat sebelum kembali melanjutkan langkah menuju kamar meninggalkan Yoongi yang terdiam.

💜💜💜

Ini sudah siang menjelang sore namun Yewon tidak juga keluar dari kamarnya sedari pagi mereka berpisah. Yoongi sudah berkali-kali ingin mengetuk pintu kamar gadis itu namun entah mengapa ia urung melakukan sampai ia mendengar rintihan tertahan dari dalam kamar ketika Yoongi berdiri di depan pintu kamar Yewon. Samar-samar ia mendengar Yewon yang merintih kesakitan dan ia langsung mengetuk pintu.

"Yewon-ssi apa terjadi sesuatu?" Yoongi masih mengetuk.
"Yewon-ssi?" ia memanggil dengan penuh kekhawatiran.
"Aku akan buka pintunya," ujar Yoongi pada akhirnya karena tidak juga mendengar jawaban dari Yewon.

Yoongi masuk ke kamar yang ternyata tidak dikunci tersebut dan melihat Yewon yang tengah bergelung di atas kasur sambil memegangi perutnya.
"Yewon-ssi ada apa?," Yoongi mendekat dan melihat wajah Yewon yang pucat dan keringat yang membanjiri pelipisnya.
"Pe-perutku sa-sakit sekali Yoongi-ssi, to-tolong aku!," Yewon berujar terbata menyadari Yoongi yang sudah berada di dekatnya.

Yoongi langsung membawa gadis itu ke klinik terdekat dan benar-benar merasa khawatir akan terjadi apa-apa dengan Yewon. Ternyata setelah diperiksa oleh dokter di klinik Yewon hanya menderita gastritis akibat kemarin meminum alkohol dalam keadaan perut kosong ditambah ia juga melewatkan sarapan dan makan saiangnya hari ini. Setelah meresepkan beberapa obat dan menebusnya mereka kembali kerumah.

💜💜💜

"Makanlah," Yoongi menaruh bubur yang ia buatkan di nakas sebelah tempat tidur Yewon.

Yewon tengah berbaring memandang langit-langit kamar ia masih merasa nyeri di perutnya namun tidak separah tadi. Melihat Yoongi yang masuk dan membawa nampan berisi bubur dan menaruhnya di nakas, Yewon langsung duduk dan bersandar pada kepala ranjang.

"Terima kasih Yoongi-ssi," ucap Yewon namun ia masih saja diam tidak menyentuh bubur yang masih mengepulkan asap akibat baru dimasak itu.

"Mau ku suapi?" Yoongi kembali bertanya.

"Ti-tidak usah," Yewon langsung mengambil bubur itu dan menyendoknya perlahan ke mulut.

Setelah memakan bubur dengan cukup lahap, dan meminum obat yang telah diresepkan dokter kini keduanya kembali terdiam. Yoongi hanya memperhatikan gadis yang kini tengah melamun entah memikirkan apa.

17 Days With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang