01. First Impression

13.3K 1.3K 296
                                    

Boleh minta vote dan komentarnya? Terima kasih^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Boleh minta vote dan komentarnya? Terima kasih^^

***

Suasana ruang keluarga di rumah Aurora terasa hangat dengan obrolan-obrolan ringan antara dua keluarga yang sedang merundingkan rencana pernikahan putra dan putri dari masing-masing keluarga.

Brata—ayah Jo—dan Krishna—ayah Aurora—terlihat begitu serius dan santai secara bersamaan saat mendiskusikan bulan dan tanggal yang cocok untuk menikahkan anak-anaknya.

Yulian—ibunya Aurora—dan Eva—kakak perempuan Jo—sibuk membicarakan pernikahan artis yang baru-baru ini menikah. Pernikahan fantastis yang menghebohkan seluruh negeri karena skandal kehamilan mempelai wanita dan juga karena resepsi yang diadakan secara besar-besaran—yang menghabiskan dana hingga miliaran rupiah.

Sementara itu, dua manusia yang menjadi alasan kedua keluarga berkumpul—Aurora dan Jo—duduk di ruang terpisah dari empat orang manusia tadi.

"Mas Jo," panggil Aurora, "kita ngobrol di belakang aja, gimana?"

Jo—masih dengan muka masamnya yang terpasang sejak memasuki rumah Aurora—menatap gadis itu dengan malas. Gadis baik kalau menurut ayahnya. Gadis yang bahkan belum genap berumur dua puluh empat tahun itu tersenyum lebar saat bertemu tatap dengan mata milik Jo. Tidak ada tanda-tanda kesedihan ataupun keberatan. Gadis itu tampak menerima dengan tangan terbuka untuk menikah dengannya. Bahkan, tadi saat gadis itu membukakan pintu rumah, senyum yang begitu tulus terpatri di wajahnya, hingga saat ini.

Jo mengikuti Aurora yang berjalan lebih dulu di depannya tanpa mengucap apa pun. Keduanya duduk di kursi malas yang berada di belakang rumah, menghadap taman kecil yang ditanami berbagai jenis bunga yang sedang mekar.

"Let's get to know to each other," ucap Aurora dengan antusiasme yang cukup berlebihan.

Jo agak sedikit terkejut mendapati tingkah Aurora yang sepertinya agak berbeda dengan penampilannya saat ini. Aurora tampak anggun dan manis dalam balutan gaun berlengan pendek berwana biru laut dengan motif bunga-bunga halus yang menutupi tubuh mungilnya hingga lutut. Rambutnya yang berwarna merah bata—hari ini sengaja ia kepang samping dengan model ekor ikan—ia biarkan jatuh di bahu kanan. Polesan ringan di wajah, rona merah muda di pipi, dan bibir yang berwarna senada membuat gadis itu tampak manis. Amat sangat manis.

Jo sempat mengira gadis itu akan tersenyum malu dan hanya diam menunggu Jo membuka percakapan.

"Lo mau tahu apa?" Jo tanpa sadar mengeluarkan pertanyaan yang agak ketus.

"Mas Jo lagi sibuk apa?" tanya Aurora. Tampak tidak terganggu dengan nada ketus tadi.

"Bikin lagu."

Laki-laki kaku itu bekerja sebagai penulis lagu, komposer, produser musik, dan apa pun itu sebutannya. Kegiatan sehari-harinya adalah menciptakan musik yang bisa dinikmati orang banyak.

Non-matching Puzzle Pieces [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang