13 : Payung dan Hujan

998 153 17
                                    

Incheon Airport

Kakak beradik itu berpelukan hangat di detik-detik kepergian sang kakak. Seungcheol hanya menatap mereka dalam diam. 

"Kalau ada apa-apa langsung kontak hyung, ok?" Ujar Jooheon sambil mengusak lembut rambut Jeonghan. 

"Ok! Salam untuk Changkyun hyung dan Minhyuk hyung ya!" 

Jooheon mengangguk sambil mencubit pipi Jeonghan gemas. Ia menatap Seungcheol dingin sebelum melangkah pergi. 

Jeonghan menatap kepergian hyungnya dengan sedikit sedih. Baru beberapa hari yang lalu ia menyambut kedatangannya di bandara ini, dan sekarang ia sudah harus melepaskan kepergian kakaknya. 

"Ayo."

Jeonghan mengikuti langkah Seungcheol sambil menghela napas pelan. 

---

Hari-hari berjalan seperti biasa setelahnya. Hari-hari sibuk tanpa ada sesuatu yang spesial. 

Jeonghan sedang menikmati makan siangnya dengan sahabatnya, Jisoo. Akhir-akhir ini Jeonghan menghabiskan waktunya bersama sahabatnya karena Seungcheol sering pergi keluar untuk mengurus sesuatu. 

"Jeonghan, keknya tulang gua udah mau copot dah," keluh Jisoo. 

"Lebay," ujar Jeonghan. 

"Sumpah, gue baru berapa bulan di sini udah sibuknya minta ampun."

Jeonghan hanya menggelengkan kepalanya mendengar berbagai keluhan sahabatnya itu. Mereka berbincang santai sambil menghabiskan makan siang mereka. 

"Eh? Itu bukannya Seungcheol?" Ujar Jisoo sambil menunjuk ke arah TV di rumah makan itu. 

Jeonghan berbalik dan melihat ke arah TV. Foto Seungcheol bersama seorang wanita terpampang di layar. 

"Presdir Red Moon, Choi Seungcheol tertangkap kamera bersama Oh Ha Young, pewaris Oh Corp? Lah, lo bilang dia ada kerjaan di luar," ujar Jisoo sambil membaca judul beritanya. 

Jeonghan tidak menjawab dan hanya melanjutkan makannya. Melihat ekspresi wajah Jeonghan yang gelap, Jisoo memilih untuk diam. 

Selesai makan, mereka kembali ke perusahaan. Di perjalanan Jeonghan mendapatkan satu pesan teks yang membuatnya berhenti berjalan. 

"Gue ada urusan, kerjaan titip ya," ujar Jeonghan sambil menepuk pundak Jisoo sebelum melangkah pergi. 

"Waktunya membasmi hama liar~"

---

Matahari sudah tenggelam. Jeonghan melangkahkan kakinya menuju kamar sambil memijat tengkuknya pelan. "Hama yang ini agak melelahkan," batin Jeonghan.

Langkahnya terhenti saat ia mendengar desahan erotis dari kamarnya. Ia menahan semua emosinya yang bergejolak dan berjalan mantap ke dalam kamar. 

Ia menghidupkan lampu kamar dan menemukan adegan panas Seungcheol dengan seorang jalang. Menyadari keberadaan Jeonghan, Seungcheol segera bangun dan pergi ke kamar mandi. 

Jalang tadi dengan panik memunguti pakaiannya. Jeonghan mengambil sejumlah uang dan melemparkannya kepada jalang itu. "Terima kasih, Tuan," ujar jalang itu sambil merangkak keluar kamar. 

Jeonghan terlalu lelah untuk marah, jadi ia memilih untuk membersihkan kasur dan mengganti seprainya. Setelah membersihkan diri di kamar mandi lain, Jeonghan kembali ke kamar dan melihat Seungcheol yang sudah terbaring di kasur. 

"Seungcheol, ayo bicara."

"Aku lelah, ayo tidur saja," ujar Seungcheol bahkan tanpa menengok ke arah Jeonghan. 

Demon's Angel (Seungcheol x Jeonghan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang