Sepulang dari sekolah, Ara merengek minta di bawa ke mall tentu saja dengan alasan ia sudah lama tidak pergi ke sana.
Dan Azraf? Apa yang bisa cowok itu lakukan selain menuruti keinginan istri tercinta nya, jika tidak maka suara Ara akan terngiang-ngiang di telinganya meminta hal sama.
"Langsung ni? Ga ganti baju dulu?" Tanya Azraf, mata nya tetap fokus pada jalanan di depannya.
"Iya langsung aja, gausah ganti baju."
"Gaenak diliat orang, Kita masih pakek baju sekolah."
"Gue bawa sweater... Lo kan bawa Hoodie, yodah pakek aja."
Azraf menghela nafas, sekali lagi ia tidak menang berdebat dengan cewek itu.
Sesaat setelah memarkirkan mobilnya di parkiran, Azraf lalu mengambil Hoodie hitamnya dan memakainya. Tak lupa mengganti sepatu sekolah nya dengan sendal yang selalu ia bawa di mobilnya.
"Zraf... Turun dulu, gue mau ganti baju." Titah Ara, Azraf mendengus kesal lalu turun dari mobil.
"Jangan ngintip." Ujar Ara lagi.
"Gak sudi." Jawab Azraf singkat.
Sebenarnya dari luar pun tidak dapat melihat kedalam, karena kaca film mobil Azraf tebal.
Setelah selesai mengganti baju dan sepatu nya, Ara turun dari mobil.
"Yuk Zraf..." Ara menyelipkan rambutnya yang tergerai ke belakang telinga, lalu berjalan mendahului Azraf yang bersandar di pintu mobil.
Azraf lalu mensejajarkan langkah nya dengan Ara.
"Mau beli apa sih?" Tanya Azraf.
"Gaada sih... Mau liat liat aja hehe."
Azraf kembali mendengus sebal, dan yang lebih menyebalkan nya parkiran mall itu jauh dari pintu masuk.
Saat di mall, Ara mengajak Azraf mencoba berbagai macam makan yang di jual di mall.
Semua sikap Ara yang pecicilan, bawel, dan ngambekan tanpa sadar membuat Azraf banyak tersenyum hari ini.
"Zraf cobain deh ini." Ucap Ara sambil memperlihatkan sebuah makanan bulat bulat dalam mangkuk.
"Apaan nih?" Tanya Azraf.
"Ini namanya takoyaki, Lo ga pernah coba?" Tanya Ara, Azraf mengerutkan dahinya lalu menggeleng.
"Aduh... Kampung banget sih Lo, masa orang kaya gapernah nyobain ini."
Azraf mencebikkan bibirnya mendengar kata kata Ara, melihat itu Ara menjadi gemas sendiri.
"Ya Allah... Kenapa suami hamba imut sekali." Batin nya.
"Nih cobain." Ujar Ara lalu menyuapkan makanan tadi ke mulut Azraf, dan ajaibnya Azraf tidak menolak.
"Enak gak?" Tanya Ara.
"Enak... Lagi."
"Yee... Beli sendiri dongg... Kan situ orang kaya." Ucap Ara lalu terkekeh.
"Itu pakek duit gue btw." Protes Azraf.
Ara tertawa kecil, lalu menyuapkan lagi ke mulut Azraf membuat cowok tersenyum. Senyum yang jarang sekali diperlihatkan seorang Azraf Gasandara, Ara merasa hari ini adalah hari terindah yang pernah ia lalui bersama Azraf.
Hari ini, sikap dingin Azraf seakan tidak pernah ada. Ara suka, suka sikap Azraf yang hangat seperti ini.
"Pulang yok Ra, capek nih." Pinta Azraf.
"Yaudah ayok... Gue juga udah kenyang." Sahut Ara lalu tersenyum manis.
Saat tiba didepan pintu mall, mereka dibuat terkejut karena hujan lebat.
"Yah, Hujan... Gimana nih? Mobil nya jauh." Ujar Ara.
"Tunggu aja sampai hujan nya reda." Ucap Azraf santai.
Mereka lalu menunggu hujan reda dengan bersandar di dinding mall, bersama pasangan lainnya.
Azraf menerawang keseliling nya, semua pasangan memeluk pasangan nya masing masing. Apa ia juga harus begitu? Tapi ia tak pernah sekalipun memeluk seorang cewek.
Ara mengusap kedua bahunya sendiri karena dingin, anak rambutnya basah terkena tempias hujan.
Tiba tiba Azraf mendekatkan tubuhnya, lalu kedua tangan nya membawa Ara kedalam pelukannya.
Hangat, rasa itu yang dirasakan kedua insan itu. Ara dapat merasakan debaran jantung Azraf tidak terkendali, begitu pula debaran jantung nya.
Ara membalas pelukan Azraf, sesaat suasana menjadi canggung. Ini adalah pelukan pertama mereka setelah menikah, bahkan pelukan pertama Azraf dengan seorang cewek.
~~~
Ara memasak kentang yang dibelinya tempo hari, ia dan Azraf akhir nya pulang jam set 6 karena terkurung hujan selama kurang lebih setengah jam.
Ara menaruh kentang yang sudah digoreng ke atas piring, lalu menuangkan saos pada sisi piring.
Ara membawa piring berisi kentang goreng itu ke ruang keluarga, dimana Azraf sedang menonton tv.
"Nih kentang goreng." Ujar Ara seraya mendudukkan diri di samping Azraf lalu menaruh piring berisi kentang goreng di depan mereka.
Azraf melirik kentang goreng itu lalu memakan nya, sambil menonton film.
"Zraf." Panggil Ara.
"Hm?" Dehem Azraf lembut.
"Gue rindu mama." Lirih Ara.
Azraf mengalihkan pandangannya dari tv ke Ara.
"Besok kita kerumah mama Lo." Ujar Azraf.
"Beneran?" Tanya Ara berbinar, Azraf mengangguk membuat Ara bersorak senang.
"Zraf." Panggil Ara lagi, Azraf menoleh.
"Mau ga mulai sekarang manggilnya aku kamu?" Tanya Ara sedikit Malu, Azraf terdiam sejenak.
"Boleh." Putusnya, Ara tersenyum.
"Besok aku sama kamu ke rumah mama ya." Ucap Ara lalu terkekeh geli, mengundang senyuman di wajah tampan Azraf.
•
•
•
•Sorry kalau part ini agak tidak jelas yaa😅
Jangan lupa apa?
Jangan lupa vote~
Ehe😬
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Teen FictionSemua berawal dari perjodohan seorang gadis dengan cucu pemilik sekolah. Azraf Gasandara, sang casanova di SMA milik kakeknya. Sikap nya tak dapat di baca. Kadang perhatian, kadang cuek, kadang dingin, dan kadang posesif. Namun seiring berjalannya w...