"Lo mau bareng?"
Suara serak yang cukup familiar itu membuyarkan lamunan Aeera. Cowok itu menepikan motornya di samping Aeera dan ia langsung membuka helmnya.
"Kak ... kak Aldo ngomong sama aku?" tanya Aeera ketika melihat Aldo berhenti di dekatnya.
Aldo berdecak mendengarkan pertanyaan Aeera.
"Ya, jelas lo lah! Masa gue ngomong sama hantu!" ketusnya."Eh iya ya, kok aku bego sih," ujar Aeera menyadari pertanyaannya yang tentu saja bodoh.
"Lo mau bareng, nggak?" tanya Aldo.
Aeera berfikir sejenak, ia takut Febi akan sakit hati jika ia pergi ke sekolah bersama Aldo.
"Eh, enggak usah kak Aldi," ujar Aeera.
"Lo mikirin perasaan Febi, ya?" tanya Aldo.
Aeera mengalihkan pandangannya dari Aldo. Ia melihat seseorang yang cukup dikenalnya.
"Kak Felix!" teriak Aeera ketika melihat Felix dari kejauhan.Mendengar suara teriakan yang memanggil namanya, Felix memperhatikan arah suara tersebut. Ia melihat Aeera dengan seorang cowok-ah itu Aldo. Felix menghentikan motornya di depan motor Aldo.
"Kak Aldo, aku udah janji sama kak Felix," ujar Aeera berbohong.
"Hahh?" beo Felix tak paham maksud Aeera.
"Iya, kak Felix. Aku naik sekarang," ujar Aeera dan melangkah menaiki motor Felix.
Felix melihat tatapan Aeera seperti sedang memohon kepadanya. Tanpa berkata apapun Felix membiarkan gadis itu menaiki motornya.
"Do, gue duluan ya. Nanti gue jelasin," ujar Felix kepada Aldo. Ia yakin bahwa sekarang Aldo bertanya-tanya kenapa Aeera mengatakan bahwa dirinya ada janji dengan Felix.
Felix langsung melajukan motornya meninggalkan Aldo yang tidak mengubris perkataannya.
"Ah gagal rencana gue!" gumam Aldo.
Aldo berencana untuk membuat Febi cemburu dengan cara mendekati sahabatnya, Aeera. Aldo sangat yakin gadis itu masih mencintainya.
Aldo melihat motor Felix yang sudah melaju sangat jauh. Aldo membentuk senyuman di sudut bibirnya.
"Kayaknya lo suka sama Aeera, Lix."
Aldo sangat mengenal Felix, ia tidak akan membiarkan sembarangan orang menaiki motornya, terkecuali ia peduli dengan orang tersebut.
"Ahh! Kayaknya gue nggak jadi deketin Aeera!" lirih Aldo.
Di lain sisi Aeera sedang gugup untuk menjelaskan alasannya berbohong kepada Aldo.
"Hmm kak Felix, maaf ya aku bohong tadi. Kalau kak Felix mau nurunin aku, nggak papa kok," ujar Aeera.
"Lo kenapa bohong sama, Aldo?" tanya Felix.
"Itu kak Aldo dia mau ke sekolah bareng aku," jawab Aeera.
"Apa Aldo suka sama ni anak?" batin Felix.
"Terus kenapa lo sampai bohong segalak buat nolak?" lanjut Felix.
Aeera diam sejenak, tidak mungkin ia menceritakan bahwa ia takut Febi nantinya bakal sakit hati, karena Febi adalah mantan Aldo.
"Eh itu kak Felix, hmm ... temen aku ada yang suka sama kak Aldo, jadinya aku nggak enak aja, hehe."
"Kak Felix aku turun di sini aja!" lanjut Aeera untuk mengalihkan pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
VERLEDEN [TAMAT]
JugendliteraturPART LENGKAP! ________ Namanya Arseno Aditya Tristan. Masa lalu pria itu membuat ia seperti sosiopat kepada perempuan. Hingga suatu saat teror dan pembunuhan menimpa seseorang yang dicintainya atas dasar dendam dimasa lalu. 🚫 Dilarang mengcopy ce...