035| Fakta yang Menarik

2.1K 151 1
                                    

Aeera menghembuskan napas dengan kasar, hari ini ia disuruh untuk memberikan surat undangan kepada mamanya agar datang ke sekolah besok untuk mengambil rapotnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aeera menghembuskan napas dengan kasar, hari ini ia disuruh untuk memberikan surat undangan kepada mamanya agar datang ke sekolah besok untuk mengambil rapotnya. Aeera takut Riska nanti akan mengetahui masalah apa yang dihadapi Aeera karena teman-temannya menjauhi dirinya.

Aeera memikirkan mamanya---Riska pasti akan merasa sangat sedih jika tau bahwa ia dan Aeera di anggap sebagai bitch di kalangan murid-murid SMA Bina Bangsa.

Terlebih sekarang Aeera dan Febi tidak pernah saling bicara. Aeera selalu berusaha agar komunikasinya tetap baik dengan Febi, tapi Febi selalu saja tidak merespon dan malah semakin menjauhi Aeera.

Tanpa terasa cairan bening keluar dari mata Aeera ketika memikirkan semua itu. Sungguh, Aeera sangat takut jika mamanya besok datang ke sekolahnya.

Aeera berjanji akan menyembunyikan surat undangan itu dari mamanya.

🍂🍂🍂

Arsen saat ini bersama kakeknya di ruangan keluarga. Kakeknya sekarang sudah lebih sehat dari sebelumnya.

"Kakek ingin liat nilai kamu besok harus lebih baik dari sebelumnya, jika tidak kamu harus siap-siap pindah ke Belanda!" ucap Mario kepada cucunya setelah menghabiskan kopi panas miliknya.

Arsen yang mendengar perkataan kakeknya menjadi sedikit takut, ia takut usaha yang selama ini ia lakukan akan menjadi sia-sia. Ah Arsen segera menepis pikirannya, ia harus yakin bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasilnya.

"Arsen yakin nilai Arsen kali ini akan jauh lebih baik dari sebelumnya," balas Arsen meyakinkan diri.

"Semoga saja," balas Mario. Sebenarnya ia sudah mendapatkan laporan tentang pengembangan cucunya selama ini semasa ia berada di Jepang. Ia berkata seperti tadi hanya untuk mengetahui balasan dari cucu laki-lakinya.

"Oo ya, kata Pak Mamang, Aeera sering datang kemari dan ngajarin kamu belajar," ucap Mario kepada cucunya. "Kakek senang karena Aeera sudah memaafkan keluarga kita, besok pada saat pengambilan rapotmu Arsen, Kakek akan mengundang Aeera dan mamanya untuk bersilaturahmi ke sini."

Uhuk uhuk.

Arsen yang sedang meminum coffee panasnya, seketika langsung batuk saat mendengarkan perkataan kakeknya yang akan mengundang Aeera dan mamanya.

"Kamu kenapa, Arseno?" tanya Mario seraya mengeryitkan dahinya.

Arsen menjadi cemas, ia sangat gugup. Ia khawatir jika Aeera nantinya akan mengetahui kebohongan besarnya selama ini. Arsen takut Aeera akan meninggalkan dirinya setelah mengetahui fakta yang sebenarnya.

🍂🍂🍂

Disisi lain, seorang remaja baru saja datang ke rumah Arsen untuk membicarakan sesuatu hal. Karena melihat pintu yang masih terbuka, remaja itu secara lancang langsung memasuki rumah Arsen tanpa permisi terlebih dahulu.

Ia terus berjalan, tanpa berniat berbicara sepatah katapun. Langkahnya terhenti saat melihat Arsen dan kakeknya sedang berada di ruangan keluarga. Saat ia ingin memanggil nama Arsen, niatnya terhenti saat tanpa sengaja ia mendengar pembicaraan kakek Mario.

"Kenapa kamu kelihatannya begitu khawatir, Arsen? Jangan bilang kamu belum memberitahukan Aeera apa yang sebenarnya?"

Remaja itu mengerutkan alisnya, ia berpikir rahasia apa yang disembunyikan Arsen dari Aeera. Dan, mengapa keliatannya kakek Mario sangat mengenal tentang Aeera. Remaja itu lalu bersembunyi, agar kedatangannya saat ini tidak diketahui oleh Aeera dan kakeknya.

"Arseno! Jawab pertanyaan Kakek! Apa selama ini kamu masih menyembunyikan fakta yang sebenarnya dari Aeera?"

Remaja Itu semakin penasaran saja, sebenarnya apa yang saat ini sedang dibicarakan oleh Arsen dan kakeknya.

"Maafin Arsen, Kek, Arsen belum jujur sama Aeera," lirih Arsen yang didengar remaja tersebut. Ia menjadi semakin penasaran saja.

Kakek Mario keliatan syok setelah mendengar perkataan dari Arsen. Tapi mungkin karena pengobatan yang selama ini yang sudah ia lakukan, penyakit jantungnya saat ini tidak terlalu memburuk.

"Kakek nggak nyangka Arsen, kamu bisa melakukan ini! Kakek sudah senang liat kamu sekarang sudah mulai berubah, tapi kamu malah menyembunyikan sesuatu rahasia besar!"

Remaja Itu mendengar perkataan kakek Mario yang kelihatan sangat marah, sungguh ia ingin segera tau apa yang disembunyikan Arsen.

"Kakek kali ini sangat kecewa dengan kamu, Arsen!" lanjut kakek Mario.

"Arsen benar-benar minta maaf, Kek, dulu Arsen gelakuin itu untuk memanfaatkan Alexa," jawab Arsen. Ia terlihat sangat menyesal.

"Apa!? Kamu malah membuat keluarga kita semakin jahat dengan keluarga Aeera, Arseno!" Kakek Mario terlihat melepaskan kaca matanya, lalu ia menyeka air matanya.

Sungguh, saat ini remaja itu semakin dibuat sangat penasaran saja!

"Tapi sekarang Arsen tidak ingin memberitahukan apa yang sebenarnya karena Arsen cinta sama Aeera, Kek," lirih Arsen.

Remaja itu sedikit terkejut, karena Arsen sudah mengakui perasaannya untuk Aeera apalagi kepada sang kakek.

Terlihat kakek Mario bangkit dari duduknya.
"Kakek senang kamu akhirnya bisa mencintai seseorang lagi, tapi Kakek yakin kebohongan apa pun itu pasti akan terbongkar. Jadi menurut Kakek kamu lebih baik yang mengatakan itu kepada Aeera, sebelum Aeera mengetahui dari orang lain. Ia pasti akan lebih benci dengan kamu," ujar kakek Mario seraya menyentuh bahu kanan cucunya.

"Tolong Kek, beri Arsen waktu beberapa hari untuk mengatakan kalau almarhum ayahnya Aeera tidak pernah korupsi di perusahaan kita," balas Arsen.

Remaja Itu tersenyum miring, ia tau ayah Aeera sekarang sudah meninggal.
"Fakta yang menarik," batinnya masih tersenyum miring.

Setelah mengetahui semua itu, ia pun segera melangkah meninggalkan rumah Arsen sebelum ada yang memergokinya. Itu sudah cukup untuk membalaskan semuanya.

🍂🍂🍂

Riska melangkah menuju ke kamar putrinya. Karena ia ingin mengganti seprai kasur Aeera.

Riska mulai mengetuk pintu kamar Aeera, tapi tak ada balasan sama sekali dari putrinya tersebut. Ia mengira putrinya pasti saat ini sedang mandi.

Riska membuka pintu kamar Aeera yang ternyata tidak dikunci. Ia pun melangkah menuju ranjang Aeera.

Saat sedang mengambil seprai di ranjang Aeera, perhatian Riska teralih saat melihat suatu surat. Riska mulai mengutip surat tersebut lalu membacanya.

Aeera yang baru saja selesai mandi, dikejutkan oleh mamanya yang saat ini ada di depannya. Ia sangat gugup ketika Riska sudah mulai membaca surat undangan tersebut.

"Kok kamu nggak bilang sih, besok mama harus ke sekolah kamu buat ambil rapot?" tanya Riska.

Ah ternyata benar bahwa Riska sudah membaca surat undangan tersebut. Aeera mulai mengkhawatirkan apa yang dilalui mamanya besok di sekolah.






___________________

Tbc

VERLEDEN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang