"Tidak berguna! Menyusahkan! Rasanya aku menyesal telah mengangkatmu sebagai anak!"
Tubuh gadis itu meringkuk dengan shower yang mengalir deras diatas kepalanya. Sama sekali tak berani menatap seseorang yang dengan tega menyiram dan memukulinya tanpa ampun.
"Eomma! Ada apa denganmu? Kenapa memukul Jisoo Unnie?" seorang gadis berponi datang masih dengan seragam sekolahnya. Dia segera memeluk sang kakak yang menggigil kedinginan setelah mematikan aliran shower.
"Lisa-ya, pergilah makan siang. Eomma hanya ingin memberi pelajaran sebentar pada anak pungut ini."
Jisoo menggigit bibir bawahnya. Menahan rasa sakit yang menyeruak memenuhi hatinya saat ini. Karena sungguh, perkataan Lee Chaerin itu bagaikan sebilah pedang tajam yang menusuk tepat di jantung Jisoo.
"Eomma, jangan terus perlakukan Unnie seperti ini. Dia juga anakmu." Lisa semakin mengeratkan pelukannya pada Jisoo. Mulai menangis karena tak tega terus menyaksikan perlakuan tak adil yang ibunya berikan pada sang kakak.
"Kau beruntung karena Lisa membelamu lagi. Tapi jangan harap jika kau melakukan kesalahan lagi." Ujar Chaerin tajam, lalu meninggalkan kamar mandi itu dengan berasaan marah yang menggebu.
Jisoo mulai bergerak. Membalas pelukan adiknya dengan lembut. Mengusap surai hitam itu agar menjadi lebih tenang.
Dia bisa saja pergi dari rumah itu. Menjalani hidupnya sendiri. Tapi Jisoo terlalu menyayangi Lisa. Dia tak ingin meninggalkan adik manisnya. Dia tak ingin berpisah dengan gadis yang selalu manja padanya itu.
-Prologue-
Lampung, 17 Juni 2020
Note.
Seperti biasa. Up Chap.1 kalau sudah ramai ehe
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than Sister ✔
FanfictionDia selalu menjaganya. Rela mengorbankan segala hal untuk adik tercinta. Walaupun kenyataannya mereka tak memiliki hubungan darah, namun kasih mereka melebihi seorang saudara. Jung Lisa selamanya akan menjadi adik kesayangan Jung Jisoo. Begitupun se...