thirty two

10.6K 2.7K 347
                                    

"lo kan pernah bilang ke gue kalo rahasia chaeyeon tentang makanan, yang mana itu gak penting-penting amat. makanya gue jadiin itu sebagai umpan, hoon. tapi masalahnya, ada orang lain yang ngeduluin kita." jelas yoshi panjang lebar melalui telepon.

jihoon yang mendengarkan suara yoshi dari seberang sana hanya mengangguk-angguk tanda mengerti.

"adminnya ngomong ke lo?"

"iyaa. dia ngirim chat katanya 'selamat chaeyeon sudah masuk ke dalam list korban anda tidak perlu membayar lagi karena orang lain telah blablabla' intinya gitu deh. ngerti kan lo?"

"iye iye ngerti. baguslah gausah nyiapin duit berarti. terus lo nanya gak transaksi si adminnya kapan?"

"ya engga lah, dia udah end chat duluan. kayaknya pagi sih, kayak waktu itu."

"bisa jadi yosh, berarti besok kita harus datang awal."

"jam berapa?"

"jam enam?"

"buset pagi amat kayak OB."

"OB?"

"tukang bersih-bersih, masa lo gak tau?"

seperti melihat secercah cahaya, jihoon langsung bangkit dari posisi tengkurap. pemuda itu mengerjap-ngerjapkan matanya sembari menggigiti bibir bawah. ia gugup sekaligus senang ketika menemukan sebuah informasi yang mungkin akan cukup berguna.

"ob datang jam berapa?"

"subuh kali? biasanya jam 6.15 udah nyiram tanaman, kok."

"yosh, kita bisa tanya ke OB!"

jihoon tersenyum kecil, sementara yoshi melebarkan bola matanya saat menyadari hal tersebut.

ide bagus.

-



























keesokkan paginya, jihoon berangkat bareng yoshi dan sampai di sekolah pukul 6 lewat 10, sebuah pencapaian besar bagi seorang park jihoon. sementara itu, koridor menuju kelas jihoon dan yoshi masih sepi, belum terlihat tanda-tanda kehidupan sama sekali kecuali seorang petugas kebersihan yang sedang menyiram tanaman.

"yosh, itu OB." tunjuk jihoon.

"iya ntar gue tanya, naro tas dulu elah." ujarnya.

"gue ikut ke kelas lo aja deh, kelas gue masih sepi."

yoshi cuma ngangguk-ngangguk, membiarkan jihoon ngoceh apa pun yang ada di benak cowok itu, termasuk julidin junkyu yang akhir-akhir ini jadi nyebelin.

"tapi hoon," sela yoshi seakan ia teringat sesuatu. "biasanya jam segini dia nyapu koridor, bukan nyiram tanaman..."

"hah?" jihoon nunjukkin muka bingung. dia bener-bener gak paham apa yang dimaksud yoshi.

"gue ngerasa aneh aja." tutur pemuda jepang satu itu.

"hah?"

"hah heh hoh, langsung tanya aja ayok."

dan yang terjadi selanjutnya adalah yoshi menarik jihoon keluar kelas disertai rentetan ocehan jihoon.

"kalo aneh tuh kasih tau ke gue apa yang aneh bukannya main tarik somplak!" sungut jihoon.















































































































"junkyu sama chaeyeon?" tanya yoshi, pemuda itu menghadap ke arah jihoon yang sama bingungnya.

jihoon yang tadinya mau lanjut ngebacotin yoshi malah kehilangan kata-kata setelah melihat dua sosok yang tengah berbincang dengan OB di taman.

"mereka ngapain?"

"hoon, mereka megang amplop.."





















-





























hai hehe maaf baru update dan malah ((dikit)) banget 🥺. next time aku usahain up cepet ^^

secrets | treasure's jihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang