03 ; Piano

1.6K 215 18
                                    


"Karena seorang Malaikat tidak bisa terlihat bersama dengan seorang Iblis sepertiku." 

--

Jeonghan's POV

Aku menatap mata gelapnya. Aku agak terkejut dengan apa yang ia katakan. Dia pasti sudah mendengar gosip - gosip tak jelas yang membandingkan aku dengannya. Sejujurnya, aku berpikir bahwa ia tidak seburuk yang orang katakan. 

"Siapa yang peduli?" Aku tersenyum ke arahnya, yang di balas tatapan kosongnya yang tak berubah. Dia hanya menatapku, tanpa emosi dan  tanpa ekspresi, hanya menatapku. 

"Lupakan. Siapa namamu?" Tanyaku padanya.

"Choi Seung Cheol." 

Aku menunggu ia untuk menanyakan namaku, tapi setelah ia menjawab, ia kembali membisu. 

"Oh.. Namaku Yoon Jeonghan," ujarku dengan lembut. Tak lupa dengan senyumanku.

"Apa ibuku pergi membeli cemilan?" Sial, anak ini sama sekali tidak tertarik dengan diriku. 

"Ya, tadi ia bilang begitu," aku mengangguk kecil.

"Ohh.. Dia berbohong. Dia tidak akan kembali untuk waktu yang cukup lama. Mungkin sampai malam." 

Ada apa dengannya? Mengapa ia berkata seperti itu? Ah lupakan. Aku mengedarkan pandanganku dan aku menemukan sebuah gitar yang bersender pada dinding. 

"Kau suka gitar?" 

"Tidak." Dia menjawab dengan raut wajah datarnya itu. 

"Lalu mengapa kau memilikinya?" 

"Tak ada alasan." 

 Aku menghela napasku. Dia sangat sulit ditebak. Apa ini semacam kuis atau apa?

"Apa kau suka musik?" Aku bukan orang yang pantang menyerah!

"Ya."

"Jenis musik seperti apa yang kau suka?"

"Tidak tau. Tidak tetap. Saat aku menyukainya, maka aku menyukainya. Taada yang spesial."

"Aku bisa bermain piano, kau mau mendengarnya?" Tanyaku sambil mengeluarkan ponsel milikku. 

Ia tak menjawab dan hanya menatap ponselku. Aku memutar salah satu rekaman piano terbaikku dan mengamati ekspresinya. Ia tidak menunjukkan ekspresi apapun. Setelah rekaman itu berakhir, aku mencondongkan diriku padanya sambil tersenyum penuh harap. 

"Bagaimana?"

"Tidak buruk."

Aku tidak tau mengapa, rasa ini jauh lebih baik daripada saat aku memenangkan juara 1 lomba bermain piano. Aku memutar rekaman lain dan ia kembali mendengarkan.

"Yang ini bagaimana?" Ujarku setelah rekaman itu berakhir. 

"Tidak suka."

Sakit. Hatiku berasa dipenuhi awan hitam dengan petir. 

"Apakah ini jelek? Aku memainkannya dengan benar kok!"

"Tidak. Itu tidak buruk. Tapi aku tidak suka."

"Hmm.. Baik! Aku akan mempelajari semua lagu dan setelah selesai, aku akan menunjukkannya padamu. Bagaimana?"

Dia tidak menjawab. Dia mengambil tasnya dan mengeluarkan satu buku catatan dan menyodorkannya padaku. Aku mengerutkan alisku bingung. 

"Kau ada di sini bukan untuk mengajariku piano, kan? Cepat bantu aku selesaikan soal ini, lalu kau bisa pulang."

Aku tersenyum senang mendengarnya. Aku mengambil bukunya dan mulai mengajarinya. Dia sangat penurut dan pintar. Dia sangat cepat memahami yang aku ajarkan, dan ia tidak banyak mengeluh. Lebih tepatnya ia tidak berbicara sama sekali kecuali saat ditanya. Tak terasa sudah berjam - jam aku mengajarinya. 

Demon's Angel (Seungcheol x Jeonghan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang