7

146 20 48
                                    

"Lebih baik kalian pulang." Suara mantan manajer kami membuatku tersadar dengan cepat. Di balik punggung pria itu, aku melihat mantan bos kami menggendong ibunya untuk masuk ke dalam taksi. Aku tidak tahu apa yang terjadi setelahnya. Apakah beliau baik-baik saja atau justru pikiran buruk dalam kepalaku telah terjadi. Aku tidak tahu.

Kini hanya ada kami berempat di pinggir jalan. Menatap kepergian taksi yang beberapa detik yang lalu berhenti di hadapan kami. Meski samar, aku bisa mendengar sisa isak tangis salah satu memberku, maksudku sekarang menjadi mantan memberku, Hyemi.

"Apa yang akan terjadi pada mereka setelah ini?" tanya Nilan lebih seperti menggumam. Karena tidak ada satu pun dari kami yang melihat mereka bertiga setelah malam itu.

Kami semua yang dahulu bersatu, saling menyemangati, sekarang terpisah membentuk kepulauan masing-masing. Entah, sejak malam itu tak ada satu pun yang menghubungiku—termasuk mantan bos dan manajerku—dan aku sendiri pun ragu untuk menghubungi mereka. Apa yang akan aku tanyakan? Berbasa-basi menanyakan kabar mereka? Apakah semua baik-baik saja? Hah. Menggelikan. Bertanya kabar mereka saat aku tahu kami sama-sama terluka di sini—untuk sekarang.

Hari-hari berlalu dan hingga sekarang aku masih tidak tahu bagaimana kabar mereka. Apakah sekarang kalian menjalankan hidup dengan baik? Aku harap kalian baik-baik saja di luar sana. Karena aku, sekarang, telah melanjutkan hidupku dengan lebih baik dari sebelumnya. Aku lebih bahagia sekarang.


— ◌ ⚝ ◌ —


"Baiklah. Sekarang kau bisa memulainya," ucap Hyebin sunbae dengan santainya. Berbanding terbalik denganku yang sedang berdiri dengan kaku.

Nafasku berpacu dengan cepat. Tanganku bergetar kecil ketika mencoba meraih microphone. Tenang Kim Chaewon. Kau bisa melakukannya.

Mataku menatap sosok tiga orang yang berada di sudut sana setelah mencoba menarik nafas panjang. Eunbi eonni, Yeonhee, dan Suyun bersorak tanpa suara untuk memberiku kekuatan. Terakhir mataku menangkap pria yang sedang memberikan senyuman hangatnya, senyuman yang selalu kusukai setelah matanya, sebelum pandanganku menggelap. Menenangkan diriku dengan menutup mata.


D.O – 괜찮아도 괜찮아 (That's Okay)

Translate by Genius


suthage seuchyeogan

(I feel like I'm losing myself in the)

gamjeongdeure mudyeojineun gamgak

(Many emotions that have gone by)

eonjebuteonga iksukhaejyeobeorin

(From some point, I became used to)

maeumeul sumgineun beobdeul hmm

(The rules I follow to hide my heart)


Mataku terbuka, memandang luas orang-orang dihadapanku. Berharap apa yang kurasakan dapat tersampaikan kepada mereka.


nan eodijjeume wa itna

(How far have I come now)

apman bogo dallyeoogiman haetteon

(I ran, only looking forward)

doraboneun geotto waenji geobi na

A Letter of Hope (✔)Where stories live. Discover now