Bab 4

17 3 0
                                    

Kringg...kringg

Bunyi bel masuk, tanda siswa harus kembali memulai pelajaran. Banyak ekspresi yang ditunjukkan, ada yang senang, santai bahkan ada yang ogah-ogahan untuk memasuki kelas.

"Perhatian.....hari ini Buaya gak masuk, jadi kita hanya di kasih tugas." Ucap Robert di depan kelas, sebagai ketua kelas 11 Ipa 5.

"Aseekkk... akhirnya mak lo gak masuk hari ini". Celetuk Berto kembaran Robert, Memang Buaya hampir tidak pernah absen untuk memasuki kelasnya.

"Anjeer kalo dia emak Robert bearti mak lu juga begok". Ucap Yopi sambil menoyor kepala Berto.

Berto hanya menyengir kuda, sedangkan sekelas hanya memutar mata malas dengan kelakuan keduanya.

"Beb Renes.....ngerjain bareng abang yuk". Ajak Robert sambil mengedipkan sebelah matanya, ketika melihat Renes hendak mengerjakan tugasnya.

"Najis". Jawab Renes cepat

"Cieeee Nyenyes....". Goda Rabella sambil menyikut pelan tangan Renes. Wanita bermata hanzel itu hanya memutar bola matanya.

~~~~

"Mampus lo Gam". Teriak Robert ketika melihat keduanya terjatuh, sambil memegang perutnya keram akibat tertawa terbahak.

"Anjeerrrr, bantuin.... kasian noh bebeb gue". Ucap Gami sambil menunjuk Renes yang jatuh tersungkur.

Robert segera mendekat dan langsung menggendong Renes, menuju bangku di dekat toko.

"Lepas". Ucap Renes ketus

Bughh...

"Awwh...sakit begok".  Protes Renes karena Robert dengan polosnya melepas dari gendongannya.

"Hm cewe selalu benaar...". Gumam Robert pelan.

"Gue anter pulang". Ucap Robert sambil kembali menggendong Renes. Seketika mendapat pelototan tajam dari Renes. Robert tak menghiraukan ocehan Renes. Dia hanya tersenyum kecil menanggapinya.

Gami hanya menatap kosong punggung keduanya, yang perlahan menjauh dan menghilang di tikungan.

~~~~

"Nes......kantin kuy". Ajak Rabella semangat.

"Males". Jawab Renes tak bersemangat, hari ini moodnya rusak karena Robert yang terang-terangan menggoda dirinya.

"Yah... lo kok gitu, masih marah ya....". Ucap Rabella sambil menunjukkan pupy eyes nya.

"Gak". Renes memalingkan wajahnya, entah kenapa dia jadi tidak tega marah pada sahabatnya.

Padahal karena Rabella menghilang kemarin Renes terkena sial. Sudah jatuh mendapat musibah, yaa musibahnya sekarang Robert semenjak kejadian itu terang-terangan mengejar dirinya. Dari mulai mengirimnya pesan sampai menggodanya dikelas.

Akhirnya dengan penuh keberanian, Rabella memutuskan pergi kekantin sendirian. Renes hanya berdiam dikelas, tak minat untuk menyusul walau sebenarnya dia juga merasa lapar.

Kruyukk

"Nih...bebeb makan dulu". Sambil menyodorkan roti dan minuman. Kebetulan saat perut renes berbunyi Robert datang membuat Renes memalingkan wajahnya karena malu.

Blood of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang