05. Belanja

10 9 0
                                    

"Zrafff... Temenin gue belanja, mumpung hari Minggu." Seru Ara pada Azraf yang sedang bermain game di sofa ruang tamu.

"Dimana?" Tanya nya masih fokus pada game yang ia mainkan.

"Di supermarket lah, yakali di sekolah... Lucu Lo." Sewot Ara.

"Gue ga lagi nge lawak."

Ara langsung merebut hp dari tangan Azraf, dan menyembunyikan nya di belakang punggungnya.

"Eh... Balikin hp gue."

"Temenin dulu gue belanja."

"Sendiri aja kenapa? Ribet amat si."

"Lo itu kepala keluarga Zraf, dan jangan bikin gue berencana nikah 2 kali." Ancam Ara.

"Iya iya... Sini balikin hp gue." Ucap nya datar.

"Gitu dong."

Azraf lalu beranjak dari duduknya, dan berjalan mendahului Ara yang sudah bersiap siap.

"Eh woi, Lo gak ganti baju?? Masak pakek hawai sama kaos doang." Ujar Ara membuat langkah Azraf terhenti, cowok lalu itu berbalik badan.

"Gak ke kondangan kan?"

"Enggak."

"Yaudah." Ujar Azraf lalu melanjutkan langkahnya, membuat Ara mengerutkan keningnya.

"Emaknya ngidam apaan yak sampe anak nya kek begitu? Semoga anak gue ntar gajadi kayak dia, ganteng nya boleh sih." Gumam Ara pelan lalu terkekeh.

"Cepetan." Seru Azraf dari balik pintu.

"Iya iya." Sahut Ara.

~~~

"Zraf... Lo suka kentang goreng gak?" Tanya Ara sambil melihat beberapa kentang beku dalam kemasan.

"Lumayan." Jawab Azraf singkat.

"Kalau ice cream?"

"Suka."

"Rasa apa?"

"Coklat."

Ara lalu memasukkan kentang beku dan ice cream coklat ke dalam troli yang di dorong Azraf.

"Wihh... Mentang mentang udah nikah belanja berdua aja ni." Ujar sebuah suara diikuti kekehan suara lain dari belakang mereka, serempak Ara dan Azraf menoleh.

Siapa lagi kalau bukan Fariz dan Rakel, teman seper geng an Azraf.

"Hai beb Ara..." Sapa Fariz lalu mengedipkan sebelah matanya, membuat Azraf memandang nya tak suka.

"Apaan sih Lo... Jangan gatal deh, dia bebeb gue... Yakan Ra." Ujar Rakel lalu tersenyum pada Ara, lagi lagi Azraf memutar bola matanya.

Ara tersenyum menanggapi ocehan teman Azraf itu, mereka asik sepertinya.

Entah kenapa Azraf tak suka dengan sikap Fariz dan Rakel tadi, ada perasaan lain bermain di benak nya.

"Eh boss... Tadi kami ke rumah Lo, tapi kata mbok Ning Lo ga tinggal di sono lagi." Ucap Fariz.

"Iya bener tuh, minggat Lo bos?" Tanya Rakel.

"Minggat pala Lo!"

"Lah terus?"

"Ikut aja gue ntar, gue tunjukin rumah gue." Ujar Azraf lalu mendorong troli nya, dan tak lupa menarik tangan Ara menjauh dari dua sahabat nya itu. Ia tak ingin Ara lama lama berada di dekat sahabatnya, bahaya.

Saat ingin membayar di kasir, Azraf tak sengaja mendengar seorang karyawan kasir menggoda Ara.

"Adek cantik deh, udah punya pacar belum?" Tanya karyawan itu menaikkan alisnya, Ara hanya tersenyum menanggapi nya.

"Maaf mas, dia pacar saya." Ujar Azraf datar dan penuh penekanan pada kalimat nya.

"Oh... Pacar nya mas... Wahh, maaf ya mas... Kirain saya adek nya haha." Tawa orang itu.

Setelah selesai membayar, Azraf membawa kantong belanjaan menuju mobil.

"Kalau ada orang kayak gitu, jangan disenyumin." Ujar Azraf tiba-tiba.

"Kenapa?" Tanya Ara, mengerutkan dahinya.

"Gue gasuka." Jawab Azraf tanpa memandang Ara, lalu masuk ke pintu pengemudi.

Ara terdiam, entah mengapa sikap Azraf membuat hatinya hangat. Padahal hanya seperti itu, tapi ia yakin cowok itu baik.

Azraf menjalankan mobil sport nya, tentu saja diikuti oleh Fariz dan Rakel di belakang.

"Temen temen Lo mau kerumah?" Tanya Ara.

"Iya." Jawab Azraf seperti biasa, singkat.

"Mau di bikinin apa?"

"Gausah. Tadi kan udah beli minuman."

"Oooo... Oke."

Tidak ada kata kata lagi setelah itu, sampai mereka tiba dirumah.

~~~

"Lo di kamar aja." Ujar Azraf.

"Yah... Kenapa? Kan gue mau ikut cerita..."  Rengek Ara.

"Pembahasan cowok, Lo masih kecil." Ucap Azraf lalu turun ke bawah menemui teman temannya, tentu saja alasan nya tidak ingin teman teman nya menggoda Ara di depan nya. Sungguh Azraf tidak suka itu.

Yaa, bukan Ara namanya jika tidak keras kepala. Ara lalu turun dan berniat bergabung bersama teman teman Azraf.

"Hai Ara." Sapa Fariz dan Rakel bersamaan.

"Hai." Balas Ara sambil tersenyum, lalu mendudukkan dirinya di sebelah Azraf.

"Ngapain ke sini?" Tanya Azraf jengah, Ara memasang wajah cemberut.

"Yaelah Zraf... Bini sendiri kagak boleh ikutan... Gila Lo." Omel Fariz.

"Parah Lo Zraf..." Tambah Rakel.

Azraf memutar bola matanya.

"Serah." Sahut nya, membuat Ara kembali tersenyum.

Mereka pun bercerita bersama, entah kenapa obrolan Ara dan kedua sahabat Azraf nyambung.

Azraf terus memperhatikan Ara yang terkekeh pelan dan sesekali tertawa kecil,  karena lawakan yang di lontarkan Fariz dan Rakel.

Tanpa sadar, sebuah senyum terulas dari bibir seorang Azraf Gasandara.




Azraf itu miskin ekspresi ya gaes, kalau harta mah kaya bangettt😬

Jangan lupa vote yeahh~

DESTINY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang