09. Ingat lagi

11 6 0
                                    

"Makan di rumah apa diluar?" Tanya Ara pada Azraf, mereka baru pulang dari rumah mama Ara.

"Terserah."

"Menurut kamu..."

"Di rumah."

"Di luar aja deh, nanggung."

"Gausah nanya kalau gitu."

"Hehe."

Akhirnya mereka singgah ke sebuah cafe,  dan makan di cafe itu.

Sesampainya dirumah, tidak banyak percakapan diantara mereka. Masing masing sudah merasa lelah dan langsung menuju kamar.

Ara menyempatkan diri untuk mandi, mengingat ia pulang masih menggunakan seragam sekolah.

Dan Azraf? Tentu saja cowok itu hanya mengganti pakaian nya, dan langsung beranjak tidur.

"Orang ganteng mah bebas." Begitu pikir nya.

~~~

"Azraf gak salah!!!"

"Jangan kurang ajar kamu ya!"

PLAK!

Seketika Azraf terbangun dari tidurnya, dengan nafas memburu.

Apa ini? Kenapa ia bermimpi seperti ini.

Mimpi singkat itu seolah memutar kembali memori masa lalu nya, seketika ia kembali mengingat semuanya.

Belasan tahun ia mencoba melupakan semua itu, mencoba bertahan dengan benteng yang rapuh.

kenapa hanya karena mimpi ini semuanya kembali? Apa karena ia terlalu bahagia tadi?

Azraf menghela nafas kasar, mencoba menetralkan emosinya.

Salahkah kalau ia bahagia? Mengapa dunia seakan tidak memperbolehkan nya melupakan masa buruk itu.

Azraf menghempaskan kembali tubuhnya ke kasur, ia merasakan kaki nya mulai mendingin.

Semua itu mengerikan, sungguh mengerikan.

Azraf hanya bisa menatap langit langit kamarnya, tanpa bisa terlelap.

~~~

Azraf membuka matanya, kepalanya sedikit pusing karena ia baru bisa tidur 2 jam yang lalu.

Azraf menoleh ke samping, dimana ada sebuah suara membangun kan nya.

Siapa lagi kalau bukan istri tercintanya, Ara.

Azraf sedikit meringis memegangi kepalanya saat ingin duduk, membuat Ara reflek menahan tangannya.

"Kamu kenapa?" Tanya Ara, Azraf terdiam cukup lama namun akhirnya menjawab pertanyaan cewek itu.

"Gapapa." Sahut nya dengan suara serak.

"Yang cewek itu Aku Zraf, jadi yang boleh bilang gapapa itu cuma aku. Kamu harus cerita kalau ada masalah." Tutur Ara.

"Mimpi buruk."

"Apa?"

"Aku mimpi buruk."

"Sampai sakit kepala?" Tanya Ara, Azraf mengangguk.

"Ga bisa tidur." Ucap nya.

"Seburuk apa sih mimpinya? Ceritain!."

"Buruk banget pokoknya, jauh lebih buruk dari Rakel." Ujar Azraf lalu tersenyum.

"Kurang ajar... Haha." Ara tertawa mendengar ucapan Azraf, membuat cowok itu mempertahankan senyum nya.

"Maaf ya, gabisa cerita." Ucap Azraf menghentikan tawa Ara, cewek itu terdiam sejenak dan tak lama kemudian mengangguk.

"Iya gapapa, mungkin kamu butuh waktu buat cerita. Aku selalu siap dengar cerita kamu kok, kapan pun kamu mau cerita aku bakal dengar." Ucap Ara tersenyum lembut, membuat pipi Azraf sedikit memanas.

Tiba tiba Ara menempelkan tangannya ke dahi Azraf yang selalu di tutupi poni, sedari tadi cewek itu melihat wajah Azraf yang sedikit pucat.

"Kamu demam!" Seru Ara.

"Gak tau." Sahut Azraf lalu memegangi dahi nya sendiri.

"Aku ngomong, bukan nanya." Jelas Ara.

"Oo."

"Gausah sekolah deh Zraf."

"Bagus."

"Bagus apa nya???"

"Gak sekolah, bagus."

"Oke, cucu yang punya sekolah mah bebas." Ujar Ara lalu bangkit dari duduknya.

"Aku sekolah ya." Pamit nya sebelum menghilang dari balik pintu, Azraf tak menyahut.

Tak lama kemudian pintu kamar Azraf terbuka, membuatnya reflek melirik ke arah pintu tersebut.

Tampak lah Ara yang sedang membawa nampan berisi teh hangat dan bubur, cewek itu lalu mendekat ke arah nya.

"Gak sekolah?" Tanya Azraf yang melihat Ara tidak menggunakan seragam.

"Nggak." Jawab cewek itu sembari meletakkan nampan ke meja kecil di sebelah ranjang Azraf.

"Kenapa?"

"Ga mungkin aku sekolah terus biarin kamu sakit kan?"

"Gapapa, udah biasa."

"Apa?"

"Enggak enggak." Azraf menggeleng cepat, ia tak ingin kembali mengingat sesuatu yang membuatnya tidak bisa tidur.

Ara menatap heran Azraf, namun ia memilih untuk tidak mengungkitnya. Toh, Azraf juga sering ngawur.

"Belum waktunya buat dia untuk tau." Batin Azraf.

Ketika semua yang terlihat baik-baik saja ternyata jauh dari kata baik, apa kamu masih mau nerima aku?
-Azraf Gasandara




Ada yang bisa nebak masalalu Azraf gimana?

Jangan lupa vote biar author makin semangat nulis cerita<3

DESTINY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang