Bagian 10

8.3K 1.1K 85
                                    

Yang mau Meghan dobel ap hari ini, boleh vote dan comen ya. Kalau slow respon, kita apdet besok aja. Makasih, salam sayangg..

____________________________











"Kau tidak perlu mengantarku sampai ke rumah." David tidak membawa Meghan ke acara lain selain makan malam. Karena itu sudah dipastikan Meghan bisa pergi ke rumah judi. Igor sudah mengiriminya pesan, menanyakan ia jadi datang atau tidak. Karena masih bersama David, Meghan tidak membalas pesan tersebut.

Meghan menggulung rambutnya membentuk sanggul di puncak kepalanya. Dengan dia melakukan itu, lehernya yang jenjang menjadi semakin terlihat. Sebagian sulur rambutnya jatuh di kedua sisi wajahnya yang oval. Saat David melirik Meghan, ia menelan air liur. Meghan terlihat begitu menggoda.

Kenapa Meghan sangat sulit didapat? David tidak jelek. Ia juga memiliki aset yang tidak sedikit. David tidak tahu lagi bagaimana cara membuat Meghan agar melihatnya. Melihat dalam artian bukan hanya di mata. Jarak yang dibangun Meghan darinya terlalu jauh. Benteng pertahanannya begitu tinggi dan kokoh.

David sudah lama menyukai Meghan. Sewaktu Meghan masih di sekolah menengah atas, ia sudah tertarik pada gadis tersebut. Saat sekolah Meghan menjadi gadis rebutan. Wajahnya yang cantik dengan bentuk tubuh menggoda, menjadikannya incaran murid-murid  di sekolahnya. Beberapa kali Meghan menjalin hubungan dengan lelaki di sekolahnya, tak ada satupun yang bertahan lama. Semua lelaki-lelaki itu mengalami patah hati. Meghan mudah bosan, itulah kekurangannya.

"Kenapa?" David tidak suka Meghan keluar lagi jika malam sudah larut. Namun ia tidak memiliki hak untuk melarang, apalagi marah. Meghan wanita bebas, dan Meghan memberitahunya sejak lama. Sekarang Meghan meminta agar diturunkan di ujung gang saja. Pasti karena Meghan akan ke sebuah acara lagi.

"Temanku ulang tahun," dustanya. Mobil David berhenti. Meghan bersiap turun namun David menarik sikunya. Dengan gerakan cepat David mencuri ciuman di bibir Meghan. Hanya sebuah kecupan.

Meghan kesal. "Kau melanggar perjanjian kita," sungutnya sembari melototkan mata pada David.

"Maafkan aku." David melepaskan Meghan. "Aku tidak bisa menahannya. Sejak melihatmu keluar dengan gaun ketat itu aku sudah ingin menciumnya."

"Sekali lagi kau melakukannya, kontrak kerjasama kita berakhir saat itu juga."

David tertawa. ''Kenapa kau pelih sekali, Meg. Aku hanya mengecup bibirmu."

"Aku harus pergi. Aku sudah terlambat." Meghan membuka pintu mobil David kemudian turun. "Terimakasih untuk makan malamnya yang lezat."

"Tapi kau tampak lebih lezat di mataku, Meg."

"Hentikan mulut sialanmu, Dav. Pergilah."

"Aku serius," David belum mau pergi, ia tersenyum melirik Meghan. "Tanpa menu pembuka. Aku ingin melahapmu sebagai menu utama."

"Aku takkan melakukannya."

"Kenapa?"

"Kau akan ketagihan jika sudah pernah mencicipiku. Kau akan semakin gila jika tak dapat merasakannya."

Tawa David meledak dari dalam mobil. "Kau benar," ia mengangguk setuju. "Baiklah, aku pergi."

Meghan langsung menelepon taksi setelah mobil David tidak terlihat lagi.

"Aku sedang di jalan." Meghan mengirim pesan pada Igor.


*****


Halaman rumah judi itu sudah ramai. Jika luarnya saja sudah seramai ini bagaimana lagi keadaan di dalamnya. Sepatu tinggi Meghan berbunyi tatkala melangkah di lantai keramik. Seorang pria dari sudut ruang depan bersiul untuknya.

Meghan (Playstore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang