14 ; Redup

989 148 37
                                    

One week later

"Tuan muda, sudah waktunya."

Satu minggu tanpa bertatap muka akhirnya terlewati. Jeonghan menatap langit Jeju untuk terakhir kali sebelum ia pergi. Setelah satu minggu, tidak ada yang berubah. Taada satupun pesan dan panggilan dari Seungcheol yang masuk ke ponsel Jeonghan.

Perasaan kecewa jelas masih membekas di hati Jeonghan, tapi kerinduannya mengalahkannya. Jeonghan lelah. Ia hanya ingin pulang dan memeluk Seungcheol. Persetan dengan gengsi, Jeonghan tidak tahan dengan perang dingin ini. 

Triiingg triiingg

Berharap nama 'Master' yang muncul di layar, tapi ternyata nama sahabatnya yang terlihat. 

"Halo."

"Han! Lo udah liat berita belom si?!"

"Berita apaan?" 

"Gue kirim tuh di chat dari kemaren! Makanya chat gue tuh dibuka, jangan ngecekin roomchat Seungcheol aja lu!"

"Iye bawel." 

Setelah telepon terputus, Jeonghan segera membuka pesan dari Jisoo. 

Pahit, berita itu sama sekali tidak manis bagi Jeonghan. Matanya berkeliaran mencari berita lain dan penjelasan lebih lanjut. Tetapi semakin ia tau detailnya, semakin pahit rasanya. 

---

SEOUL

"Oh, kau sudah pulang," ujar Seungcheol saat melihat Jeonghan di ambang pintu kamar. 

Alis Jeonghan mengernyit saat ia melangkah memasuki kamar. Bau alkohol yang menusuk menyapa penciuman Jeonghan dengan tidak ramah. 

"Kenapa kau minum sebanyak ini?" Tanya Jeonghan. 

"Kau baru saja kembali dan kau sudah akan mengomel?"

Jeonghan menghiraukannya. "Ayo bicara."

"Soal?"

"Ini," Jeonghan melemparkan ponselnya ke Seungcheol yang mabuk. 

"Ah.. Tentang aku dan Kim Mi Hyun."

"Bila ini untuk bisnis, bukankah ini berlebihan?!"

Seungcheol diam dan hanya menggaruk tengkuknya. 

"Kau bilang kau tidak tertarik dengan hubungan apapun, lalu ini? Presdir Red Moon Company mengkonfirmasi hubungannya dengan Kim Mi Hyun, penerus Kim Tech? APA KAU GILA?!"

"Lalu? Apa hubungannya denganmu?" Ujar Seungcheol sambil menatap Jeonghan dingin. 

"Apa?" Mata Jeonghan melebar. 

"Apa kau akan membunuhnya juga? Seperti yang kau lakukan pada Ha Young dan Yeonwoo?"

"Aku tidak membunuh Ah Young!"

"Siapa lagi kalau bukan kau? Orang yang kecemburuannya tidak terkendali, memaksakan kehendaknya dan keinginannya sendiri, keras kepala, kejam, dan licik."

Tak pernah terbayang Seungcheol akan mengatakan hal seperti ini pada Jeonghan. 

Jeonghan selalu menyangkal semua rumor buruk tentang Seungcheol, dia melihat Seungcheol sebagai orang yang kuat dan hangat. Mendengar kalimat seperti itu keluar dari mulut pujaan hatinya terlalu menyakitkan bagi Jeonghan. 

"Cheol-ah, apakah kau selalu melihatku seperti itu?" Tanya Jeonghan dengan suara yang hampir pecah. 

"Jeonghan, apa kau tidak memikirkan efeknya pada perusahaan ini?"

Demon's Angel (Seungcheol x Jeonghan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang