06 ; Hug me

1.2K 159 8
                                    


Jeonghan's POV

Hari - hari berlalu seperti biasa. Tidak ada hal yang luar biasa, hanya belajar untuk ujian akhir kami. Kami berhasil melewati ujian dengan sangat mulus, nilai kami masuk 5 terbaik di Seoul. Masuk SMA adalah hal yang mudah bagi kami dengan nilai seperti ini dan aku mendapatkan beasiswa 3 tahun penuh. 

Seungcheol menolak beasiswa tersebut karena keluarganya masih sangat sanggup menanggung biaya sekolah, dia pikir lebih baik beasiswa itu diberikan kepada orang lain yang lebih butuh saja. 

Setelah 3 tahun kami selalu satu kelas, kali ini kami memutuskan untuk membiarkan sekolah yang menentukan tanpa perlu campur tangan uang seperti dulu. Awalnya Seungcheol menolak ideku ini, menurutnya ini hanya akan menyusahkan kita. Setelah banyaknya bujukan, ia akhirnya pasrah dan menurutiku. 

Dengan berada di kelas yang berbeda, Seungcheol bisa memiliki lebih banyak teman dan memiliki pengalaman baru dengan teman - teman yang lain juga, tidak hanya denganku saja. Semoga tidak ada hal buruk yang terjadi di sekolah baru ini. 

First day 

"Baik, ini kelasmu. Kita bertemu lagi saat istirahat nanti ya," ucapku ke Seungcheol di depan pintu kelasnya. Tatapan matanya tampak gelap dan suram. Dia hanya mengangguk menjawab ucapanku. 

"Hei, kita cuma terpisah dinding saja. Sana masuk! Istirahat nanti aku akan ke sini lagi dan kita akan ke kantin bersama ok?" Aku mengusap tangannya pelan. Aku ingin tertawa melihat sifatnya yang seperti bayi ini. 

"Jaga dirimu," ucapnya sebelum berbalik masuk ke dalam kelasnya. 

Aku berjalan ke kelasku. Hari pertama sekolah, kami sudah mulai belajar. Itu tidak terlalu berat, karena aku dan Seungcheol sudah meninjau materi sekolah kami dari lama jadi tidak sulit untuk mengerti pelajarannya. Aku duduk sendiri, karena Seungcheol melarangku duduk dengan orang lain, dia bilang kalau itu hanya akan mengganggu belajarku. Ya tentu saja aku menurutinya, walau rasanya agak sepi. 

Hari berjalan baik! Saat istirahat aku bersama Seungcheol begitu pula saat pulang dan sepulang sekolahpun aku masih belajar bersama Seungcheol. Dia tidak memiliki teman baru sama sekali. Bagaimana bisa punya teman kalau dia bahkan tidak membuka mulut sama sekali saat di kelas?

"Aku akan ikut kelas bela diri lain."

"Lagi? bukankah itu sudah cukup banyak?" Tanyaku kepadanya.

"Ini belum cukup kokoh."

Aku menganggukkan kepalaku pelan, "Jadwal pianoku juga berubah karena tingkatannya sudah lebih tinggi. Kita akan semakin sulit bertemu huft," ucapku sambil menghela napas berat.  

"Kita bisa mengubah jadwalnya dan mengaturnya, tapi mungkin itu butuh waktu."

Dan benar sekali. Seminggu ini kami benar - benar sibuk. Jadwal kami berbeda dan kami tidak punya hari luang untuk bertemu sepulang sekolah maupun saat hari akhir pekan. Minggu selanjutnyapun tidak lebih baik, perubahan jadwal les pianoku ditolak dan belum bisa ada perubahan pada jadwal kelas bela diri Seungcheol untuk sementara. 

Kami kadang hanya mengirim pesan singkat ke satu sama lain. Di awal semester ini, hampir semua tugas kami adalah tugas kelompok, hal ini bertujuan agar kami lebih saling mengenal. Tapi ini terlalu banyak! Aku bahkan tidak bisa bertemu Seungcheol saat istirahat, dan kadang kerja kelompok ini memakan waktu sampai larut malam. 

Berbeda dengan Seungcheol yang tak perlu mengerjakan tugas kelompok dan cukup menyuap mereka dengan uang. Waktuku untuk belajar sekarang semakin sedikit, jadwal les yang padat, serta tugas yang taada akhirnya. 

Demon's Angel (Seungcheol x Jeonghan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang