Rabella dan Renes berjalan santai dikoridor, hari ini mereka datang lumayan pagi 06.45 Wib. Disepanjang perjalanan, keduanya keheranan karena banyak siswa berbincang tentang sesuatu yang sepertinya menarik.
"Eh, ada apaan sih". Tanya Rabella pada seseorang yang kebetulan lewat.
"Katanya sih ada murid dan guru baru". Jawab seseorang itu kemudian pergi.
Setelah mengetahui apa alasan para siswa heboh, Rabella hanya mengedikkan bahu acuh. Kemudian menarik tangan Renes, untuk melanjutkan perjalanan mereka ke kelas.
Tetapi baru beberapa langkah, para siswa bersorak dan seketika membuat pergerakan keduanya berubah arah untuk menengok kembali kebelakang.
Ternyata mobil sport merah, memasuki area parkiran SMA Bangsa. Teriakan para siswi semakin hiteris, ketika seorang pria lumayan tampan turun dengan pakaian formal. Seketika terdiam ketika seorang gadis cantik, menggunakan kaca mata hitam ikut turun dari mobil tersebut dengan angkuh.
Renes dan Rabella yang melihat itu hanya memutar bola mata malas. Kemudian melanjutkan perjalanan mereka yang tertunda.
~~~~~
Saat ini kelas 11 Ipa 5 begitu tenang, iya karena adanya ulangan dadakan. Saat semuanya sedang fokus mengerjakan, ralat ada juga fokus mencontek dan lain sebagainya. Bu Murni datang dengan seorang gadis yang sempat bikin heboh."Selamat pagi semuanya, perhatiannya sebentar hari ini kita kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan diri kamu". Ucap Bu Murni kepada gadis itu.
"Nama gue Natasya Caroline, bisa di panggil Tasya atau Acha. Hmm iya gue pindahan dari Belgia, salah satu murid terfavorit juga disana". Ucap Tasya angkuh memperkenalkan dirinya sambil mengibaskan rambutnya pelan.
"Cih..."
"Sok banget"
"Cantik uyy.."
"Bening tapi somsek"
"Iwuuhh"
"Jadi pacar gue ya"
"Nomornya dong"
Begitulah kira-kira respon teman baru sekelas Tasya.
"Sudah cukup jangan berisik. Tasya sekarang silahkan kamu duduk di sebelah Ririn".
Ririn yang merasa namanya disebut, langsung mengangkat tangannya.
Tasya langsung berjalan dengan berlenggok mendekat ke bangku barunya.
~~~~~
Saat ini Renes dan Rabella berada dikantin, saat sedang asik menyantap makanannya mereka direcoki oleh Andreas the genk."Bebbb Reren, abang duduk sini yak". Ucap Gami sambil mendudukan bokongnya ke bangku sebelah Renes, dan diikuti teman-temannya.
"Eh, denger-denger kelas kalian kedatangan murid baru ya? Cantik lagi". Ucap Padlan sambil mencomot kentang Rabella, dan mendapati pelototan tajam oleh pemiliknya.
"Gak lah... yang cantik cuma Rabella my heart Queen, hanya satu dihati". Ucap Romi sambil terkekeh, yang lain hanya memutar bola mata malas.
"Diem ogeb, gue mau dong dikenalin sama tuh cewek". Ucap Padlan sambil mengerjapkan matanya beberapa kali.
"Sono aja kenalan sendiri, gue mah ogah. Kata Berto orangnya somsek". Ucap Gami tanpa mengalihkan tatapannya pada handponenya.
"Mending kalian pergi deh". Usir Renes sadis
"Iya nih berisik". Ucap Rabella tak kalah sadis
"Kok gitu sih yang". Sahut Romi pada Rabella, Andreas yang tak tahan lagi dengan kelakuan temannya itu, menyetil dahi Romi dengan keras.
Pletaakk
"Awwh sakit begook". Ucap Romi sambil mengusap-usap dahinya. Untung temen kalo gak gelud kita batinnya.
Saat sedang asiknya berbincang, suara riuh membuat keenamnya menoleh penasaran. Ternyata Tasya, Ririn dan genk lama Atik berjalan memasuki kantin. Iya Meli, Firska dan Fani. Membuat yang melihatnya cengo keheranan, termasuk keenam yang sempat membicangkan salah satunya tadi.
"Ehh busyeeet anjer, kok tuh anak baru langsung masuk geng Abal-abal club". Ucap padlan histeris sambil menggebrek-gebrek meja.
"Berisik monyet". Ucap Renes kesal.
"Kalian gak tau?". Tanya Andreas pada kelimanya membuat semuanya serempak menoleh ke arah Andreas.
"Dia tuh sepupunya si Atik". Jelas Andreas membuat kelimanya melongo tak percaya. Iya Andreas adalah teman dari kakaknya Tasya. Pria dengan pakaian formal pagi tadi, yang sempat membuat para wanita teriak histeris. Pria itu kini mengajar disekolahnya untuk menggantikan pamannya untuk beberapa bulan kedepan. Iya dia Gopal Prakasa, sekarang menjadi guru olahraga menggantikan Pak Komar.
"Gila anjir, jangan bilang dia pindah ada hubungannya ama Atik". Ucap Gami seketika membuat kelimanya menatapnya.
~~~~~
"Minggir jangan tutupin jalan gue". Ucap Tasya sambil mengibas-ngibaskan tangannya kedepan. Ya, para lelaki sebagian mengerumungi dirinya yang sedang berjalan dikoridor dengan teman-temannya. Bagai gula yang dikerubungi banyak semut nackal."Anjer udik banget lo pada, gak pernah liat cewek cantik hah..". Ucap Ririn sarkas, sambil menatap cowok-cowok itu sinis.
"Gila lo Rin, belagu banget lu". Ucap Dito salah satu cowok yang di dekat mereka.
Ririn hanya tersenyum meremehkan, begitupun dengan keempat temannya. Saat mereka kembali mulai melangkah tiba-tiba...
Bughhhhh....
Tasya tersungkur kelantai, sambil memegang kepalanya yang terkena bola basket. Tasya menggeram, rahangnya mengeras. Tasya langsung berdiri dan menatap tajam kearah lapangan sambil mengepalkan tangannya kuat.
"MAJU LO YANG UDAH NGELEMPAR BOLA SIALAN INI". Teriak Tasya dengan emosi yang meluap-luap.
Seketika semuanya ternganga dengan tingkah Tasya, seketika berubah menjadi hulk.
"Gue yang lempar". Ucap seseorang itu santai sambil mendekat kearahnya.
"Ee..lo".
Gimana guys....
Kalian di tim mana?
Tasya the genk atau Rabella the genk
Wkwkwkkwk
Yuk ikutin terus kisahnya.
Maaf yaa kalo gak seruuuuuu
Baaayy gais.......
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood of Love
Random"Stop brengseeek...". Suara lantang membuat seisi kantin menoleh ketakutan. Sreekkkkkk....... Renes dengan brutal merobek baju ketat milik Atik, lalu menancapkan pisau ke pundaknya dengan keji. "Permainan baru dimulai sayangg....." bisiknya dengan...