Aeera meluruskan kakinya, gadis itu kini sedang istirahat setelah berlari 5 kali mengelilingi lapangan sekolah. Ia memandang lurus ke arah Felix yang masih menjalani hukumannya.
Aeera berteriak untuk menyemangati Felix yang masih berlari. Stamina pria itu sungguh luar biasa hingga terus saja berlari tanpa istirahat sesekali.
"Kak Felix ayok semangat larinya, biar cepat istirahat!" teriak Aeera.
Felix memandang Aeera tanpa ekspresi, pria itu berdecak pelan.
"Bawal, lo!" ujarnya."Semangat ya, kak Felix! Aku tungguin di sini deh." Aeera terus berteriak. "SEMANGAT KAK FELIX!"
Kali ini tanpa sadar kedua sudut bibir Felix membentuk lingkungan keci.
"Gue kenapa?!" ujar Felix pada dirinya sendiri, ia berusaha untuk menghilangkan senyuman itu seolah biasa saja."Lo masuk kelas aja sana!" teriak Felix ke arah Aeera."
"Nggak mau, aku mau nungguin kak Felix sekalian istirahat mau dulu," balas Aeera.
"Terserah!" balas Felix.
Setelah beberapa menit, akhirnya Felix sudah selesai menjalankan hukumannya. Pria itu melangkah ke arah Aeera.
"Kak, sini, duduk di sini, istirahat!" ujar Aeera.
Felix hanya diam tapi terus melangkah menuju Aeera. Langkah Felix terhenti ketika melihat Arsen sudah menghampiri gadis itu terlebih dahulu.
Aeera yang baru menyadari Arsen berada di sampingnya seraya membawa sebotol minuman mineral merasa bahwa pria itu sudah mulai memperhatikannya.
Aeera menatap Arsen untuk menunggu Arsen memberikan minuman mineral itu.
"Apa lo lihat-lihat gue!" ketus Arsen menatap tajam ke arah Aeera, Aeera dengan cepat mengalihkan pandangannya menuju Felix.
"Lix, minuman buat lo," ujar Arsen dan Felix segera menghampirinya.
Aeera hanya menatap minuman itu kini sudah berada di tangan Felix.
"Aeera, kamu gr banget sih!" batin Aeera."Tumben lo perhatian sama gue, Sen!" ujar Felix datar dan segera meneguk botol yang diberikan Arsen hingga tersisa setengah.
Aeera menelan salivanya susah payah melihat Felix meminum mineral tersebut. Ia juga sangat haus, Aeera berniat berdiri untuk pergi ke kantin.
"Nih minum! Lo haus 'kan?" Felix melemparkan sisa air yang diminumnya ke arah tangan Aeera. Aeera dengan cepat dapat menangkap botol tersebut.
Jujur Arsen heran karena tidak biasanya Felix mempedulikan sekitarnya. Pria itu biasa cuek apalagi sama seorang cewek. Tapi kali ini Felix nampak perhatian pada Aeera.
"Makasi, kak Felix." Aeera langsung meminum air mineral di dalam botol tersebut.
Arsen tidak berkedip karena melihat bibir Aeera yang bersentuhan dengan mulut botol tersebut. Ia juga melihat bibir Felix bersentuhan di mulut botol tersebut.
Arsen menelan salivanya susah payah memikirkan sesuatu.
Berarti?
KAMU SEDANG MEMBACA
VERLEDEN [TAMAT]
Ficção AdolescentePART LENGKAP! ________ Namanya Arseno Aditya Tristan. Masa lalu pria itu membuat ia seperti sosiopat kepada perempuan. Hingga suatu saat teror dan pembunuhan menimpa seseorang yang dicintainya atas dasar dendam dimasa lalu. 🚫 Dilarang mengcopy ce...