20 ; Moon, Blood, and Love.

2.4K 190 117
                                    

[NOTE : Warning adegan 18+ bila tidak nyaman silahkan langsung scroll ke bagian akhir.}

"Jeonghan, ini kantor."

Seungcheol menghentikan tangan Jeonghan yang sudah meraba barang terlarang milik Seungcheol. Tak peduli dengan peringatan Seungcheol, Jeonghan terus merabanya bahkan tangannya bergerak membuka resleting celana Seungcheol. 

"Jeonghh Shh Jeonghan sudah."

Tangan Jeonghan semakin liar. Ia menyentuh, meraba, mengelusnya dengan sensual, membuat Seungcheol pusing dan frustasi. Jeonghan mengeluarkan benda kesukaannya dari sangkarnya. Tak sampai di situ saja, Jeonghan membawa benda itu masuk ke dalam mulutnya yang hangat. 

"Jeonghanhh emhh Jeong-"

"YATUHANKU! SEUNGCHEOL JEONGHAN WOE!"

Jisoo yang baru saja masuk ruangan itu terkejut dengan adegan yang disuguhkan di depan matanya ini. Seungcheol mendorong kepala Jeonghan, "Jeonghan, ada Jisoo."

Jeonghan mendengus kesal. Mau tak mau ia melepaskan benda kesayangannya itu lalu menutup celana Seungcheol lagi. 

Jeonghan bangkit lalu duduk di pangkuan Seungcheol. Gemas dengan tingkah Jeonghan, Seungcheol mengusak rambut Jeonghan lalu memeluk pinggangnya dari belakang. 

"Lu nyuruh gue cepet-cepet mesenin tiket ke Berlin, tapi lo di sini malah bereproduksi ye," ujar Jisoo sambil berjalan mendekati mereka. 

"Semua sudah siap, Joshua?" Tanya Seungcheol. 

"Mobil, barang-barang, tiket, dan yang lainnya sudah siap. Kalian kalo mau nganu, gue kabarin Jooheon hyung dulu kita ganti jadwal penerbangan," ujar Jisoo. 

"Tidak, tidak perlu, ayo berangkat," ujar Seungcheol. Ia menepuk Jeonghan tanda waktunya untuk berangkat. Jeonghan berdiri dengan raut wajah sebal. Ia berjalan melewati Jisoo sambil berkata, "Anjing lo," Jeonghan menabrak bahu Jisoo dengan sengaja. 

Seungcheol menyusul sambil tersenyum kecil melihat kedua sahabat itu. 

---

Berlin, Jerman

"Cheers!!!"

Dentingan gelas-gelas itu menyuarakan kegembiraan mereka berlima yang sedang bersantai di salah satu restoran mewah Berlin. 

"Karena Jeonghan tidak bisa minum, kalian berpuaslah dengan jus itu," ujar Jooheon. 

"Baru beberapa minggu yang lalu kamu pulang ke Seoul, dan sekarang kalian sudah merencanakan pernikahan? Huu aku iri sekali," ujar Minhyuk sambil mengerucutkan bibirnya. 

"Ahahaha itu ide gila Seungcheol. Awalnya aku juga kaget. Kami bahkan belum berkencan!" Balas Jeonghan. 

"Sudah lebih dari sepuluh tahun kami hidup bersama, lalu buat apa buang-buang waktu untuk berkencan lagi?" Ujar Seungcheol. 

"Jeonghan, kau yakin mau menikahinya?" Tanya Changkyun. 

Sebelum Jeonghan menjawab, bibir manis Minhyuk sudah terlebih dahulu menyela, "Kyun-ah, jangan dendam padanya. Lebih baik kita mengurusi pria yang satu ini," ujar Minhyuk sambil menunjuk Jooheon. 

"Hmm???" Alis Jooheon mengerut bingung.

"Hyung benar. Jooheon, sudah lebih dari setahun sejak kau melamarku," ujar Changkyun. 

"Dan sudah dua tahun sejak aku menjadi tunanganmu," Balas Minhyuk sambil menatap tajam Jooheon. 

"Hei kenapa jadi aku??" Ujar Jooheon panik. 

Demon's Angel (Seungcheol x Jeonghan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang