055| Tidak Apa-apa

2.1K 140 19
                                    

Aeera baru saja tiba di alamat yang dikirim oleh orang misterius itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aeera baru saja tiba di alamat yang dikirim oleh orang misterius itu. Aeera mengedarkan pandangannya, tempat ini sepi. Bukan! Tapi sangat sepi!
Untuk pertama kalinya Aeera mendatangi tempat ini, hingga sangat asing dilihatnya.

"Sekarang Febi ada di mana?" gumam Aeera seraya mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Febi.

"Aeera!" Suara serak yang memanggil namanya terdengar familiar, Aeera menoleh ke sumber suara seraya meremas bagian samping rok abunya karena merasa ketakutan.

"Kak Felix?" Aeera menaikkan sebelah alisnya, ia berpikir kenapa Felix ada di sini? Bukannya Felix berada di rumah sakit jiwa untuk menemani mamanya?

Aeera sudah mulai berpikiran negatif tentang Felix, apa mungkin Felix lah pelaku sebenarnya. Pesan misterius itu mengatakan bahwa orang itu berada di sekitarnya. Tapi Aeera masih tidak percaya, setaunya Felix adalah orang yang sangat baik.

"Lo ngapain ke sini? Ini bukan tempat yang pantas buat lo!" Pertanyaan Felix membuyarkan lamunan Aeera.

"Eh itu Kak, anu, eh...." Aeera menjadi gelagapan karena tidak tau harus menjawab apa.

"Maksud lo apa, Aeera? Lo harus pulang sekarang ini bukan tempat yang pantas buat lo. Mana handphone lo, handphone gue mati," ujar Felix.

Tanpa berpikir panjang Aeera langsung memberikan handphonenya kepada Felix.

Felix dengan menaikkan kedua sudut bibirnya mengambil handphone Aeera. 

"Kak Felix mau nelpon siapa?" tanya Aeera.

"Nggak ada," jawab Felix.

"Terus handphonenya...." Aeera membelalakkan matanya sempurna saat Felix dengan begitu entengnya melempar handphone miliknya tanpa menoleh ke arah lemparan tersebut.
Aeera sekarang menjadi takut melihat senyuman Felix yang terlihat sangat mengerikan di matanya.

Felix sangat yakin jika handphone Aeera saat ini sudah terpecah menjadi beberapa bagian dan yang paling penting handphone Aeera sudah mati. Ia melakukan seperti itu karena Arsen pasti akan melacak keberadaan Aeera nantinya, ia tidak ingin semua rencananya selama ini sia-sia. Niatnya sekarang hanya ingin membuat Aeera menderita.

Felix menarik tangan Aeera kasar.
"Ikut gue sekarang!" ketusnya.

"Awh Kak, sakit. Lepasin!" Aeera menjadi panik, sekarang dirinya mulai yakin bahwa Felix lah dibalik semua ini.
"Kak Felix mau ngapain aku?"

Felix menyeringai menatap ke arah Aeera.
"Tenang aja gue nggak bakalan bunuh lo, paling gue cuma bikin kaki lo lumpuh doang," ujarnya.

Aeera menelan salivanya susah payah mendengarkan perkataan Felix. Sekarang ia sangat ketakutan. Jadi apa ini sudah pertanda Felix lah dibalik semua ini.

Melihat Aeera yang sepertinya sangat ketakutan, Felix kembali menyeringai.

"Kalau lo nanyain Febi, dia masih baik-baik aja. Tujuan gue cuma buat lo menderita selama hidup lo. Gue udah siap buat terima apapun resikonya. Asal lo menderita, Aeera."

VERLEDEN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang