VERLEDEN [TAMAT]

016| Payung Hitam

Minggu pagi yang cerah, pagi-pagi sekali Arsen sudah berada di rumah sakit. Pria itu ingin menjenguk kakeknya yang masih terbaring lemah di rumah sakit.

"Kak Arsen!" Itu suara dari Thalia yang baru saja melihat kakaknya datang.

Arsen segera berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan sang adik.
"Hai, kok Thalia masih pagi udah ada disini, sih?"

"Hmm, habisnya Thalia bosen banget di rumah! Kok kak Arsen nggak pulang ke rumah sih kemarin malam?" tanya Thalia.Iya. Arsen biasanya selalu kembali kerumah pas malam hari hanya untuk menemani adik kecilnya tertidur.

Arsen tidak benar-benar tinggal di apartemennya, Arsen kembali ke apartemennya hanya jika Aeera akan bekerja untuknya.

Itu semua hanya rencana Arsen untuk menjadikan Aeera sebagai babunya.

"Maafin kak Arsen, ya, kak Arsen kelelahan ngerjain tugas sekolah kemarin, jadinya ketiduran di apartemen," ujar Arsen.

"Thalia masih marah ya sama kak Arsen?"

Thalia berkacak pinggang.

"Ya iyalah, habisnya kak Arsen tega ninggalin aku disaat kakek lagi sakit!" tegas Thalia.

"Maaf."

Thalia masih pura-pura kesal ingin mengerjai kakaknya tersebut.

"Thalia nggak mau maafin kak Arsen ya? Kak Arsen janji deh ngabulin apapun permintaan Thalia," lanjut Arsen seraya menyatukan kedua tangannya ke dada.

Mendengar perkataan Arsen, Thalia menjadi antusias.

"Janji tapi ya, kak Arsen!" ujar Thalia.

Arsen mengangguk cepat.
"Tapi jangan marah lagi, ya."

Thalia tersebut senang.

"Iya, kak Arsen!"

"Yaudah kak Arsen mau ketemu kakek dulu ya."

🍂🍂🍂

Pagi yang awalnya cerah kini hujan sudah turun di ibu kota. Saat ini Arsen dan adiknya berada di dalam mobil untuk pulang kembali ke rumah.

"Gimana, kak Arsen? Kak Arsen udah janji lho ngabulin permintaan aku."

Arsen ragu, karena permintaan adiknya saat ini adalah sehabis pulang sekolah Arsen harus di rumah untuk menemani Thalia bermain. Thalia juga meminta untuk mengajak Aeera berkunjung ke rumah.