"Aku ingin melenyapkan Young Hyun."
--
Aku tau, suatu saat aku pasti harus menghadapi situasi ini. Aku memejamkan mataku dan berpura - pura tak mendengar apapun.
"Aku sudah menurutimu untuk bersabar, tapi dia tidak berhenti." Seungcheol melanjutkan ucapannya.
"Ayo kita kerjakan tugas saja." Aku berdiri dan mengabaikan ucapan Seungcheol.
"Besok ia akan terbaring di trotoar jalan."
Aku berdiri membeku dan menengok ke arah Seungcheol. Ia menatapku dengan tatapan kosongnya. Aku menghela napas panjang sambil bergerak kembali duduk di sampingnya. Young Hyun adalah kakak kelas kami. Ia sering menindas adik kelasnya, dan akhir - akhir ini target utamanya adalah Seungcheol. Seungcheol hanya diam saja saat ia diperlakukan tidak baik olehnya, tapi Seungcheol sudah pasti sangat membencinya.
"Kau tak harus ikut campur akan hal ini. Kau juga bisa laporkan hal ini kepada orang lain. Kau juga bisa menjauhi dan meninggalkanku, Jeonghan. Aku juga tidak akan peduli."
Aku adalah orang yang tidak pernah melanggar peraturan. Tapi setelah mengenalnya, aku jadi mengerti bagaimana caranya untuk menikmati hidup. Katakan saja aku gila, untuk dirinya, aku rela melakukan apa saja.
Aku menyendarkan kepalaku ke bahunya, "Apa kau akan membunuhnya?"
"Ya."
"Kalau begitu selesaikan dengan cepat. Jangan biarkan aku makan malam sendirian, ok?"
Setelah aku mengatakannya, ia menatapku dengan tatapan bingung. "Kau melaporkan Naeun karena ia membawa bedak ke sekolah, dan kau hanya akan diam saja saat aku membunuh seseorang?"
Aku tersenyum padanya. "Apa yang tidak akan kulakukan untukmu?"
Aku memang sudah gila. Lagipula itu hanya nyawa satu orang kan?
Jeonghan's POV END.
--
"Kau pulang tepat waktu."
Seungcheol menanggapi ucapan Jeonghan dengan anggukannya. Jeonghan menghampiri Seungcheol dan mengelap wajah tampan itu dengan handuk hangat.
"Lihat ini, darah dimana mana, bagaimana jika ada yang lihat?" Ujar Jeonghan seraya menyeka percikan darah di wajah dan leher Seungcheol.
"Ibumu bilang ia akan pulang besok pagi, ada tugas lembur," tambah Jeonghan.
"Lembur di kasur cih."
"Sudahlah ayo makan," Jeonghan menarik tangan Seungcheol ke meja makan.
Selagi makan, Jeonghan terus bertanya tentang bagaimana cara Seungcheol membunuh Young Hyung. Seungcheol menjawab dengan santai dan tanpa beban.
"Bagaimana bila teman - temannya mencurigaimu?" Tanya Jeonghan.
"Maka bunuh saja mereka juga."
Jeonghan mengangguk pelan. Ia merasa tidak nyaman dengan sifat sembrono Seungcheol, tapi ia juga tidak ada niatan sedikitpun untuk menghentikannya.
Dan hal ini terus terjadi, bila ada seseorang yang membuat Seungcheol tidak senang, maka orang tersebut akan lenyap secara misterius. Jeonghan juga tidak berkata apa - apa tentang hal ini sampai suatu hari..
"Buang itu," ujar Jeonghan dengan marah.
"Akan kubuang nanti," ujar Seungcheol sambil membolak - balikkan surat berwarna merah muda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Demon's Angel (Seungcheol x Jeonghan)
FanficSaat Sang Malaikat jatuh cinta dengan seorang Iblis. Saat Sang Malaikat rela berjalan di jalan penuh darah demi bersama dengan Sang Iblis. Dan saat Sang Malaikat sudah terlalu lelah untuk bersamanya lagi. ...